Al-Qur'an Surat Qaf Ayat 3
Qaf Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۚ ذٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيْدٌ ( ق : ٣)
- a-idhā
- أَءِذَا
- What! When
- apakah apabila
- mit'nā
- مِتْنَا
- we die
- kami telah mati
- wakunnā
- وَكُنَّا
- and have become
- dan kami adalah
- turāban
- تُرَابًاۖ
- dust
- tanah/debu
- dhālika
- ذَٰلِكَ
- That
- demikian itu
- rajʿun
- رَجْعٌۢ
- (is) a return
- pengembalian
- baʿīdun
- بَعِيدٌ
- far"
- yang jauh
Transliterasi Latin:
A iżā mitnā wa kunnā turābā, żālika raj'um ba'īd(QS. 50:3)
English Sahih:
When we have died and have become dust, [we will return to life]? That is a distant [i.e., unlikely] return." (QS. [50]Qaf verse 3)
Arti / Terjemahan:
Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. (QS. Qaf ayat 3)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah menyaksikan bahwa kehadiran Rasul itu membawa peringatan tentang hari Kebangkitan, dengan penuh rasa keingkaran dan cemoohan, orang-orang kafir itu berkata, "Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah akan kembali lagi? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin, dan sangat jauh dari penerimaan akal. Karena bagaimana mungkin jasmani yang sudah bercampur dengan tanah dapat kembali seperti semula."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah mereka memperlihatkan rasa terkejutnya tentang kerasulan Muhammad saw itu, mereka dengan penuh rasa keingkaran dan cemoohan berkata, "Apakah kami setelah mati dan setelah tulang-belulang kami menjadi tanah dan berserakan di dalam bumi, akan kembali hidup lagi?" Mereka memandang bahwa bangkit dari kubur itu suatu hal yang mustahil, yang tidak mungkin terjadi dan sama sekali tidak masuk akal, karena mereka mengukur kekuasaan Allah sama dengan kekuasaan mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Apakah bila) dapat dibaca Tahqiq, dapat pula dibaca Tas-hil (kami telah mati dan setelah menjadi tanah) kami akan kembali menjadi hidup? (itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin") yakni sangat jauh dari kemungkinan.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman, menceritakan keheranan mereka tentang adanya hari kembali yang mereka anggap sebagai hal yang mustahil:
Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. (Qaf: 3)
Mereka mengatakan, "Apakah bila kita telah mati dan menjadi tulang belulang serta semua sendi tulang-tulang kita bercerai-berai, dan kita menjadi tanah, apakah mungkin sesudah itu kita akan dihidupkan kembali seperti semua alam bentuk dan susunan yang sekarang ini seutuhnya?"
Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. (Qaf: 3)
Yakni mustahil bisa terjadi. Makna yang dimaksud ialah mereka tidak meyakini adanya hari berbangkit dan beranggapan bahwa itu mustahil. Maka dalam firman selanjutnya Allah Swt. menjawab mereka:
Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka. (Qaf: 4)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Apakah, setelah kami mati dan menjadi tanah, kami akan dibangkitkan kembali? Sesungguhnya kebangkitan kembali setelah kematian adalah hal yang tidak mungkin terjadi."