Skip to content

Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 39

Gafir Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ ( غافر : ٣٩)

yāqawmi
يَٰقَوْمِ
O my people!
wahai kaumku
innamā
إِنَّمَا
Only
sesungguhnya hanyalah
hādhihi
هَٰذِهِ
this
ini
l-ḥayatu
ٱلْحَيَوٰةُ
the life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
(of) the world
dunia
matāʿun
مَتَٰعٌ
(is) enjoyment
kesenangan
wa-inna
وَإِنَّ
and indeed
dan sesungguhnya
l-ākhirata
ٱلْءَاخِرَةَ
the Hereafter -
akhirat
hiya
هِىَ
it
itu
dāru
دَارُ
(is the) home
tempat/negri
l-qarāri
ٱلْقَرَارِ
(of) settlement
kekal

Transliterasi Latin:

Yā qaumi innamā hāżihil-ḥayātud-dun-yā matā'uw wa innal-ākhirata hiya dārul-qarār (QS. 40:39)

English Sahih:

O my people, this worldly life is only [temporary] enjoyment, and indeed, the Hereafter – that is the home of [permanent] settlement. (QS. [40]Ghafir verse 39)

Arti / Terjemahan:

Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (QS. Gafir ayat 39)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia yang fana ini hanyalah kesenangan sementara yang mudah didapat dan mudah pula lenyap, dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang tidak akan pernah lenyap dan kekal selama-lamanya.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini diterangkan bahwa orang yang beriman kepada Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang fana, di mana kesenangan serta kebahagiaan yang diperoleh di dalamnya adalah kesenangan dan kebahagiaan yang tidak sempurna serta tidak kekal. Adapun kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal, kesenangan dan kebahagiaan yang diperoleh adalah kesenangan dan kebahagiaan yang sempurna. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu mengingkari Allah dalam kehidupan dunia ini agar kamu terhindar dari siksa-Nya di akhirat nanti."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan -sementara-) kesenangan yang bersifat sementara lenyap (dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian laki-laki mukmin itu menganjurkan kepada kaumnya agar bersikap zuhud (menjauhi) keduniawian yang di masa itu lebih diprioritaskan oleh mereka ketimbang perkara akhirat, hingga keduniawian itu menghalang-halangi mereka untuk membenarkan utusan Allah Musa a.s. untuk itu ia berkata:

Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara). (Al-Mu’min: 39)

Yakni sedikit lagi akan hilang dan fana; dalam waktu sebentar ia akan menyurut, kemudian lenyap.

dan sesungguhnya kehidupan akhirat itulah negeri yang kekal. (Al-Mu’min: 39)

Yaitu negeri yang tidak akan lenyap, tidak akan ada perpindahan lagi darinya, dan tidak akan pergi lagi menuju negeri lain; bahkan adakalanya kehidupan yang nikmat selamanya atau kehidupan neraka yang selamanya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai kaumku, kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, persis seperti kesenangan penumpang kendaraan yang akan lenyap dalam waktu singkat. Hanya kehidupan akhiratlah yang kekal dan abadi.