Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 5

Al-Hujurat Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَوْ اَنَّهُمْ صَبَرُوْا حَتّٰى تَخْرُجَ اِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ( الحجرٰت : ٥)

walaw
وَلَوْ
And if
dan kalau
annahum
أَنَّهُمْ
they
sekiranya mereka
ṣabarū
صَبَرُوا۟
had been patient
mereka sabar
ḥattā
حَتَّىٰ
until
sehingga
takhruja
تَخْرُجَ
you came out
kamu keluar
ilayhim
إِلَيْهِمْ
to them
kepada mereka
lakāna
لَكَانَ
certainly it would be
sungguh adalah
khayran
خَيْرًا
better
lebih baik
lahum
لَّهُمْۚ
for them
bagi mereka
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
(is) Oft-Forgiving
Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Most Merciful
Maha Penyayang

Transliterasi Latin:

Walau annahum ṣabarụ ḥattā takhruja ilaihim lakāna khairal lahum, wallāhu gafụrur raḥīm (QS. 49:5)

English Sahih:

And if they had been patient until you [could] come out to them, it would have been better for them. But Allah is Forgiving and Merciful. (QS. [49]Al-Hujurat verse 5)

Arti / Terjemahan:

Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sekiranya mereka bersabar, yakni tidak memanggil-manggil namamu sampai engkau keluar dari kamarmu untuk menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka di sisi Allah. Dan itu tidak dilakukan oleh mereka, namun Allah tidak menyiksa mereka. Allah Maha Pengampun bagi siapa yang bertobat, Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang taat. Berkaitan dengan ayat ini terdapat riwayat bahwa sekelompok rombongan Bani Tamim datang untuk menemui Nabi dan mereka memanggil-manggil dari luar kamarnya, “Hai Muhammad, keluarlah untuk menemui kami”. Nabi dengan berat hati menemui mereka, padahal ketika itu beliau sedang beristirahat. Ayat ini mengecam sikap mereka yang berlaku tidak sopan kepada Rasulullah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Seandainya tamu-tamu delegasi itu tidak berteriak-teriak memanggil Nabi Muhammad dan mereka sabar menunggu sampai beliau sendiri keluar kamar peristirahatannya, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. Karena sikap demikian itu menunjukkan adanya takzim dan penghormatan kepada Nabi Muhammad. Allah Maha Pengampun kepada mereka yang memanggil Nabi Muhammad dari belakang kamar-kamarnya bila mereka bertobat dan mengganti kecerobohan mereka dengan kesopanan tata krama. Allah Maha Penyayang kepada mereka, tidak mengazab mereka nanti pada hari Kiamat karena mereka telah menyesali perbuatan mereka yang memalukan itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan kalau sekiranya mereka bersabar) lafal Annahum berada dalam Mahall Rafa' sebagai Mubtada. Tetapi menurut pendapat lain menjadi Fa'il dari Fi'il yang diperkirakan keberadaannya, yaitu lafal Tsabata (sampai kamu keluar menemui mereka, sesungguhnya itu adalah lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang") kepada orang yang bertobat di antara mereka. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan Walid bin Uqbah. Ia telah diutus oleh Nabi saw. ke Bani Mushthaliq untuk menarik zakat, tetapi ia merasa takut terhadap mereka, karena dahulu di masa jahiliah ia bermusuhan dengan mereka. Akhirnya di tengah perjalanan ia kembali lagi seraya melaporkan, bahwa mereka tidak mau membayar zakat dan bahkan mereka hampir saja membunuhnya. Karena itu hampir saja Nabi saw. bermaksud untuk memerangi mereka, hanya karena mereka keburu datang menghadap Nabi saw. seraya mengingkari apa yang telah dikatakan oleh Walid mengenai mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. menyeru mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya:

dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Hujurat: 5)

Menurut riwayat, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Al-Aqra' ibnu Habis At-Tamimi r.a. menurut yang diketengahkan bukan hanya oleh seorang.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Wuhaib, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Uqbah, dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman, dari Al-Aqra' ibnu Habis r.a. bahwa ia memanggil Rasulullah Saw., "Hai Muhammad, hai Muhammad!" Menurut riwayat yang lain menyebutkan, "Hai Rasulullah," tetapi Rasulullah Saw. tidak menyahutnya. Maka berkatalah Al-Aqra' ibnu Habis, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya pujianku benar-benar baik dan celaanku benar-benar buruk." Maka Rasulullah Saw. menjawab, "Itu adalah Allah Swt."

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ammar Al-Husain ibnu Hurayyis Al-Marwazi, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnu Musa, dari Al-Husain ibnu Waqid, dari Abu Ishaq, dari Al-Barra sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu). (Al-Hujurat: 4) Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw., lalu berkata, "Hai Muhammad, sesungguhnya pujianku baik dan celaanku buruk." Rasulullah Saw. menjawab, "Itu adalah Allah Swt." Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri dan Qatadah secara mursal.

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Habib ibnu Abu Umrah yang mengatakan bahwa Bisyr ibnu Galib dan Labid ibnu Utarid atau Bisyr ibnu Utarid dan Labid ibnu Galib berada di sisi Al-Hajjaj duduk, maka Bisyr ibnu Galib berkata kepada Labid ibnu Utarid, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaummu Bani Tamim, yaitu firman Allah Swt.: Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu). (Al-Hujurat: 4) Sufyan As-Sauri mengatakan bahwa lalu ia menceritakan hal tersebut kepada Sa'id ibnu Jubair. Maka Sa'id ibnu Jubair menjawab, bahwa seandainya dia mengetahui kelanjutan dari ayat tersebut, tentulah dia menjawabnya: Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. (Al-Hujurat: 17) Mereka mengatakan, "Kami masuk Islam dan Bani Asad tidak memerangimu."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali Al-Bahili, telah menceritakan kepada kami Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Daud At-Ta'i menceritakan dari Abu Muslim Al-Bajali, dari Zaid ibnu Arqam r.a. yang mengatakan bahwa beberapa golongan dari orang Badui berkumpul, dan mereka mengatakan, "Marilah kita berangkat menemui lelaki ini. Jika dia memang seorang nabi, maka kita adalah orang yang paling berbahagia karena ada dia; dan jika dia seorang malaikat, berarti kita dapat hidup dengan sayapnya." Zaid ibnu Arqam melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia datang kepada Rasulullah Saw. dan menceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh orang-orang Badui itu. Selanjutnya orang-orang Badui itu datang ke rumah Nabi Saw., dan mereka memanggil Nabi Saw. yang berada di dalam kamarnya, "Hai Muhammad, hai Muhammad!" Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu) kebanyakan mereka tidak mengerti. (Al-Hujurat: 4) Maka Rasulullah Saw. memegang daun telingaku dan menjewernya seraya bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. telah membenarkan ucapanmu, hai Zaid. Sesungguhnya Allah Swt. telah membenarkan ucapanmu, hai Zaid.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sekiranya mereka mau bersabar--demi menghormatimu--sampai kamu keluar menemui mereka, itu lebih baik bagi mereka. Allah Mahaagung ampunan-Nya dan Mahaluas rahmat-Nya.