Skip to content

Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan Ayat 49

Ad-Dukhan Ayat ke-49 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ ( الدخان : ٤٩)

dhuq
ذُقْ
Taste!
rasakanlah
innaka
إِنَّكَ
Indeed you
sesungguhnya kamu
anta
أَنتَ
[you] (were)
kamu
l-ʿazīzu
ٱلْعَزِيزُ
the mighty
seorang perkasa
l-karīmu
ٱلْكَرِيمُ
the noble
seorang mulia

Transliterasi Latin:

żuq, innaka antal-'azīzul-karīm (QS. 44:49)

English Sahih:

[It will be said], "Taste! Indeed, you are the honored, the noble! (QS. [44]Ad-Dukhan verse 49)

Arti / Terjemahan:

Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. (QS. Ad-Dukhan ayat 49)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Lalu dikatakan kepada mereka dengan nada mengejek dan menghina, “Rasakanlah semua siksaan yang ditimpakan kepadamu saat ini, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam suatu riwayat diterangkan sebab turunnya ayat ini Al-Amawy meriwayatkan dalam kitabnya "Al-Magazi" bahwa 'Ikrimah mengatakan, Rasulullah saw pernah menemui Abu Jahal dan mengatakan kepadanya, "Celakalah kamu". Umpatan ini diulangi beliau tiga kali.
Kemudian Abu Jahal menarik tangannya dari tangan Rasulullah saw dan berkata, "Apa yang engkau ancamkan kepadaku. Engkau dan Tuhanmu tidak akan mampu melakukan tindakan apapun terhadap aku. Sebenarnya, jika engkau mengetahui, akulah orang yang paling perkasa dan paling mulia di lembah (Mekah) ini. Engkau telah mengetahui bahwa akulah yang paling perkasa di antara penduduk negeri Batha' atas kaumnya." Kemudian Abu Jahal mati dalam Perang Badar dalam keadaan hina. Maka turunlah ayat ini seakan-akan menyindir perkataan Abu Jahal yang juga merupakan perkataan orang-orang kafir Mekah di waktu itu.
Pada ayat ini Allah menggambarkan hardikan dan cemoohan yang diucapkan malaikat Zabaniyah kepada penghuni-penghuni neraka. Para malaikat mengatakan kepada mereka itu. "Rasakanlah hai orang yang mengaku perkasa dan mulia ini, rasakanlah olehmu pembalasan dari dosa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia; seakan-akan kamulah yang menentukan segala sesuatu, tidak ada orang yang lebih berkuasa dari kamu."
Mereka berpendapat bahwa kesenangan duniawi itu adalah kesenangan yang sebenarnya. Karena itu mereka gunakan seluruh hidup dan kehidupan mereka untuk mendapatkan kesenangan itu. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu bahwa sebenarnya hidup mereka bergantung pada manusia yang lain. Bahkan mereka berpendapat bahwa semua yang mereka peroleh itu adalah semata-mata hasil jerih payah mereka sendiri, mereka lupa bahwa semuanya itu adalah berasal dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tindakan mereka menunjukkan bahwa mereka merasa dirinya berkuasa lagi perkasa. Tetapi apa yang mereka alami pada hari pembalasan adalah kebalikan dari apa yang mereka duga sebelumnya. Mereka merasakan siksaan yang pedih dan derita yang maha berat. Mereka merasa tidak ada nilai harga dirinya di hadapan para malaikat yang sedang menyiksa mereka. Mereka menyesali diri mereka tiada putus-putusnya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Kemudian dikatakan kepadanya, "(Rasakanlah) azab ini (sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia") menurut dugaan dan perkataanmu yang telah menyatakan, bahwa tiada seorang pun di antara penghuni kedua bukit itu, yakni kota Mekah, orang yang lebih perkasa dan lebih mulia daripada dirinya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. (Ad-Dukhan: 49)

Yakni katakanlah kepadanya kalimat ini dengan nada mengecam dan mencemoohkan.

Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, bahwa makna yang dimaksud ialah 'engkau bukanlah orang yang perkasa, bukan pula orang yang mulia'.

Al-Umawi telah mengatakan di dalam kitab Magazi-nya, telah menceritakan kepada kami Asbat ibnu Muhammad, telah menceitakan kepada kami Abu Bakar Al-Huzali, dari Ikrimah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. bersua dengan Abu Jahal la natullah. Maka Rasulullah Saw. bersabda kepadanya, "Sesungguhnya Allah Swt. telah memerintah­kan kepadaku untuk mengatakan kepadamu, 'Maka peringatilah orang yang dekat denganmu, dan peringatilah orang yang lebih dekat kepadamu, dan peringatilah orang yang terdekat denganmu." Maka Abu Jahal menarik bajunya dari tangan Nabi Saw, lalu berkata, "Engkau tidak akan mampu berbuat sesuatu terhadap diriku dan tidak pula temanmu itu. Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa aku adalah orang yang terkuat di Bat-ha (Lembah Mekah) ini, akulah orang yang perkasa lagi mulia." Ikrimah melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Abu jahal dibunuh oleh Allah Swt. dalam Perang Badar, dihinakan, dan dicela-Nya melalui kalimah-Nya. Dan Allah menurunkan firman-Nya: rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. (Ad-Dukhan: 49).

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dengan nada mengejek dan menghina, kepada mereka dikatakan, "Rasakanlah siksaan yang pedih ini. Bukankah kamu orang terhormat dan berkedudukan tinggi di kalangan kaummu?"