Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan Ayat 54
Ad-Dukhan Ayat ke-54 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كَذٰلِكَۗ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍۗ ( الدخان : ٥٤)
- kadhālika
- كَذَٰلِكَ
- Thus
- seperti demikian
- wazawwajnāhum
- وَزَوَّجْنَٰهُم
- And We will marry them
- Kami jodohkan mereka
- biḥūrin
- بِحُورٍ
- (to) companions with beautiful eyes
- dengan jelita/bidadari
- ʿīnin
- عِينٍ
- (to) companions with beautiful eyes
- matanya
Transliterasi Latin:
Każālik, wa zawwajnāhum biḥụrin 'īn(QS. 44:54)
English Sahih:
Thus. And We will marry them to fair women with large, [beautiful] eyes. (QS. [44]Ad-Dukhan verse 54)
Arti / Terjemahan:
Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (QS. Ad-Dukhan ayat 54)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Demikianlah kenikmatan dan kedamaian yang dapat di rasakan oleh orang-orang yang bertakwa di dalam surga. Kemudian, di samping itu, Kami tambahkan lagi sesuatu yang dapat membahagiakan mereka dengan menjadikan mereka berpasangan dengan bidadari, sosok yang bermata indah.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Sebagai perbandingan antara pahala yang diperoleh orang-orang yang beriman dengan azab yang diterima oleh orang-orang kafir, maka dalam ayat-ayat berikut digambarkan kenikmatan dan kebahagiaan yang diperoleh oleh orang-orang yang beriman. Kenikmatan dan kebahagiaan yang mereka peroleh antara lain ialah:
1. Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka. Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka. Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah. Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.
2. Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.
3. Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan. Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.
4. Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka. Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.
5. Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.
Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti. Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Demikianlah) sebelum lafal ini diperkirakan adanya lafal Al-Amru, yakni perkaranya demikianlah. (Dan Kami kawinkan mereka) dijodohkan atau mereka dibuat senang (dengan bidadari-bidadari) dengan wanita yang putih kulitnya dan jeli matanya serta sangat cantik rupanya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (Ad-Dukhan: 54)
Yakni di samping pemberian tersebut, juga Kami berikan kepada mereka istri-istri yang cantik-cantik dari bidadari-bidadari yang bermata jeli, yang
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (Ar-Rahman: 56)
Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan. (Ar-Rahman: 58)
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-Rahman: 60)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Nuh ibnu Habib, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu muzahim Al-Attar, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Sa'd, dari seorang lelaki, dari Anas r.a. yang me-rafa'-kannya, "Seandainya seorang bidadari meludah di lautan yang luas, niscaya air laut itu menjadi tawar karena keharuman air ludahnya."
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Selain balasan ini, di dalam surga mereka Kami kawinkan dengan bidadari yang putih dan lembut karena kemolekan dan kecantikanya serta matanya yang lebar.