Skip to content

Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 33

Gafir Ayat ke-33 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَوْمَ تُوَلُّوْنَ مُدْبِرِيْنَۚ مَا لَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ عَاصِمٍۚ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ ( غافر : ٣٣)

yawma
يَوْمَ
A Day
pada hari
tuwallūna
تُوَلُّونَ
you will turn back
kamu berpaling
mud'birīna
مُدْبِرِينَ
fleeing
ke belakang
مَا
not
tidak ada
lakum
لَكُم
for you
bagi kalian
mina
مِّنَ
from
dari
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
min
مِنْ
any
dari
ʿāṣimin
عَاصِمٍۗ
protector
pelindung/penyelamat
waman
وَمَن
And whoever
dan barang siapa
yuḍ'lili
يُضْلِلِ
Allah lets go astray
menyesatkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah lets go astray
Allah
famā
فَمَا
then not
maka tidak ada
lahu
لَهُۥ
for him
baginya
min
مِنْ
any
dari
hādin
هَادٍ
guide
seorang pemberi petunjuk

Transliterasi Latin:

Yauma tuwallụna mudbirīn, mā lakum minallāhi min 'āṣim, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād (QS. 40:33)

English Sahih:

The Day you will turn your backs fleeing; there is not for you from Allah any protector. And whoever Allah sends astray – there is not for him any guide. (QS. [40]Ghafir verse 33)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk. (QS. Gafir ayat 33)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Yaitu pada hari ketika kalian berpaling lalu lari ke belakang guna menghindari siksa, dan ingatlah tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan kalian dari azab Allah. Dan barang siapa yang memilih kesesatan, maka dia dibiarkan sesat oleh Allah, dan apabila seseorang telah dibiarkan sesat oleh Allah niscaya tidak ada sesuatu pun yang mampu memberi petunjuk keluar dari kesesatan itu.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah laki-laki beriman itu memperingatkan kaumnya mengenai siksaan di dunia, ia melanjutkan peringatannya tentang dahsyatnya peristiwa hari Kiamat dan siksaan di akhirat. Pada waktu kiamat terjadi, bumi ini bergoncang hebat sehingga manusia berlarian ke sana ke mari sambil berteriak-teriak meminta tolong. Akan tetapi, siapakah yang akan menolong pada waktu itu karena setiap manusia mengalami peristiwa yang sama dan dirisaukan oleh nasib masing-masing.
Mengenai yaum at-tanad itu (hari panggil-memanggil), terdapat beberapa pendapat ulama:
a.Hari Kiamat, dinamakan demikian karena manusia pada waktu itu berteriak meminta bantuan orang lain sambil berlarian ke sana ke mari menyaksikan bumi bergoncang dan terbelah-belah dengan dahsyatnya.
b.Hari ketika orang-orang kafir di akhirat dihadapkan kepada neraka Jahanam, lalu mereka gempar berlarian ke sana sini untuk menghindarkan diri, tetapi malaikat mencegat dan menghalau mereka kembali ke Padang Mahsyar itu untuk dijebloskan ke dalam neraka.
c.Hari ketika malaikat menimbang amal manusia. Bila seseorang ternyata berat timbangan amal kebaikannya, orang itu dan orang-orang yang menyaksikannya bersorak-sorak kegirangan menyatakan dengan suara keras bahwa si Fulan bernasib baik, dan sebagainya. Begitu pula ketika seseorang menerima timbangan kebaikannya lebih ringan dari dosanya, ia pun meratap dengan sedihnya, diikuti oleh orang-orang lainnya.
d.Panggil-memangggil antara penghuni surga dan penghuni neraka tentang apa yang diperoleh masing-masing. Penghuni surga ketika ditanya penghuni neraka apakah sudah memperoleh apa yang dijanjikan Allah kepada mereka, mereka menjawab dengan mantap bahwa apa yang dijanjikan itu telah mereka nikmati. Di sisi lain, penghuni neraka ketika ditanya hal serupa oleh penghuni surga juga menjawab dengan ucapan yang sama, tetapi dengan suara yang getir, yang menunjukkan bahwa yang mereka peroleh adalah kesengsaraan.

Pada hari Mahsyar, yaitu hari pengadilan Allah, orang-orang kafir telah melihat adanya neraka Jahanam. Oleh karena itu, mereka berlarian ingin menghindar, tetapi para malaikat mencegat dan mengembalikan mereka lagi ke Padang Mahsyar. Pada waktu itu, tidak ada yang bisa menolong orang lain. Jangankan menolong orang lain, menolong dirinya sendiri saja belum tentu mampu. Laki-laki beriman itu memperingatkan kaumnya bahwa ia khawatir sekali peristiwa itu akan menimpa mereka. Bila Fir'aun yang mereka harapkan, maka ia akan diazab di dalam neraka, tidak akan bisa menolong dirinya, apalagi menolong orang lain pengikut-pengikutnya itu.
Laki-laki beriman itu meminta rakyatnya beriman. Ia khawatir sekali bahwa hati mereka akan tertutup bila mereka tidak mau juga menerima kebenaran. Bila hati sudah tertutup, siapa pun tidak akan mampu membukanya selain Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu hari ketika kalian lari berpaling ke belakang) dari tempat hisab untuk dibawa ke neraka (tidak ada bagi kalian dari Allah) yakni dari azab-Nya (seorang pun yang dapat menyelamatkan kalian) yakni yang dapat mencegah azab dari diri kalian (dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi petunjuk.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

(yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang (Al-Mu’min: 33)

Yakni pergi melarikan diri.

sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhan­mu sajalah pada hari itu tempat kembali. (Al-Qiyamah: 11-12)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah. (Al-Mu’min: 33)

Yakni tiada seorang pun yang dapat melindungi kalian dari azab Allah dan pembalasan-Nya.

dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang yang akan memberi petunjuk. (Al-Mu’min: 33)

Maksudnya, barang siapa yang disesatkan oleh Allah Swt., maka tiada seorang pun yang akan dapat memberinya petunjuk selain Dia.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai kaumku, aku sungguh khawatir kalian akan ditimpa siksaan pada hari ketika seluruh makhluk saling berteriak. Suatu hari ketika kalian lari. Saat itu, tak seorang pun dapat melindungi kalian dari Allah. Barangsiapa yang disesatkan Allah--karena Dia tahu bahwa orang itu lebih memilih kesesatan daripada petunjuk--maka tak akan ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk."