Al-Qur'an Surat Fussilat Ayat 54
Fussilat Ayat ke-54 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اَلَآ اِنَّهُمْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَاۤءِ رَبِّهِمْ ۗ اَلَآ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطٌ ࣖ ( فصّلت : ٥٤)
- alā
- أَلَآ
- Unquestionably
- ingatlah
- innahum
- إِنَّهُمْ
- they
- sesungguhnya mereka
- fī
- فِى
- (are) in
- dalam
- mir'yatin
- مِرْيَةٍ
- doubt
- keraguan
- min
- مِّن
- about
- dari
- liqāi
- لِّقَآءِ
- (the) meeting
- pertemuan
- rabbihim
- رَبِّهِمْۗ
- (with) their Lord?
- Tuhan mereka
- alā
- أَلَآ
- Unquestionably
- ingatlah
- innahu
- إِنَّهُۥ
- indeed He
- sesungguhnya Dia
- bikulli
- بِكُلِّ
- (is) of all
- dengan segala
- shayin
- شَىْءٍ
- things
- sesuatu
- muḥīṭun
- مُّحِيطٌۢ
- encompassing
- Maha Meliputi
Transliterasi Latin:
Alā innahum fī miryatim mil liqā`i rabbihim, alā innahụ bikulli syai`im muḥīṭ(QS. 41:54)
English Sahih:
Unquestionably, they are in doubt about the meeting with their Lord. Unquestionably He is, of all things, encompassing. (QS. [41]Fussilat verse 54)
Arti / Terjemahan:
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (QS. Fussilat ayat 54)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah lalu mengingatkan Nabi Muhammad dengan menyatakan, “Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan, yakni tidak meyakini tentang pertemuan dengan Tuhan mereka kelak di hari Kiamat. Ingatlah pula, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu dengan ilmu dan kekuasaan-Nya.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan keragu-raguan mereka tentang adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, karena menurut mereka, mustahil orang yang telah mati dapat hidup kembali dan mustahil pula tubuh-tubuh yang telah hancur-luluh bersama tanah itu dapat dikumpulkan, dikembalikan seperti semula dan dapat hidup kembali. Karena keragu-raguan itulah mereka menjadi tidak mampu memperhatikan kebenaran Al-Qur'an dan kerasulan Muhammad saw.
Pada akhir ayat ini Allah memperingatkan orang-orang musyrik dengan peringatan yang keras bahwa Dia Maha Mengetahui segala sesautu. Tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Karena itu Dia akan memberikan balasan dengan seadil-adilnya kepada hamba-hamba-Nya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan) yakni keragu-raguan (tentang pertemuan dengan Rabb mereka) karena mereka ingkar kepada adanya hari berbangkit. (Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia) yakni Allah swt. (Maha Meliputi segala sesuatu) yaitu ilmu dan kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu, maka dari itu Dia akan membalas mereka disebabkan kekafiran mereka.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. (Fushshilat: 54)
Maksudnya, dalam kebimbangan tentang terjadinya hari kiamat. Karena itu, mereka tidak memikirkannya dan tidak mengetahuinya serta tidak bersikap waspada terhadapnya. Bahkan masalah hari kiamat tidak terlintas sekali dalam pikiran mereka, dan mereka sama sekali tidak mempedulikannya; padahal hari kiamat pasti terjadi, tiada keraguan padanya.
Ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnu Tamim, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Sa'id Al-Ansari yang mengatakan bahwa sesungguhnya Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz r.a. menaiki mimbarnya, lalu memuji dan menyanjung Allah Swt., kemudian mengatakan, "Amma Ba'du. Hai manusia, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian di majelis ini bukan karena suatu peristiwa yang akan kuceritakan kepadamu. Tetapi aku sedang merenungkan urusan ini (hari kiamat) yang kelak akan menjadi tempat kembali kalian. Maka aku menyimpulkan bahwa orang yang membenarkan urusan ini di mulutnya saja adalah orang yang dungu, dan orang yang mendustakannya adalah orang yang binasa." Setelah itu Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz turun dari mimbarnya.
Yang dimaksud dengan ucapan orang yang membenarkannya adalah 'orang yang dungu' ialah karena orang yang bersangkutan tidak mau beramal untuk menyambut kedatangannya, tidak bersikap mawas diri, serta tidak merasa takut dengan kengerian dan kedahsyatan peristiwa yang terjadi padanya. Ironisnya dengan sikap yang demikian dia membenarkannya dan meyakini akan kejadiannya. Tetapi dalam waktu yang sama dia tenggelam di dalam permainan, kelalaian, nafsu syahwat, dan dosa-dosanya; hal ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang dungu. Menurut terminologi bahasa, ahmaq artinya lemah akal. Adapun yang dimaksud dengan ucapan bahwa orang yang mendustakannya akan binasa, sudah jelas pengertiannya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Dalam firman selanjutnya Allah Swt. menetapkan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu dan Maha Meliputi segalanya. Untuk menjadikan hari kiamat bagi Allah Swt. merupakan urusan yang teramat mudah.
Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (Fushshilat: 54)
Yakni semua makhluk berada di bawah pengaturan dan genggaman kekuasaan-Nya serta berada di bawah liputan pengetahuan-Nya. Dialah yang mengatur kesemuanya dengan keputusan-Nya. Maka apa yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tiada. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ketahuilah, bahwa orang-orang kafir itu benar-benar meragukan pertemuan dengan Tuhan karena menganggap kecil kemungkinan terjadinya kebangkitan. Tetapi, ketahuilah, Allah meliputi segala sesuatu dengan ilmu dan kekuasaan-Nya.