Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan Ayat 41
Ad-Dukhan Ayat ke-41 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ ( الدخان : ٤١)
- yawma
- يَوْمَ
- (The) Day
- hari
- lā
- لَا
- not
- tidak
- yugh'nī
- يُغْنِى
- will avail
- berguna
- mawlan
- مَوْلًى
- a relation
- kawan karib
- ʿan
- عَن
- for
- dari
- mawlan
- مَّوْلًى
- a relation
- kawan karib
- shayan
- شَيْـًٔا
- anything
- sesuatu/sedikit
- walā
- وَلَا
- and not
- dan tidaklah
- hum
- هُمْ
- they
- mereka
- yunṣarūna
- يُنصَرُونَ
- will be helped
- mereka mendapat pertolongan
Transliterasi Latin:
Yauma lā yugnī maulan 'am maulan syai`aw wa lā hum yunṣarụn(QS. 44:41)
English Sahih:
The Day when no relation will avail a relation at all, nor will they be helped – (QS. [44]Ad-Dukhan verse 41)
Arti / Terjemahan:
Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan, (QS. Ad-Dukhan ayat 41)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
yaitu pada hari ketika seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada teman lainnya dan mereka tidak akan dapat ditolong oleh siapa pun untuk menghindarkan diri dari azab Allah,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada hari itu, terputuslah hubungan antara orang seorang dengan yang lain, bahkan tidak ada lagi hubungan anak dengan bapaknya, hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya, apalagi hubungan teman dengan teman. Yang dapat menolong dan menentukan nasib manusia hanyalah amal perbuatannya sendiri yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia. Barang siapa yang banyak menanam amal kebaikan, tentu akan mendapat hasil yang berlimpah dari amal kebaikannya itu. Sebaliknya, barang siapa yang mengikuti keinginan hawa nafsunya, tentulah akan mendapat azab neraka. Tidak ada suatu pun yang dapat mengurangi azab mereka walapun itu anak kandung, kerabat, atau handai tolan. Allah berfirman:
Apabila sangkakala diiup, maka tidak ada lagi pertalian keluarga diantara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya. (al-Mu'minun/23: 101)
Dan firman Allah:
Dan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya, sedang mereka saling melihat. (al-Ma'arij/70: 10-11)
Pada bagian akhir ayat ini, Allah menandaskan bahwa orang kafir Mekah yang tetap hidup bergelimang dalam kemusyrikan dan kesesatan, pada hari pembalasan nanti mereka tidak dapat pertolongan dari siapa pun juga.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya) baik karib karena hubungan kerabat atau karib karena hubungan persahabatan yang dekat. Ia tidak akan dapat membelanya (sedikit pun) dari azab itu (dan mereka tidak akan mendapat pertolongan) maksudnya tidak dapat dicegah dari azab itu. Lafal Yauma dalam ayat ini menjadi Badal dari lafal Yaumal Fashli pada ayat sebelumnya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikit pun. (Ad-Dukhan: 41)
Maksudnya, seorang teman dekat tidak dapat menolong temannya. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. (Al-Mu’miniin: 101)
Semakna pula dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya, sedangkan mereka saling melihat. (Al-Ma'arij: 10-11)
Tiada seorang saudara pun yang menanyakan tentang keadaannya, padahal ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
Firman Allah Swt.:
dan mereka tidak akan mendapat pertolongan. (Ad-Dukhan: 41)
Yakni seorang kerabat tidak dapat menolong kerabatnya, tiada seorang pun dari luar yang dapat menolongnya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Suatu hari ketika seorang kerabat tidak dapat menolak sedikt pun dari azab yang diderita kerabatnya. Begitu juga seorang sekutu terhadap sekutu lainnya. Mereka pun tidak dapat menolong diri sendiri di hadapan Allah.