Skip to content

Al-Qur'an Surat Fussilat Ayat 46

Fussilat Ayat ke-46 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهٖ ۙوَمَنْ اَسَاۤءَ فَعَلَيْهَا ۗوَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ ۔ ( فصّلت : ٤٦)

man
مَّنْ
Whoever
barang siapa
ʿamila
عَمِلَ
does
berbuat
ṣāliḥan
صَٰلِحًا
righteous deeds
kebaikan
falinafsihi
فَلِنَفْسِهِۦۖ
then it is for his soul;
maka untuk dirinya sendiri
waman
وَمَنْ
and whoever
dan barang siapa
asāa
أَسَآءَ
does evil
berbuat jahat
faʿalayhā
فَعَلَيْهَاۗ
then it is against it
maka atasnya
wamā
وَمَا
And not
dan tidaklah
rabbuka
رَبُّكَ
(is) your Lord
Tuhanmu
biẓallāmin
بِظَلَّٰمٍ
unjust
berbuat aniaya
lil'ʿabīdi
لِّلْعَبِيدِ
to His slaves
terhadap hamba-hambanya

Transliterasi Latin:

Man 'amila ṣāliḥan falinafsihī wa man asā`a fa 'alaihā, wa mā rabbuka biẓallāmil lil-'abīd (QS. 41:46)

English Sahih:

Whoever does righteousness – it is for his [own] soul; and whoever does evil [does so] against it. And your Lord is not ever unjust to [His] servants. (QS. [41]Fussilat verse 46)

Arti / Terjemahan:

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya. (QS. Fussilat ayat 46)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Oleh sebab itu, sadarilah apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur’an itu bahwa barang siapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat jahat maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri, bukan dibebankan kepada orang lain. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya yang durhaka itu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada akhir ayat surah ini, Allah menerangkan balasan yang akan diberikan terhadap perbuatan-perbuatan yang dilakukan manusia. Barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dalam kehidupan dunia ini, melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan menghentikan larangan-larangan-Nya, berarti ia telah berusaha berbuat kebaikan untuk dirinya sendiri dengan memperoleh pahala yang besar. Barang siapa yang ingkar kepada Allah berarti ia telah berusaha berbuat keburukan untuk dirinya dengan memperoleh siksa yang sangat pedih di akhirat nanti. Seseorang dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya, mustahil Allah mengazab seseorang karena perbuatan orang lain.
Allah berfirman:

Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan. (al-An'am/6: 164)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka pahalanya untuk dirinya sendiri) ia beramal untuk dirinya sendiri (dan barang siapa yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri) bahaya dari perbuatan jahatnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan sekali-kali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba-Nya) Dia bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ayat lainnya, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seorang pun walaupun sebesar dzarrah." (Q.S. An-Nisa, 40)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. (Fushshilat: 46)

Yakni sesungguhnya manfaat dari perbuatannya itu kembali kepada dirinya sendiri.

dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri. (Fushshilat: 46)

Yaitu sesungguhnya akibat dari perbuatannya itu akan menimpa dirinya sendiri.

dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-(Nya). (Fushshilat: 46)

Artinya, Dia tidak menyiksa seseorang melainkan atas dasar dosa yang dilakukannya, dan Dia tidak mengazab seseorang melainkan sesudah tegaknya alasan terhadap yang bersangkutan, yaitu dengan mengutus rasul-Nya kepadanya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Barangsiapa berbuat baik, akan menikmati sendiri pahalanya. Dan, sebaliknya, barangsiapa berbuat jahat, akan merasakan sendiri juga akibat dosanya. Tuhanmu sama sekali tidak curang terhadap hamba- hamba-Nya hingga menghukum seseorang karena dosa orang lain.