Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf Ayat 38

Az-Zukhruf Ayat ke-38 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَنَا قَالَ يٰلَيْتَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِيْنُ ( الزخرف : ٣٨)

ḥattā
حَتَّىٰٓ
Until
sehingga
idhā
إِذَا
when
apabila
jāanā
جَآءَنَا
he comes to Us
datang kepada Kami
qāla
قَالَ
he says
dia berkata
yālayta
يَٰلَيْتَ
"O would that
seandainya
baynī
بَيْنِى
between me
antara aku
wabaynaka
وَبَيْنَكَ
and between you
dan antara kamu
buʿ'da
بُعْدَ
(were the) distance
sejauh
l-mashriqayni
ٱلْمَشْرِقَيْنِ
(of) the East and the West"
dua masyrik/barat dan timur
fabi'sa
فَبِئْسَ
How wretched is
maka sejahat-jahat
l-qarīnu
ٱلْقَرِينُ
the companion!
teman

Transliterasi Latin:

ḥattā iżā jā`anā qāla yā laita bainī wa bainaka bu'dal-masyriqaini fa bi`sal-qarīn (QS. 43:38)

English Sahih:

Until, when he comes to Us [at Judgement], he says [to his companion], "How I wish there was between me and you the distance between the east and west; and what a wretched companion." (QS. [43]Az-Zukhruf verse 38)

Arti / Terjemahan:

Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)". (QS. Az-Zukhruf ayat 38)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sehingga apabila dia yang berpaling itu, yakni orang yang tidak mau mengikuti petunjuk Al-Qur’an itu, datang kepada Kami pada hari Kiamat nanti, dia berkata dengan menyesali apa yang pernah dilakukannya di dunia ini, “Wahai! Sekiranya dapat dilakukan, maka jarak antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang, teman yang paling jahat bagi manusia adalah setan yang menjadi qarin itu.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini diterangkan nasib manusia yang bersahabat dengan setan itu di hari akhirat ketika menghadap Allah. Di saat itulah orang itu baru menyadari bahwa ia telah disesatkan oleh setan-setan itu. Di hadapan Allah ia menyesali mengapa ia terlalu dekat dengan setan-setan itu sewaktu di dunia. Ia menyesal mengapa waktu di dunia dulu mereka dengan setan itu tidak berjauhan sebagaimana jauhnya timur dan barat, yaitu seperti antara satu ujung dengan ujung yang lainnya. Tetapi penyesalan itu tidak berguna, karena dunia sudah digulung dan tidak akan mungkin dikembalikan lagi.
Di akhirat setan-setan yang menjadi teman-teman setia mereka waktu di dunia akan meninggalkan mereka. Di depan Allah setan-setan itu mengingkari persahabatan dan berlepas tangan, sebagaimana diinformasikan dalam Surah Ibrahim/14: 22.

Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih. (Ibrahim/14: 22)
Demikianlah, setan-setan jelas merupakan teman yang paling jahat: di dunia mereka merayu, tetapi di akhirat mereka berlepas tangan bahkan menjerumuskan manusia.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sehingga apabila orang yang berpaling itu datang kepada Kami) bersama dengan temannya atau setannya di hari kiamat kelak (dia berkata,) orang yang berpaling itu kepada temannya atau setannya ("Aduhai) huruf Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (seandainya jarak antara aku dan kamu seperti jarak antara masyriq dan Magrib) yakni sejauh jarak antara timur dan barat (maka sejelek-jelek teman) bagiku adalah kamu." Lalu Allah berfirman:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

dia bekata, 'Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak masyriq dan magrib (timur dan barat), maka setan-setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Az-Zukhruf: 38)

Sebagian ulama tafsir membacanya seperti berikut: "حَتَّى إِذَا جَاءَانَا", dengan memakai damir gaib tatsniyah untuk dua orang, yang artinya 'sehingga apabila keduanya datang kepada Kami (di hari kiamat)'. Makna yang dimaksud ialah setan dan manusia yang ditemaninya.

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Sa'id Al-Jariri yang mengatakan bahwa telah sampai kepada kami (suatu atsar) yang menyebutkan bahwa apabila orang kafir dibangkitkan dari kuburnya di hari kiamat nanti, maka tangannya digancetkan dengan setan (yang selalu menjadi temannya di dunia), maka setan itu tidak pernah berpisah lagi darinya hingga keduanya dijerumuskan oleh Allah Swt. ke dalam neraka. Yang demikian itu terjadi saat orang kafir itu mengatakan penyesalannya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya: dia bekata, "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyriq dan magrib (timur dan barat), maka setan-setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Az-Zukhruf: 38)

Yang dimaksud dengan masyriqain ialah antara timur dan barat, dan disebutkan dengan istilah demikian hanyalah secara taglib (prioritas) sebagaimana disebutkan qamarani, 'Umarani, dan abawani (dua bulan, dua Umar, dan dua bapak, makna yang dimaksud ialah matahari dan bulan, Abu Bakar dan Umar, ibu dan bapak). Demikianlah menurut pendapat Ibnu Jarir dan lain-lainnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sehingga, ketika orang yang berpura-pura buta untuk melihat al-Qur'ân itu datang menemui Allah pada hari kiamat, dan melihat sendiri akibat perbuatannya, ia berkata kepada temannya dengan nada menyesal, "Andai saja aku dulu, di dunia, jauh darimu sejauh jarak antara timur dari barat. Kamu benar-benar teman- teman yang paling jahat sampai menjerumuskan aku ke jurang kenistaan.