Skip to content

Al-Qur'an Surat Sad Ayat 7

Sad Ayat ke-7 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْاٰخِرَةِ ۖاِنْ هٰذَآ اِلَّا اخْتِلَاقٌۚ ( ص : ٧)

مَا
Not
tidak
samiʿ'nā
سَمِعْنَا
we heard
kami mendengar
bihādhā
بِهَٰذَا
of this
dengan/hal ini
فِى
in
dalam
l-milati
ٱلْمِلَّةِ
the religion
agama
l-ākhirati
ٱلْءَاخِرَةِ
the last
yang akhir
in
إِنْ
Not
tidaklah
hādhā
هَٰذَآ
(is) this
ini
illā
إِلَّا
but
kecuali
ikh'tilāqun
ٱخْتِلَٰقٌ
a fabrication
diada-adakan

Transliterasi Latin:

Mā sami'nā bihāżā fil-millatil-ākhirati in hāżā illakhtilāq (QS. 38:7)

English Sahih:

We have not heard of this in the latest religion. This is not but a fabrication. (QS. [38]Sad verse 7)

Arti / Terjemahan:

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan, (QS. Sad ayat 7)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir, yaitu Nasrani, yang meyakini ajaran trinitas. Ajaran tauhid ini tidak lain hanyalah kedustaan yang diada-adakan oleh Muhammad.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjelaskan alasan lain yang dikemukakan oleh para pemimpin Quraisy kepada pengikut-pengikutnya, bahwa seruan Muhammad saw itu tidak benar. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendengar seruan seperti yang diserukan oleh Muhammad itu di dalam agama yang diturunkan terakhir. Agama yang mereka maksudkan adalah agama Nasrani. Seruan Muhammad agar manusia mengesakan Tuhan itu hanyalah dusta yang dibuat-buat oleh Muhammad saw dan bukan datang dari Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir) maksudnya, agama Nabi Isa. (Tiada lain) tidak lain (ini hanyalah dusta yang diada-adakan) hal yang dibuat-buat saja.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt. yang menyitir ucapan mereka, yaitu:

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir. (Shaad:7)

Yakni kami belum pernah mendengar ajaran tauhid yang diserukan oleh Muhammad ini dalam agama yang terakhir.

Menurut Mujahid, Qatadah, dan Abu Zaid, yang mereka maksudkan adalah agama orang-orang Quraisy.

Selain mereka mengatakan bahwa agama yang dimaksud adalah agama Nasrani, menurut Muhammad ibnu Ka'b dan As-Saddi. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa makna yang dimaksud ialah, "Kami belum pernah mendengar ini dalam agama yang terakhir, yakni agama Nasrani." Dan mereka mengatakan bahwa sekiranya Al-Qur'an ini benar, tentulah orang-orang Nasrani menceritakannya kepada kami.

Ini tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan. (Shaad:7)

Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa ikhtilaq ialah dusta. Ibnu Abbas mengatakan bahwa ikhtilaq ialah dugaan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kami tidak pernah mendengar ajaran tauhid seperti ini dalam agama para pendahulu yang kami ketahui. Ini tidak lain hanyalah suatu kebohongan belaka.