Al-Qur'an Surat Fussilat Ayat 24
Fussilat Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَاِنْ يَّصْبِرُوْا فَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّسْتَعْتِبُوْا فَمَا هُمْ مِّنَ الْمُعْتَبِيْنَ ( فصّلت : ٢٤)
- fa-in
- فَإِن
- Then if
- maka jika
- yaṣbirū
- يَصْبِرُوا۟
- they endure
- mereka bersabar
- fal-nāru
- فَٱلنَّارُ
- the Fire
- maka neraka
- mathwan
- مَثْوًى
- (is) an abode
- tempat tinggal
- lahum
- لَّهُمْۖ
- for them;
- bagi mereka
- wa-in
- وَإِن
- and if
- dan jika
- yastaʿtibū
- يَسْتَعْتِبُوا۟
- they ask for favor
- mereka minta dikasihani
- famā
- فَمَا
- then not
- maka tidaklah
- hum
- هُم
- they
- mereka
- mina
- مِّنَ
- (will be) of
- termasuk
- l-muʿ'tabīna
- ٱلْمُعْتَبِينَ
- those who receive favor
- orang-orang yang dikasihani
Transliterasi Latin:
Fa iy yaṣbirụ fan-nāru maṡwal lahum, wa iy yasta'tibụ fa mā hum minal-mu'tabīn(QS. 41:24)
English Sahih:
So [even] if they are patient, the Fire is a residence for them; and if they ask to appease [Allah], they will not be of those who are allowed to appease. (QS. [41]Fussilat verse 24)
Arti / Terjemahan:
Jika mereka bersabar (menderita azab) maka nerakalah tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya. (QS. Fussilat ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Agar terasa betapa besar murka Allah terhadap musuh-musuh-Nya itu, maka pembicaraan tidak ditujukan kepada mereka, karena mereka tidak layak lagi untuk diajak bicara, tetapi dikatakan bahwa meskipun mereka bersabar atau menahan rasa pedih atas azab neraka, maka memang yang pantas nerakalah yang menjadi tempat tinggal mereka, dan jika mereka minta belas kasihan agar diampuni dan diringankan siksanya, maka mereka itu tidak termasuk orang yang pantas dikasihani untuk diberi ampunan dan keringanan siksa.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah menerangkan keadaan orang-orang yang berburuk sangka terhadap Allah, yaitu mereka akan dimasukkan ke dalam neraka. Semuanya dimasukkan ke dalam neraka tidak ada kecualinya dan neraka inilah tempat kembali mereka.
Seandainya di antara mereka ada yang minta ditangguhkan azab atau minta ampun kepada Allah dan bersedia kembali ke dunia seandainya Allah memberi mereka kesempatan, maka semuanya tidak akan dikabulkan. Permohonan mereka tidak mungkin dikabulkan karena mereka telah meninggalkan dunia. Tempat beramal dan dunia itu pun telah hancur, sedang akhirat bukanlah tempat beramal, tetapi tempat menerima hasil amal seseorang semasa hidup di dunia.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Jika mereka bersabar) menderita azab (maka nerakalah tempat tinggal) tempat kediaman (bagi mereka, dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan) maksudnya, jika mereka meminta kerelaan (maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya) yakni orang-orang yang tidak mendapat kerelaan.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Jika mereka bersabar (menderita azab), maka nerakalah tempat diam mereka; dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya. (Fushshilat: 24)
Yakni sama saja bagi mereka apakah mereka tahan atau tidak tahan berada di dalam neraka, tiada jalan keluar bagi mereka darinya dan tiada pula jalan selamat bagi mereka darinya. Jika mereka mengemukakan alasannya, maka tiada suatu alasan pun dari mereka yang diterima, dan tiada suatu hambatan pun yang dilenyapkan bagi mereka.
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan. (Fushshilat: 24) Yaitu mereka meminta agar dikembalikan ke dunia, maka tiada jawaban bagi permintaan mereka.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna ayat ini sama dengan firman Allah Swt. yang menceritakan keadaan mereka:
Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman, "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”(Al-Mu’minun: 106-108)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kalau mereka menyembunyikan rasa sakit mereka, maka neraka adalah akhir dan tempat tinggal mereka yang abadi. Dan kalau mereka meminta perkenan Allah, maka permintaan itu tidak akan dikabulkan.