Skip to content

Al-Qur'an Surat Sad Ayat 62

Sad Ayat ke-62 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَقَالُوْا مَا لَنَا لَا نَرٰى رِجَالًا كُنَّا نَعُدُّهُمْ مِّنَ الْاَشْرَارِ ( ص : ٦٢)

waqālū
وَقَالُوا۟
And they will say
dan mereka berkata
مَا
"What (is)
mengapa
lanā
لَنَا
for us
bagi kami
لَا
not
tidak
narā
نَرَىٰ
we see
kami melihat
rijālan
رِجَالًا
men
orang laki-laki/orang-orang
kunnā
كُنَّا
we used (to)
adalah kami
naʿudduhum
نَعُدُّهُم
count them
kami menganggap mereka
mina
مِّنَ
among
dari
l-ashrāri
ٱلْأَشْرَارِ
the bad ones?
orang-orang jahat

Transliterasi Latin:

Wa qālụ mā lanā lā narā rijālang kunnā na'udduhum minal-asyrār (QS. 38:62)

English Sahih:

And they will say, "Why do we not see men whom we used to count among the worst? (QS. [38]Sad verse 62)

Arti / Terjemahan:

Dan (orang-orang durhaka) berkata: "Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina). (QS. Sad ayat 62)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Para pendurhaka itu lalu berbicara dan saling bertanya-tanya seraya berkata, “Me-ngapa kami tidak melihat orang-orang yang di dunia dahulu kami anggap sebagai orang-orang yang jahat, hina, buruk, dan bodoh, seperti Bilal, Suhaib, dan Ammar?”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang kafir itu saling bertanya sesamanya, setelah mereka tidak melihat seorang pun orang-orang yang beriman yang mereka anggap hina sewaktu di dunia, "Mengapa kita tidak melihat seorang pun dari orang-orang yang sewaktu di dunia kita pandang sebagai orang bodoh, orang jahat, dan orang hina yang tidak ada kebaikan pada dirinya."
Ibnu 'Abbas berkata, "Yang mereka maksud dengan orang bodoh dan jahat adalah sahabat Rasul. Abu Jahal berkata, 'Di mana Bilal, di mana shuhaib, di mana Ammar, mereka semuanya di dalam surga. Kasihan Abu Jahal, anaknya 'Ikrimah dan Juwairiyah masuk Islam, demikian pula ibunya, saudaranya, sedang ia sendiri kafir."

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan mereka berkata,) yakni orang-orang kafir Mekah, sedang mereka berada dalam neraka, ("Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu kami anggap) sewaktu di dunia (sebagai orang-orang yang hina.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan (orang-orang durhaka) berkata, "Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina). Apakah kami dahulu menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena mata kami tidak melihat mereka?” (Shad: 62-63)

Hal ini menceritakan keadaan orang-orang kafir di neraka, bahwa mereka merasa kehilangan banyak orang yang dahulunya mereka kira dalam keadaan sesat. Yang mereka maksudkan sebenarnya adalah orang-orang mukmin, yang menurut dugaan mereka dinilai sesat. Untuk itu mereka mengatakan, "Mengapa kami tidak melihat mereka bersama kami di neraka ini?"

Menurut Mujahid, ini adalah ucapan Abu Jahal. Ia mengatakan, "Mengapa saya tidak melihat Bilal, Amar, Suhaib, dan si Fulan dan si Anu."

Sebenarnya ini adalah tamsil belaka, karena sesungguhnya semua orang kafir mengalami keadaan seperti ini; mereka mempunyai dugaan bahwa orang-orang mukmin masuk neraka. Setelah orang-orang kafir itu dimasukkan ke dalam neraka, maka mereka kehilangan orang-orang mukmin dan tidak melihatnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Para penghuni neraka berkata, "Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang ketika di dunia kami anggap jahat dan hina yang tidak memiliki kebaikan sama sekali, yaitu orang-orang muslim yang fakir.