Al-Qur'an Surat Fussilat Ayat 53
Fussilat Ayat ke-53 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
سَنُرِيْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰفَاقِ وَفِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ( فصّلت : ٥٣)
- sanurīhim
- سَنُرِيهِمْ
- Soon We will show them
- akan Kami perlihatkan kepada mereka
- āyātinā
- ءَايَٰتِنَا
- Our Signs
- tanda-tanda Kami
- fī
- فِى
- in
- pada
- l-āfāqi
- ٱلْءَافَاقِ
- the horizons
- segenap penjuru
- wafī
- وَفِىٓ
- and in
- dan pada
- anfusihim
- أَنفُسِهِمْ
- themselves
- diri mereka
- ḥattā
- حَتَّىٰ
- until
- sehingga
- yatabayyana
- يَتَبَيَّنَ
- becomes clear
- jelas
- lahum
- لَهُمْ
- to them
- bagi mereka
- annahu
- أَنَّهُ
- that it
- bahwasanya ia
- l-ḥaqu
- ٱلْحَقُّۗ
- (is) the truth
- hak/benar
- awalam
- أَوَلَمْ
- Is (it) not
- ataukah tidak
- yakfi
- يَكْفِ
- sufficient
- cukup
- birabbika
- بِرَبِّكَ
- concerning your Lord
- dengan Tuhanmu
- annahu
- أَنَّهُۥ
- that He
- bahwasanya Dia
- ʿalā
- عَلَىٰ
- (is) over
- atas
- kulli
- كُلِّ
- all
- segala
- shayin
- شَىْءٍ
- things
- sesuatu
- shahīdun
- شَهِيدٌ
- a Witness?
- menjadi saksi
Transliterasi Latin:
Sanurīhim āyātinā fil-āfāqi wa fī anfusihim ḥattā yatabayyana lahum annahul-ḥaqq, a wa lam yakfi birabbika annahụ 'alā kulli syai`in syahīd(QS. 41:53)
English Sahih:
We will show them Our signs in the horizons and within themselves until it becomes clear to them that it is the truth. But is it not sufficient concerning your Lord that He is, over all things, a Witness? (QS. [41]Fussilat verse 53)
Arti / Terjemahan:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS. Fussilat ayat 53)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Untuk mendukung kebenaran Al-Qur’an, Kami juga akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Kami di segenap penjuru yang dapat mereka saksikan di luar diri mereka dan apa saja yang ada pada diri mereka sendiri yang dapat mereka rasakan, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar datang dari Allah. Tidak cukupkah bagi kamu, wahai Nabi Muhammad, bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang musyrik yang ragu-ragu kepada Al-Qur'an dan Rasulullah itu akan melihat dengan mata kepala mereka bukti-bukti kebenaran ayat-ayat Allah di segenap penjuru dunia dan pada diri mereka sendiri. Mereka melihat dan menyaksikan sendiri kaum Muslimin dalam keadaan lemah dan tertindas selama berada di Mekah kemudian Rasulullah dan para sahabatnya hijrah ke Medinah meninggalkan kampung halaman yang mereka cintai. Rasulullah saw selama di Medinah bersama kaum Muhajirin dan Ansar membentuk dan membina masyarakat Islam. Masyarakat baru itu semakin lama semakin kuat dan berkembang. Hal ini dirasakan oleh orang-orang musyrik di Mekah, karena itu mereka pun selalu berusaha agar kekuatan baru itu dapat segera dipatahkan. Kekuatan Islam dan kaum Muslimin pertama kali dirasakan oleh orang musyrik Mekah adalah ketika Perang Badar dan kemudian ketika mereka dicerai-beraikan dalam Perang Khandak. Yang terakhir ialah di waktu Rasulullah saw dan kaum Muslimin menaklukkan kota Mekah tanpa perlawanan dari orang-orang musyrik. Akhirnya mereka menyaksikan manusia berbondong-bondong masuk Islam, termasuk orang-orang musyrik, keluarga, dan teman mereka sendiri. Semuanya itu merupakan bukti-bukti kebenaran ayat-ayat Allah. Allah berfirman:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. (an-Nasr/110: 1-3)
Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan lagi bahwa Dia menyaksikan segala perilaku hamba-hamba-Nya, baik berupa perkataan, perbuatan atau tingkah laku, dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati manusia. Dia menyatakan bahwa Muhammad saw adalah seorang yang benar, tidak pernah berbohong, semua yang disampaikannya sungguh benar, Allah berfirman:
Tetapi Allah menjadi saksi atas (Al-Qur'an) yang diturunkan-Nya kepadamu (Muhammad). Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya. (an-Nisa'/4: 166)
Banyak orang mengatakan bahwa dengan mempelajari alam, termasuk diri kita sendiri, dapat membawa kepada pemahaman tentang adanya Tuhan. Alam adalah buku yang menanti untuk dipelajari. Akan tetapi, harapan Tuhan dalam menurunkan ayat di atas tidak selalu dipahami manusia. Surah Yunus/10: 101 adalah salah satu di antara banyak ayat yang memberitahu kita bahwa hanya ilmuwan yang memiliki keimananlah yang dapat memahami Tuhan dengan mempelajari alam.
Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!" Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman. (Yunus/10: 101)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap penjuru) di segenap penjuru langit dan bumi, yaitu berupa api, tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan (dan pada diri mereka sendiri) yaitu berupa rapihnya ciptaan Allah dan indahnya hikmah yang terkandung di dalam penciptaan itu (sehingga jelaslah bagi mereka bahwa ia) yakni Alquran itu (adalah benar) diturunkan dari sisi Allah yang di dalamnya dijelaskan masalah hari berbangkit, hisab dan siksaan; maka mereka akan disiksa karena kekafiran mereka terhadap Alquran dan terhadap orang yang Alquran diturunkan kepadanya, yaitu Nabi saw. (Dan apakah Rabbmu tidak cukup bagi kamu) lafal Birabbika adalah Fa'il dari lafal Yakfi (bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?) lafal ayat ini menjadi Mubdal Minhu yakni, apakah tidak cukup sebagai bukti tentang kebenaranmu bagi mereka, yaitu bahwasanya Rabbmu tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada sisi mereka sendiri. (Fushshilat: 53)
Akan tampak bagi mereka bukti-bukti dan dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu benar diturunkan dari sisi Allah kepada rasul-Nya, melalui bukti-bukti yang di luar itu yang terdapat di segenap ufuk, seperti kemenangan-kemenangan yang diperoleh Islam sehingga Islam muncul dan syiar di seluruh belahan bumi dan berada di atas agama lainnya.
Mujahid, Al-Hasan, dan As-Saddi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada pada diri mereka sendiri ialah kejadian Perang Badar, jatuhnya kota Mekah ke tangan kaum muslim, dan kejadian-kejadian lainnya yang menimpa mereka (orang-orang kafir) membuktikan pertolongan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya, dan terhinanya kebatilan bersama bala tentaranya pada kejadian-kejadian tersebut.
Dapat pula ditakwilkan bahwa makna yang dimaksud ialah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di dalam diri manusia, misalnya bentuk tubuhnya, organ-organ tubuhnya, dan segala sesuatu yang ada dalam diri manusia seperti yang dijelaskan dalam ilmu bedah tubuh. Semuanya itu menunjukkan kepada kebijaksanaan Penciptanya. Demikian pula tanda-tanda kekuasaan Allah dapat dilihat melalui watak yang diciptakan-Nya di dalam dirinya, seperti akhlak yang berbeda-beda —ada yang baik dan ada yang buruk— dan lain sebagainya. Juga melalui sepak terjang yang dialaminya, yang semuanya itu berjalan di bawah garis takdir Allah Swt. yang tidak dapat dilampaui dan tidak dapat pula dilanggar atau diwaspadai.
Adapun firman Allah Swt.:
sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (Fushshilat: 53)
Yakni cukuplah Allah sebagai saksi terhadap segala perbuatan dan ucapan hamba-hamba-Nya. Dia bersaksi bahwa Muhammad Saw. benar dalam menyampaikan apa yang dia terima dari-Nya, seperti yang diungkapkan dalam ayat lain melalui firman:Nya:
(mereka tidak mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al-Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya. (An-Nisa: 166), hingga akhir ayat.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dalam waktu dekat, Kami akan menunjukkan kepada mereka bukti-bukti yang membenarkanmu, baik melalui benda-benda yang ada di belahan langit dan bumi maupun yang ada di dalam diri mereka, agar tampak kepada mereka bahwa yang kamu bawa itu adalah satu-satunya kebenaran. Apakah hal itu mereka ingkari juga, dan tidak cukup bahwa Tuhanmu Mahatahu segala sesuatu?