Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan Ayat 9
Ad-Dukhan Ayat ke-9 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ ( الدخان : ٩)
- bal
- بَلْ
- Nay
- tetapi
- hum
- هُمْ
- they
- mereka
- fī
- فِى
- (are) in
- dalam
- shakkin
- شَكٍّ
- doubt -
- keragu-raguan
- yalʿabūna
- يَلْعَبُونَ
- playing
- mereka bermain-main
Transliterasi Latin:
Bal hum fī syakkiy yal'abụn(QS. 44:9)
English Sahih:
But they are in doubt, amusing themselves. (QS. [44]Ad-Dukhan verse 9)
Arti / Terjemahan:
Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan. (QS. Ad-Dukhan ayat 9)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Tetapi mereka senantiasa dalam keraguan, mereka bermain-main terhadap tanda-tanda ke kuasaan Allah yang telah di tunjukkan kepada mereka.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa orang musyrik itu tetap saja ragu tentang ke-Esaan Allah dan adanya hari kebangkitan, pengakuan mereka bahwa Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan semua yang ada di muka bumi ini adalah pengakuan yang tidak didasarkan atas keyakinan, tetapi hanya karena mengikuti jejak nenek moyang mereka tanpa pengetahuan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Tetapi mereka dalam keragu-raguan) tentang adanya hari berbangkit (adalah orang-orang yang bermain-main) dengan maksud mengejek kamu, hai Muhammad. Maka Nabi berdoa, "Ya Allah! Bantulah aku untuk menghadapi mereka, timpakanlah kepada mereka paceklik selama tujuh tahun sebagaimana paceklik yang diminta oleh Nabi Yusuf."
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman, "Tetapi orang-orang musyrik itu tenggelam di dalam keragu-raguannya." Yakni telah datang kepada mereka perkara yang hak lagi diyakini (agama Islam), sedangkan mereka meragukannya dan mendustakannya serta tidak mau membenarkannya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Namun demikian, orang-orang kafir selalu dalam keadaan ragu dengan kebenaran ini. Mereka mengikuti hawa nafsunya. Begitulah keadaan orang yang bermain-main, bukan orang yang mempunyai ilmu (ahl al-'ilm) dan keyakinan (ahl al-yaqîn).