Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan Ayat 4
Ad-Dukhan Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ( الدخان : ٤)
- fīhā
- فِيهَا
- Therein
- didalamnya
- yuf'raqu
- يُفْرَقُ
- is made distinct
- dijelaskan
- kullu
- كُلُّ
- every
- segala
- amrin
- أَمْرٍ
- affair
- perkara/urusan
- ḥakīmin
- حَكِيمٍ
- wise
- hikmah/bijaksana
Transliterasi Latin:
Fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm(QS. 44:4)
English Sahih:
Therein [i.e., on that night] is made distinct every precise matter – (QS. [44]Ad-Dukhan verse 4)
Arti / Terjemahan:
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (QS. Ad-Dukhan ayat 4)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada malam itu dijelaskan oleh Allah segala urusan yang penuh hikmah, yaitu segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk di bumi, seperti hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk, dan sebagainya,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa pada malam "Lailatul Qadar", dijelaskan segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk dan sebagainya. Semuanya itu merupakan ketentuan dari Allah yang penuh hikmah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Ayat 5 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah telah mengutus Rasul-Nya kepada manusia dari golongan mereka sendiri, membersihkan jiwa mereka, mengajarkan kepada mereka al-kitab, al-hikmah; agar menjadi hujah bagi Allah atas hamba-Nya dan menjadi alasan untuk menghukum mereka apabila mereka berbuat dosa, menentang rasul yang diutus kepada mereka, menolak petunjuk yang dibawa oleh rasul itu dari Allah dan tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah dan tidak menerima siksaan Allah, sebagaimana firman-Nya:
Tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul. (al-Isra'/17: 15)
Dan firman-Nya:
Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. (an-Nisa'/4: 165)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Pada malam itu) yakni pada malam Lailatulkadar, atau malam pertengahan bulan Syakban (dijelaskan) dirincikan (segala urusan yang penuh hikmah) segala urusan yang telah ditentukan, yaitu berupa rezeki dan ajal serta perkara-perkara lainnya, mulai dari malam itu sampai dengan malam yang sama untuk tahun berikutnya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad-Dukhan: 4)
Di malam Lailatul Qadar dijelaskan dari Lauh Mahfuz kepada para malaikat pencatat perihal urusan satu tahun dan ajal-ajal yang akan terjadi di tahun itu, dan rezeki-rezeki yang di turunkan tahun itu, serta semua peristiwa yang akan terjadi padanya, dan lain sebagainya. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ibnu Umar, Mujahid, Abu Malik, dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf.
Firman Allah Swt.:
yang penuh hikmah. (Ad-Dukhan: 4)
Yakni dengan keputusan yang tetap, tidak dapat diganti, tidak dapat pula diubah.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Pada malam yang penuh keberkahan itu, semua perkara yang mengandung hikmah dijelaskan. Dan al-Qur'ân itu sendiri adalah puncak hikmah dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Oleh karena itulah, ia diturunkan pada malam itu.