Skip to content

Al-Qur'an Surat Muhammad Ayat 2

Muhammad Ayat ke-2 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاٰمَنُوْا بِمَا نُزِّلَ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَاَصْلَحَ بَالَهُمْ ( محمّد : ٢)

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those who
dan orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
believe
beriman
waʿamilū
وَعَمِلُوا۟
and do
dan beramal
l-ṣāliḥāti
ٱلصَّٰلِحَٰتِ
righteous deeds
shaleh/kebaikan
waāmanū
وَءَامَنُوا۟
and believe
dan beriman
bimā
بِمَا
in what
dengan apa
nuzzila
نُزِّلَ
is revealed
diturunkan
ʿalā
عَلَىٰ
to
atas
muḥammadin
مُحَمَّدٍ
Muhammad
Muhammad
wahuwa
وَهُوَ
and it
dan ia
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّ
(is) the truth
benar
min
مِن
from
dari
rabbihim
رَّبِّهِمْۙ
their Lord
Tuhan mereka
kaffara
كَفَّرَ
He will remove
menghapus
ʿanhum
عَنْهُمْ
from them
dari mereka
sayyiātihim
سَيِّـَٔاتِهِمْ
their misdeeds
kesalahan-kesalahan mereka
wa-aṣlaḥa
وَأَصْلَحَ
and improve
dan memperbaiki
bālahum
بَالَهُمْ
their condition
keadaan mereka

Transliterasi Latin:

Wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa āmanụ bimā nuzzila 'alā muḥammadiw wa huwal-ḥaqqu mir rabbihim, kaffara 'an-hum sayyi`ātihim wa aṣlaḥa bālahum (QS. 47:2)

English Sahih:

And those who believe and do righteous deeds and believe in what has been sent down upon Muhammad – and it is the truth from their Lord – He will remove from them their misdeeds and amend their condition. (QS. [47]Muhammad verse 2)

Arti / Terjemahan:

Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (QS. Muhammad ayat 2)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan imannya itu dengan mengerjakan kebajikan serta ber-iman pula kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad yaitu Kitab Suci Al-Qur'an; dan mereka beriman pula kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi sebelumnya. Itulah kebenaran dari Tuhan mereka yang harus ditaati oleh manusia; Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka, dengan mengampuninya dan memperbaiki keadaan mereka dengan menganugerahkan pertolongan baik di dunia maupun di akhirat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah membagi manusia menjadi dua golongan: pertama, golongan kafir, yaitu orang-orang yang mengingkari kekuasaan dan keesaan Allah, menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Dia, menghalangi manusia beribadah kepada-Nya, membuat-buat cara beribadah kepada-Nya menurut pendapat dan keinginan sendiri, mencela dan menghalangi manusia beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad. Seluruh perbuatan golongan ini tidak mengikuti petunjuk-petunjuk Allah yang termuat di dalam Al-Qur'an dan hadis Rasul-Nya, tetapi mengikuti keinginan sendiri dan mengikuti petunjuk setan.
Semua perbuatan yang berdasarkan perbuatan setan tidak ada artinya di sisi Allah walaupun perbuatan itu baik bagi manusia dan kemanusiaan. Perbuatan itu seolah-olah buih yang timbul di permukaan air, kemudian hilang tanpa bekas sedikit pun. Oleh karena itu, semua amal dan perbuatan yang dikerjakan oleh orang-orang musyrik tidak ada arti dan pahalanya di sisi Allah di akhirat nanti. Mereka hanya mendapat balasan di dunia yang diperoleh dari manusia, walaupun bentuk amal dan perbuatan itu seperti budi pekerti yang mulia, berhubungan dengan orang lain (silaturrahim), memberi makan orang miskin, memelihara anak yatim, membuat usaha-usaha kemanusiaan, memelihara dan mendirikan masjid.
Pekerjaan seperti ini adalah pekerjaan yang pernah dikerjakan oleh orang-orang musyrik Mekah, seperti memakmurkan Masjidilharam, melindungi orang-orang yang memerlukan perlindungan, membantu orang-orang yang mengerjakan thawaf dan sebagainya.
Allah berfirman:

Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (al-Furqan/25: 23)

Kedua, golongan mukmin, yaitu orang-orang yang mengakui keesaan Allah, taat hanya kepada-Nya saja, beribadah sesuai dengan petunjuk Allah, tidak menurut kemauan sendiri dan menjauhi larangan-Nya, beriman kepada Al-Qur'an yang dibawa Nabi Muhammad, dan membantu manusia melaksanakan ibadah kepada-Nya. Ini adalah golongan yang diridai Allah. Amal dan perbuatan golongan mukmin diterima Allah, diampuni segala dosanya, mereka mendapat pahala di dunia sedang di akhirat akan mendapat kebahagiaan yang abadi.
Menurut Ibnu 'Abbas, ayat pertama diturunkan berhubungan dengan orang-orang yang memberi makan tentara musyrik Mekah pada waktu Perang Badar. Mereka ada dua belas orang, yaitu Abu Jahal, al-harits bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Ubay bin Khalaf, Umayyah bin Khalaf, Munabbih bin al-hajjaj, Nubaih bin al-hajjaj, Abu al-Bukhturi bin Hisyam, Zam'ah bin al-Aswad, hakim bin hazam, dan al-harits bin 'Amir bin Naufal. Mereka semua mempunyai amal kebajikan pada masa Arab Jahiliah, seperti menyediakan minuman jemaah haji, memberi makan para tamu yang datang ke Masjidilharam, melindungi dan menjaga hak tetangga, dan sebagainya. Semua amal mereka dibatalkan pahalanya oleh Allah, seakan-akan mereka tidak pernah berbuat apa pun, karena dasar diterimanya suatu amal dan perbuatan adalah iman kepada Allah dan Nabi Muhammad.
Sedangkan ayat kedua diturunkan berhubungan dengan orang Ansar di Medinah. Mereka beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad, membantu orang-orang Muhajirin yang baru datang dari Mekah hijrah bersama Nabi Muhammad, dan mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan orang-orang yang beriman) yaitu para sahabat Anshar dan lainnya (dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman pula kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad) yakni Alquran (dan itulah yang hak dari Rabb mereka, Allah menghapuskan daripada mereka) artinya, Dia mengampuni (kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka) karena itu mereka tidak lagi mendurhakai-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dan itulah yang hak dari Tuhan mereka. (Muhammad: 2)

Kalimat sisipan yang baik. Karena itu, dalam firman selanjutnya disebutkan:

Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (Muhammad: 2)

Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa yang dimaksud dengan balahum ialah urusan mereka, menurut Mujahid perihal mereka, dan menurut Qatadah dan Ibnu Zaid keadaan mereka. Masing-masing pendapat tersebut berdekatan pengertiannya. Di dalam sebuah hadis mengenai jawaban terhadap orang yang bersin (yang mengucapkan Alhamdulillah) disebutkan:

Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta meyakini kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. dari Tuhan, dosa-dosa mereka akan diampuni dan keadaan mereka di dunia dan akhirat akan diperbaiki oleh Allah.