Skip to content

Al-Qur'an Surat Sad Ayat 71

Sad Ayat ke-71 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ ( ص : ٧١)

idh
إِذْ
When
ketika
qāla
قَالَ
said
berfirman
rabbuka
رَبُّكَ
your Lord
Tuhanmu
lil'malāikati
لِلْمَلَٰٓئِكَةِ
to the Angels
kepada para malaikat
innī
إِنِّى
"Indeed I Am
sesungguhnya aku
khāliqun
خَٰلِقٌۢ
going to create
menciptakan
basharan
بَشَرًا
a human being
manusia
min
مِّن
from
dari
ṭīnin
طِينٍ
clay
tanah

Transliterasi Latin:

Iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī khāliqum basyaram min ṭīn (QS. 38:71)

English Sahih:

[So mention] when your Lord said to the angels, "Indeed, I am going to create a human being from clay. (QS. [38]Sad verse 71)

Arti / Terjemahan:

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". (QS. Sad ayat 71)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Usai menafikan pengetahuan Rasulullah menyangkut al-Mala’ul-A‘la kecuali apa yang sudah diwahyukan oleh Allah, pada ayat berikut Allah lalu menguraikan sekelumit tentang al-Mala’ul-A‘la dan penciptaan Nabi Adam. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia Adam sebagai khalifah di bumi. Aku menciptakannya dari tanah bercampur air. 

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini dijelaskan bahwa para malaikat dan iblis mengajukan pertanyaan kepada Allah setelah Dia menyampaikan kepada malaikat bahwa akan menciptakan seorang manusia dari tanah. Pernyataan mereka mengenai faedah adanya manusia yang akan diciptakan Allah itu. Pertanyaan ini diterangkan dalam firman Allah:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (al-Baqarah/2: 30)

Mengenai penciptaan manusia dari tanah, dijelaskan disini bahwa berdasarkan kajian ilmiah bahan penciptaan manusia adalah tanah, disebut lebih persis pada ayat ini yaitu tanah liat. Istilah liat biasa dipakai untuk menamai butiran tanah dengan ukuran paling kecil, diameter di bawah 0,5 mikron (= 1/2000 mm). Istilah liat juga biasa dipakai untuk menamai jenis mineral pembentuk butiran tanah paling kecil ini. Karena ukurannya yang kecil, liat bila dimasukkan ke dalam air akan bersifat koloidal: tidak melarut tetapi tersebar merata dan sulit dipisahkan dari air. Sebagai mineral, liat adalah sekelompok alumino-silikat hidrat yang strukturnya berlembar. Karena strukturnya, partikel liat mempunyai muatan elektrik. Sifat-sifat mineral liat lainnya adalah plastis, tetapi plastisitas ini menghilang apabila dipanaskan sampai temperatur tertentu karena struktur mineral berubah. Pemanfaatan liat secara tradisional didasarkan pada sifat-sifat fisiknya, antara lain karena mudah dibentuk dan mengeras jika dipanaskan dipanaskan, sehingga umum dipakai sebagai bahan pembuat barang gerabah atau tembikar dan keramik. Pemanfaatan liat secara modern lebih didasarkan pada sifat kimia-fisiknya, umumnya dipakai sebagai bahan katalis pada reaksi-reaksi kimia. Karena sifat-sifat kimia-fisik yang dimilikinya, liat merupakan bagian tanah yang paling mungkin memiliki peran besar pada proses terbentuknya awal kehidupan di muka bumi termasuk penciptaan manusia (lihat juga al-An'am/6: 2, Fathir/35: 11; al-hijr/15: 26-28-33; al-Mu'minun/23: 12, 14; ash-shaffat/37: 11)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah) yaitu Adam.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kisah ini telah disebutkan di dalam surat Al-Baqarah, permulaan surat Al-A'raf, surat Al-Hijr, surat Al-Isra, dan surat Al-Kahfi serta dalam surat ini.

Allah Swt. sebelum menciptakan Adam a.s. memberitahukan kepada malaikat-malaikat-Nya bahwa Dia akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Allah Swt. memerintahkan kepada mereka bahwa apabila Adam telah diciptakan dan telah disempurnakan bentuknya, hendaklah mereka bersujud kepadanya sebagai penghormatan buat Adam, sekaligus sebagai pengamalan dari perintah Allah Swt.

Semua malaikat mengerjakan perintah Allah itu kecuali iblis, sebenarnya iblis bukan termasuk jenis malaikat, dia termasuk golongan jin. Kemudian watak dan kejadiannya membuat dirinya sombong dan takabur, maka dia menolak bersujud kepada Adam dan mendebat Tuhannya dalam masalah ini. Iblis mengira bahwa dirinya lebih baik daripada Adam karena ia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat, menurut dugaan iblis, api lebih baik daripada tanah.

Dengan demikian, berarti iblis bersikap keliru dan menentang perintah Allah Swt. yang menyebabkan dia kafir. Karena itulah maka Allah Swt. menjauhkan iblis dari rahmat-Nya, menjauhkannya dari hadapan Allah Swt. Yang Mahasuci, serta menjadikannya terhina. Allah Swt. menamainya iblis karena dijauhkan dari rahmat-Nya, dan Allah mengusirnya dari langit dalam keadaan tercela lagi hina ke bumi. Maka iblis meminta kepada Allah agar diberi masa tangguh sampai hari kiamat, dan Allah Yang Maha Penyantun mengabulkan permintaannya; Dia tidak segera menurunkan azab-Nya terhadap orang yang durhaka kepada­Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ingatkanlah mereka ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku telah menciptakan seorang manusia, yaitu Adam a. s., dari tanah.