Skip to content

Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 32

Gafir Ayat ke-32 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَيٰقَوْمِ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِۙ ( غافر : ٣٢)

wayāqawmi
وَيَٰقَوْمِ
And O my people!
hai kaumku
innī
إِنِّىٓ
Indeed I
sesungguhnya aku
akhāfu
أَخَافُ
[I] fear
aku takut/khawatir
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
for you
atas kalian
yawma
يَوْمَ
(the) Day
hari
l-tanādi
ٱلتَّنَادِ
(of) Calling
panggil-memanggil

Transliterasi Latin:

Wa yā qaumi innī akhāfu 'alaikum yaumat-tanād (QS. 40:32)

English Sahih:

And O my people, indeed I fear for you the Day of Calling – (QS. [40]Ghafir verse 32)

Arti / Terjemahan:

Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil. (QS. Gafir ayat 32)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang yang beriman itu melanjutkan penjelasannya, “Dan sadarilah, wahai kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan siksaan yang akan diturunkan pada hari saling memanggil, yakni ketika setiap orang berteriak meminta tolong.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Laki-laki beriman dari keluarga Fir'aun itu menyampaikan kepada kaumnya bahwa ia khawatir sekali bila mereka tidak mau beriman dan sebaliknya mengikuti perintah Fir'aun. Mereka akan mengalami nasib yang sama seperti yang telah menimpa umat-umat terdahulu. Umat-umat itu menentang dan mendustakan para rasul yang diutus Allah, seperti umat Nabi Nuh, Kaum 'Ad, Samud, dan umat-umat setelahnya. Mereka semua telah dimusnahkan Allah dengan berbagai bencana sebagai azab, dan tidak ada seorang pun yang dapat menangkis atau menyelamatkan diri. Itulah yang dimaksud yaumul ahzab dalam ayat ini.
Demikianlah hukuman Allah bagi mereka yang kafir di dunia. Allah tidak bertindak aniaya dengan pemusnahan itu, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan murka-Nya. Allah baru menjatuhkan hukuman bila rasul telah menyampaikan dakwahnya dengan sempurna, dan mereka tidak dapat diperbaiki lagi setelah dinasihati berkali-kali. Peristiwa itu hendaknya dijadikan pelajaran oleh rakyatnya. Orang itu berharap nasihatnya diterima oleh kaumnya dan mereka beriman kepada Nabi Musa, tidak membangkang apalagi membunuhnya

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadap kalian akan siksa hari panggil-memanggil) dapat dibaca At-Tanaadi atau At-Tanaadiy dengan memakai huruf Ya pada akhirnya. Artinya ialah hari kiamat, yang pada hari itu banyak sekali panggil-memanggil antara ahli surga dan ahli neraka; setiap panggilan sesuai dengan apa yang dialami oleh pemanggilnya. Maka panggilan yang mengandung kebahagiaan adalah bagi ahli surga dan panggilan yang mengandung kecelakaan adalah bagi ahli neraka; selain itu masih banyak pula jenis panggilan atau seruan lainnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Yaitu siksaan hari kiamat. Dinamakan hari panggil-memanggil karena menurut sebagian ulama berdasarkan apa yang telah diceritakan di dalam hadis sangkakala yang mengatakan bahwa sesungguhnya bumi itu apabila berguncang dengan guncangan yang hebat dan mengalami keretakan dari suatu daerah ke daerah yang lain, serta mengalami kehancuran dan gempa, maka manusia pada hari itu lari pontang-panting; sebagian dari mereka memanggil sebagian yang lainnya.

Menurut ulama lainnya —antara lain Ad-Dahhak—tidak demikian, melainkan hal tersebut terjadi manakala neraka Jahanam didatangkan. Maka manusia lari darinya, lalu para malaikat menghadang mereka dan menggiring mereka ke padang mahsyar, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. (Al-Haqqah: 17)

Dan firman-Nya:

Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. (Ar-Rahman: 33)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., Al-Hasan, dan Ad-Dahhak, bahwa mereka membacanya dengan men-tasydid-kan huruf dal berasal dari naddal ba'iru apabila unta itu binasa dan musnah. Menurut pendapat yang lain, dikatakan tanad karena pada neraca amal perbuatan terdapat malaikat; apabila amal perbuatan seseorang hamba telah ditimbang dan ternyata timbangan kebaikannya lebih berat, maka malaikat itu berseru dengan sekuat suaranya, "Ingatlah, sesungguhnya si Fulan bin Fulan beroleh kebahagiaan yang tidak akan celaka lagi sesudahnya untuk selama-lamanya." Dan apabila ternyata amal kebaikannya lebih ringan, maka malaikat itu berseru, "Ingatlah, sesungguhnya si Fulan bin Fulan telah celaka!"

Qatadah mengatakan bahwa setiap kaum dipanggil sesuai dengan amal perbuatannya, ahli surga dipanggil dengan sebutan ahli surga, dan ahli neraka dipanggil dengan sebutan ahli neraka. Menurut pendapat yang lain, hari itu dinamakan yaumut tanad karena ahli surga dan ahli neraka saling memanggil.

Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)? Mereka (ahli neraka) menjawab, "benar" (Al-A'raf: 44)

Dan seruan ahli neraka kepada ahli surga, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Mereka (ahli surga) menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.” (Al-A'raf: 50)

Juga karena adanya saling memanggil antara as-habul A'rafi ahli surga, dan ahli neraka, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat Al-A'raf.

Imam Bagawi memilih pendapat yang mengatakan bahwa hari itu dinamakan yaumut tanad karena terjadinya gabungan dari peristiwa yang telah disebutkan di atas. Pendapatnya ini merupakan pendapat yang baik, hanya Allah-lah Yang lebih Mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai kaumku, aku sungguh khawatir kalian akan ditimpa siksaan pada hari ketika seluruh makhluk saling berteriak. Suatu hari ketika kalian lari. Saat itu, tak seorang pun dapat melindungi kalian dari Allah. Barangsiapa yang disesatkan Allah--karena Dia tahu bahwa orang itu lebih memilih kesesatan daripada petunjuk--maka tak akan ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk."