Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 31
Gafir Ayat ke-31 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ وَالَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗوَمَا اللّٰهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِّلْعِبَادِ ( غافر : ٣١)
- mith'la
- مِثْلَ
- Like
- seperti
- dabi
- دَأْبِ
- (the) plight
- keadaan
- qawmi
- قَوْمِ
- (of the) people
- kaum
- nūḥin
- نُوحٍ
- (of) Nuh
- Nuh
- waʿādin
- وَعَادٍ
- and Aad
- dan 'Ad
- wathamūda
- وَثَمُودَ
- and Thamud
- dan Tsamud
- wa-alladhīna
- وَٱلَّذِينَ
- and those
- dan orang-orang yang
- min
- مِنۢ
- after them
- dari
- baʿdihim
- بَعْدِهِمْۚ
- after them
- sesudah mereka
- wamā
- وَمَا
- And Allah (does) not
- dan tidaklah
- l-lahu
- ٱللَّهُ
- And Allah (does) not
- Allah
- yurīdu
- يُرِيدُ
- want
- menghendaki
- ẓul'man
- ظُلْمًا
- injustice
- berbuat zalim
- lil'ʿibādi
- لِّلْعِبَادِ
- for (His) slaves
- kepada hamba-hamba
Transliterasi Latin:
Miṡla da`bi qaumi nụḥiw wa 'ādiw wa ṡamụda wallażīna mim ba'dihim, wa mallāhu yurīdu ẓulmal lil-'ibād(QS. 40:31)
English Sahih:
Like the custom of the people of Noah and of Aad and Thamud and those after them. And Allah wants no injustice for [His] servants. (QS. [40]Ghafir verse 31)
Arti / Terjemahan:
(Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya. (QS. Gafir ayat 31)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Yakni seperti kebiasaan kaum Nuh yang ditenggelamkan banjir besar, kaum Ad yang dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, kaum Šamùd yang dimusnahkan dengan gempa bumi yang dahsyat, dan orang-orang atau umat yang datang setelah mereka. Padahal Allah tidak menghendaki terjadi kezaliman sedikit pun terhadap hamba-hamba-Nya.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Laki-laki beriman dari keluarga Fir'aun itu menyampaikan kepada kaumnya bahwa ia khawatir sekali bila mereka tidak mau beriman dan sebaliknya mengikuti perintah Fir'aun. Mereka akan mengalami nasib yang sama seperti yang telah menimpa umat-umat terdahulu. Umat-umat itu menentang dan mendustakan para rasul yang diutus Allah, seperti umat Nabi Nuh, Kaum 'Ad, Samud, dan umat-umat setelahnya. Mereka semua telah dimusnahkan Allah dengan berbagai bencana sebagai azab, dan tidak ada seorang pun yang dapat menangkis atau menyelamatkan diri. Itulah yang dimaksud yaumul ahzab dalam ayat ini.
Demikianlah hukuman Allah bagi mereka yang kafir di dunia. Allah tidak bertindak aniaya dengan pemusnahan itu, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan murka-Nya. Allah baru menjatuhkan hukuman bila rasul telah menyampaikan dakwahnya dengan sempurna, dan mereka tidak dapat diperbaiki lagi setelah dinasihati berkali-kali. Peristiwa itu hendaknya dijadikan pelajaran oleh rakyatnya. Orang itu berharap nasihatnya diterima oleh kaumnya dan mereka beriman kepada Nabi Musa, tidak membangkang apalagi membunuhnya
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(-Yakni- seperti keadaan kaum Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka) lafal Mitsli dalam ayat ini merupakan Badal atau pengganti keterangan dari lafal Mitsli yang sebelumnya, yang ada pada ayat di atas. Yakni, seperti pembalasan yang biasa menimpa orang-orang kafir sebelum kalian; mereka ditimpa azab di dunia. (Dan Allah tidak menghendaki berbuat kelaliman terhadap hamba-hamba-Nya.)
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya (Al-Mu’min: 31)
Sesungguhnya Allah Swt. membinasakan mereka hanyalah karena dosa-dosa mereka sendiri, juga karena mereka mendustakan rasul-rasul-Nya dan menentang perintah-Nya. Maka Allah melangsungkan kekuasaanNya terhadap mereka dengan menimpakan azab-Nya atas mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Orang Mukmin pengikut Fir'aun itu berkata lagi, "Wahai kaumku, aku sangat khawatir suatu hari kalian akan ditimpa bencana seperti orang-orang yang bersekongkol untuk memusuhi nabi-nabi mereka, seperti kebiasaan kaum Nabi Nûh, kaum Ad, kaum Tsamûd dan orang-orang setelah mereka. Dan Allah, sungguh, tidak berkehendak menzalimi hamba-hamba-Nya.