Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Jasiyah Ayat 27

Al-Jasiyah Ayat ke-27 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يَوْمَىِٕذٍ يَّخْسَرُ الْمُبْطِلُوْنَ ( الجاثية : ٢٧)

walillahi
وَلِلَّهِ
And for Allah
dan bagi Allah
mul'ku
مُلْكُ
(is the) dominion
kerajaan
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
(of) the heavens
langit(jamak)
wal-arḍi
وَٱلْأَرْضِۚ
and the earth;
dan bumi
wayawma
وَيَوْمَ
and (the) Day
dan hari
taqūmu
تَقُومُ
is established
terjadi
l-sāʿatu
ٱلسَّاعَةُ
the Hour
kiamat
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
that Day
pada hari itu
yakhsaru
يَخْسَرُ
will lose
rugilah
l-mub'ṭilūna
ٱلْمُبْطِلُونَ
the falsifiers
orang-orang yang mengerjakan kebathilan

Transliterasi Latin:

Wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ, wa yauma taqụmus-sā'atu yauma`iżiy yakhsarul-mubṭilụn (QS. 45:27)

English Sahih:

And to Allah belongs the dominion of the heavens and the earth. And the Day the Hour appears – that Day the falsifiers will lose. (QS. [45]Al-Jathiyah verse 27)

Arti / Terjemahan:

Dan hanya kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebathilan. (QS. Al-Jasiyah ayat 27)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan hanya milik Allah, bukan miliki siapa-siapa, kerajaan langit dan bumi, Dialah yang menciptakan dan mengatur wujud seluruh alam. Dan pada hari terjadinya Kiamat, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan, yakni perbuatan dosa.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjelaskan bahwa yang memiliki kekuasaan di langit dan di bumi ialah Allah. Tidak ada yang melebihi kekuasaan-Nya yang berlaku sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak ada penguasa yang lain selain Dia dan tidak ada tuhan-tuhan lain yang pantas disembah selain-Nya. Kekuasaan-Nya meliputi seluruh alam; alam dunia dan alam akhirat. Allah juga berkuasa pada saat alam dunia berakhir dan mulainya hari akhirat. Pada saat itu manusia akan dibangkitkan dari alam kubur. Semua manusia akan digiring ke Padang Mahsyar untuk menghadapi ke pengadilan. Pada saat itu, perbuatan mereka akan diperiksa secara teliti. Tiap-tiap orang akan menerima catatan perbuatannya selama ia hidup di dunia, yang dibuat secara teliti oleh para malaikat pencatat amal. Pada hari itulah, tampak kemurungan orang-orang kafir yang mendustakan kebenaran ayat-ayat Allah. Kemurungan itu berubah menjadi kesengsaraan dan penderitaan yang amat berat ketika mereka diseret ke neraka Jahanam, disanalah mereka menampakkan penyesalan mereka, tetapi penyesalan itu tidak berguna lagi.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan hanya kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kiamat) kemudian dijelaskan maksud sebenarnya oleh firman berikutnya, yaitu: (akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan) yakni orang-orang kafir. Maksudnya, kerugian mereka akan tampak jelas karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan bahwa Dialah Yang memiliki bumi dan langit dan Yang menguasai keduanya di dunia dan akhirat. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

Dan pada hari terjadinya kebangkitan. (Al-Jatsiyah: 27)

Yakni hari kiamat.

akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan. (Al-Jatsiyah: 27)

Mereka adalah orang-orang yang kafir kepada Allah, dan ingkar kepada Al-Kitab yang diturunkan kepada rasul-rasuI-Nya, yang mengandung ayat-ayat yang menerangkan dan bukti-bukti yang jelas.

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Sufyan As-Sauri datang ke Madinah, lalu ia mendengar Al-Mu'afiri berbicara yang mengundang tertawa banyak orang. Maka Sufyan As-Sauri berkata kepadanya, "Hai orang tua, tidakkah engkau mengetahui bahwa Allah Swt. mempunyai suatu hari yang di hari itu akan rugilah orang-orang yang mengerjakan kebatilan?" Akan tetapi, Al-Mu'afiri tetap mengerjakan hal itu hingga meninggal dunia. Demikianlah menurut apa yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Kemudian Allah Swt. befirman:

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. (Al-Jatsiyah: 26)

Mereka terduduk di atas lututnya karena sangat takut dan ngeri. Menurut suatu pendapat, sesungguhnya hal ini terjadi manakala neraka Jahanam didatangkan, lalu Jahanam mengeluarkan suara gelegarnya yang hebat, maka tiada seorang pun melainkan terduduk berlutut, sehingga Nabi Ibrahim kekasih Allah Swt. sendiri mengatakan, "Ya Allah, selamatkanlah diriku, selamatkanlah diriku, selamatkanlah diriku; aku tidak meminta kepada Engkau pada hari ini kecuali keselamatan diriku." Sehingga Isa putra Maryam a.s. sendiri mengatakan, "Aku tidak meminta kepada Engkau hari ini kecuali selamatkanlah diriku. Dan aku tidak meminta kepada Engkau selamatkanlah Maryam yang telah melahirkan diriku."

Mujahid dan Ka'bul Ahbar serta Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: tiap-tiap umat berlutut. (Al-Jatsiyah: 28) Yakni terduduk di atas lututnya.

Ikrimah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jatsiyah ialah terpisah-pisah di tempatnya sendiri-sendiri, bukan berlutut. Tetapi pendapat pertamalah yang lebih diutamakan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Yazid Al-Muqri, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Amr, dari Abdullah ibnu Babah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Seakan-akan aku melihat kalian (dalam mimpiku) dalam keadaan terpisah di atas sebuah bukit jauh dari neraka Jahanam.

Ismail ibnu Abu Rafi' Al-Madani telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Ka'b, dari Abu Hurairah r.a. secara marfu' dalam hadis mengenai sangkakala, bahwa lalu manusia terpisah-pisah, dan-umat-umat berlutut. Hal inilah yang disebutkan oleh firman-Nya:

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat belutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. (Al-Jatsiyah: 28)

Pendapat ini menghimpunkan di antara kedua pendapat yang telah disebutkan di atas, dan hal ini tidaklah bertentangan dengan pendapat yang sebelumnya; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Hanya Allahlah yang memiliki, menciptakan, menguasai dan mengatur langit dan bumi. Dan pada hari kiamat nanti, orang-orang yang mengikuti kebatilan akan merugi.