Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syura Ayat 8

Asy-Syura Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ( الشورى : ٨)

walaw
وَلَوْ
And if
dan jika
shāa
شَآءَ
Allah willed
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah willed
Allah
lajaʿalahum
لَجَعَلَهُمْ
He could have made them
tentu Dia menjadikan mereka
ummatan
أُمَّةً
a community
ummat
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
one
satu
walākin
وَلَٰكِن
but
akan tetapi
yud'khilu
يُدْخِلُ
He admits
Dia memasukkan
man
مَن
whom
orang yang
yashāu
يَشَآءُ
He wills
Dia kehendaki
فِى
in (to)
ke dalam
raḥmatihi
رَحْمَتِهِۦۚ
His Mercy
rahmat-Nya
wal-ẓālimūna
وَٱلظَّٰلِمُونَ
And the wrongdoers
dan orang-orang yang zalim
مَا
not
tidaklah
lahum
لَهُم
for them
bagi mereka
min
مِّن
any
dari
waliyyin
وَلِىٍّ
protector
seorang pelindung
walā
وَلَا
and not
dan tidak
naṣīrin
نَصِيرٍ
any helper
seorang penolong

Transliterasi Latin:

Walau syā`allāhu laja'alahum ummataw wāḥidataw wa lākiy yudkhilu may yasyā`u fī raḥmatih, waẓ-ẓālimụna mā lahum miw waliyyiw wa lā naṣīr (QS. 42:8)

English Sahih:

And if Allah willed, He could have made them [of] one religion, but He admits whom He wills into His mercy. And the wrongdoers have not any protector or helper. (QS. [42]Ash-Shuraa verse 8)

Arti / Terjemahan:

Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat (saja), tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong. (QS. Asy-Syura ayat 8)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia jadikan mereka satu umat saja, dengan menjadikan mereka semua beriman atau kafir seluruhnya dan tidak memberi mereka kesempatan untuk memilih. Tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya, yaitu surga-Nya atas dasar anugerah-Nya dan memasukkan mereka yang kafir ke dalam neraka lantaran kekafiran mereka. Dan orang-orang yang zalim, yang telah melanggar tuntunan dan menyekutukan-Nya tidak ada bagi mereka seorang pelindung-pun yang dapat melindungi mereka dari azab Allah dan seorang penolong pun yang dapat menolong mereka dari siksaan api neraka.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa jika Dia menghendaki, maka semua manusia itu akan beriman sehingga menjadi umat yang satu, tetapi kebijaksanaan yang diambil-Nya adalah dengan menyerahkan urusan iman dan kufur kepada pribadi manusia masing-masing. Dia tidak mau memaksakan agar semua manusia itu beriman, namun memberikan kepada mereka hak memilih dan menentukan nasibnya menurut kemauan mereka sendiri. Berbahagialah orang-orang yang mengikuti petunjuk rasul. Mereka selalu bersyukur memuji Allah dan akan dimasukkan ke dalam rahmat-Nya dan celakalah orang-orang yang selalu menentang dan tidak mau mengikuti petunjuk rasul, mereka akan disiksa di hari kemudian dan tidak seorang pun yang akan menolong dan melindungi mereka. Mereka tidak dapat menyesali siapa-siapa kecuali diri mereka sendiri sebagaimana sabda Rasulullah saw:

Siapa memperoleh kebaikan hendaklah memuji Allah dan siapa memperoleh selain daripada itu janganlah ia menyalahkan melainkan terhadap dirinya sendiri. (Riwayat Muslim dari Abu dzarr al-Giffari)

Tidak sedikit ayat yang senada dengan ayat 8 ini. Antara lain firman Allah:

Dan sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk. (al-An'am/6: 35)



Dan firman-Nya:

Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya. (as-Sajdah/32: 13)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat) artinya memeluk satu agama, yaitu agama Islam (tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang lalim) yaitu orang-orang kafir (tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong) yang dapat menolak azab Allah dari diri mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan kalau Allah, menghendaki, niscaya Allah menjadikan mereka satu umat (saja). (Asy-Syura: 8)

Yakni adakalanya dalam hidayah atau dalam kesesatan, tetapi Dia memisahkan di antara mereka, maka Dia memberi petunjuk kepada jalan yang benar siapa yang dikehendaki-Nya, dan menyesatkan dari jalan yang benar siapa yang dikehendaki-Nya. Dia dalam tindakan-Nya mengandung hikmah dan alasan yang sangat tepat, karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:

tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong. (Asy-Syura: 8)

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan kepada kami Wuhaib, telah menceritakan kepadaku Al-Haris, dari Amr ibnu Abu Suwaid, ia pernah menceritakan kepadanya dari Ibnu Hujairah, telah sampai suatu berita kepadanya bahwa Musa a.s. pernah mengatakan, "Ya Tuhanku, makhluk yang telah Engkau ciptakan, Engkau jadikan sebagian dari mereka masuk surga dan sebagian yang lainnya masuk neraka, mengapa tidak Engkau masukkan saja ke surga semuanya?" Maka Allah Swt. berfirman, "Hai Musa, angkatlah baju gamismu!" Maka Musa a.s. mengangkatnya, dan berkata, "Aku telah mengangkatnya." Allah Swt. berfirman, "Angkatlah lagi." Musa mengangkatnya lagi hingga tiada yang tersisa, lalu berkata, "Ya Tuhanku, aku telah mengangkatnya." Allah berfirman, "Angkatlah lagi." Musa a.s. menjawab, "Aku telah mengangkatnya kecuali bagian yang tidak ada kebaikan padanya." Allah Swt. berfirman, "Demikian pula perihal-Ku, Aku masukkan semua makhluk-Ku ke dalam surga kecuali yang tidak ada kebaikan padanya."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Jika, di dunia ini, Allah berkehendak untuk mengumpulkan manusia dalam satu jalan, niscaya Dia melakukannya. Tetapi Dia berkehendak lain: memasukkan siapa saja yang dikehendaki-Nya ke dalam kasih sayang-Nya, karena Dia tahu bahwa mereka akan lebih memilih petunjuk daripada kesesatan. Orang-orang yang menganiaya diri sendiri dengan bersikap kafir, tidak akan mendapatkan penolong, selain Allah, yang akan melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.