Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf Ayat 47

Az-Zukhruf Ayat ke-47 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِاٰيٰتِنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَضْحَكُوْنَ ( الزخرف : ٤٧)

falammā
فَلَمَّا
But when
maka tatkala
jāahum
جَآءَهُم
he came to them
dia datang pada mereka
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَآ
with Our Signs
dengan ayat-ayat Kami
idhā
إِذَا
behold!
tiba-tiba
hum
هُم
They
mereka
min'hā
مِّنْهَا
at them
daripadanya
yaḍḥakūna
يَضْحَكُونَ
laughed
mereka mentertawakan

Transliterasi Latin:

Fa lammā jā`ahum bi`āyātinā iżā hum min-hā yaḍ-ḥakụn (QS. 43:47)

English Sahih:

But when he brought them Our signs, at once they laughed at them. (QS. [43]Az-Zukhruf verse 47)

Arti / Terjemahan:

Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya. (QS. Az-Zukhruf ayat 47)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka ketika dia, yakni Nabi Musa, datang kepada mereka membawa mukjizat-mukjizat Kami itu untuk memperkuat ke rasulannya, seperti tongkatnya yang berubah menjadi ular, seketika itu mereka mengejek dan menertawakannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan sikap Fir'aun dan kaumnya terhadap seruan Nabi Musa. Mereka meminta Nabi Musa menyampaikan bukti-bukti kerasulannya, lalu Nabi Musa menyampaikan mukjizat-mukjizatnya, di antaranya tongkat menjadi ular, tangan bercahaya, dan lain-lain. Tetapi mereka menertawakannya dan mengejeknya. Nabi Muhammad pun diperlakukan demikian oleh kaum kafir Mekah. Mereka menuduhnya pesihir dan pembohong (shad/38: 4), dan menuduh Al-Qur'an itu mimpi, rekayasa, atau syair gubahan Nabi Muhammad saw. (al-Anbiya'/21: 5).
Apa yang disampaikan dalam ayat ini meringankan tekanan batin yang diderita Nabi saw akibat penentangan yang keras dari kaum kafir Mekah. Dari isi ayat itu Nabi saw memperoleh pelajaran bahwa sudah menjadi kebiasaan seorang nabi ditentang oleh kaumnya, karena itu yang ditentang bukan hanya dia, tetapi seluruh nabi. Ia harus sabar dan tabah menghadapi segala tantangan, sebagaimana Nabi Musa sabar dan tabah menghadapi Fir'aun dan balatentaranya, sehingga ia memperoleh kemenangan. Begitu pula Nabi Muhammad saw, bila sabar dan tabah, maka ia juga akan memperoleh kemenangan atas kaum kafir Mekah di dunia ini juga, yang kemudian dibuktikan dengan hancurnya pasukan kafir Mekah pada Perang Badar.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjirat-mukjizat Kami) yang menunjukkan kebenaran risalah-Nya (dengan serta merta mereka menertawakannya.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menceritakan perihal hamba dan rasul-Nya Musa a.s, bahwa Allah Swt. telah mengutusnya kepada Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya yang terdiri dari para amir, para patih, para panglima prajuritnya, juga semua rakyat yang terdiri dari bangsa Egipt dan bangsa Bani Israil. Musa diperintahkan untuk menyeru mereka menyembah Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan melarang mereka menyembah selain-Nya. Dan Allah Swt. memberinya berbagai mukjizat yang luar biasa, seperti tangannya yang menjadi putih menyilaukan, tongkatnya, dan banjir, juga belalang, kutu, katak, dan darah. Selain itu juga mukjizat yang menjadikan mereka mengalami kekurangan pangan dan buah-buahan serta banyak jiwa yang mati. Sekalipun ada semua mukjizat tersebut, mereka menyombongkan dirinya dan tidak mau mengikutinya serta tidak mau tunduk kepadanya. Bahkan mereka mendustakannya, mengejeknya, dan menertawakan rasul yang mendatangkan mukjizat-mukjizat itu kepada mereka.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan ketika Mûsâ datang membawa mukjizat yang menguatkan misi kerasulannya, mereka segera menyambut kedatanganya dengan tertawa, sebagai cemoohan dan ejekan, bukan malah merenungkannya.