Skip to content

Al-Qur'an Surat Sad Ayat 39

Sad Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

هٰذَا عَطَاۤؤُنَا فَامْنُنْ اَوْ اَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ( ص : ٣٩)

hādhā
هَٰذَا
"This
ini
ʿaṭāunā
عَطَآؤُنَا
(is) Our gift
anugerah Kami
fa-um'nun
فَٱمْنُنْ
so grant
maka berikanlah
aw
أَوْ
or
atau
amsik
أَمْسِكْ
withhold
tahanlah
bighayri
بِغَيْرِ
without
dengan tidak
ḥisābin
حِسَابٍ
account"
perhitungan

Transliterasi Latin:

Hāżā 'aṭā`unā famnun au amsik bigairi ḥisāb (QS. 38:39)

English Sahih:

[We said], "This is Our gift, so grant or withhold without account." (QS. [38]Sad verse 39)

Arti / Terjemahan:

Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab. (QS. Sad ayat 39)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kami berikan kepada Nabi Sulaiman kerajaan, kekayaan, dan kekuasaan yang tidak Kami berikan kepada siapa pun sesudahnya. Inilah anugerah Kami yang agung kepadamu, wahai Nabi Sulaiman; maka berikanlah sebagian dari karunia itu kepada orang lain atau tahanlah untuk dirimu sendiri, tanpa perhitungan dan tuntutan atasmu sebagai aturan yang Kami khususkan untukmu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah selanjutnya menjelaskan bahwa segala macam nikmat itu adalah anugerah yang diberikan-Nya kepada Sulaiman secara khusus. Nikmat itu meliputi kerajaan yang besar, kekayaan yang berlimpah dan kekuasaan yang tak pernah diberikan kepada yang lain. Nikmat-nikmat itu dianugerahkan kepadanya agar digunakan sebagaimana mestinya.
Allah menandaskan bahwa nikmat-nikmat itu diberikan kepada Sulaiman tanpa pertanggungjawaban, karena Sulaiman telah diberi kemampuan untuk mengendalikan segala macam nikmat itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Dan Kami berfirman kepada Sulaiman (Inilah anugerah Kami; maka berikanlah) maksudnya, berikanlah sebagian daripadanya kepada orang yang kamu sukai (atau tahanlah) maksudnya, tidak memberikannya (dengan tiada pertanggungjawaban) tanpa ada hisab bagimu dalam hal ini.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan setan yang lain terikat dalam belenggu. (Shaad:39 )

Mereka dibelenggu dan diikat karena membangkang, durhaka dan tidak mau bekerja, atau karena berbuat buruk dalam pekerjaannya dan menimbulkan kerusakan.

Firman Allah Swt.:

Inilah anugerah Kami, maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungjawaban (Shad:39)

Yaitu apa yang telah Kami berikan kepadamu berupa kerajaan yang lengkap dan kekuasaan yang sempurna, sesuai dengan apa yang kamu minta, maka kamu dapat memberikannya kepada siapa yang kamu kehendaki, dan kamu haramkan ia atas siapa yang kamu kehendaki, tiada hisab bagimu. Dengan kata lain, apa saja yang kamu lakukan terhadapnya diperbolehkan: putuskanlah menurut yang kamu kehendaki, maka itu adalah yang benar.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. ketika disuruh memilih antara menjadi seorang hamba lagi seorang rasul —yang artinya sebagai pelaksana dari apa yang diperintahkan kepadanya, dan sesungguhnya dia hanyalah sebagai pembagi yang membagi-bagikan di antara manusia sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah— dan antara menjadi nabi lagi seorang raja —yang dapat memberi siapa yang disukainya dan dapat mencegah terhadap siapa yang dikehendakinya, tanpa ada pertanggungjawaban dan juga tanpa dosa—, maka Rasulullah Saw. memilih pilihan yang pertama setelah bermusyawarah dengan Jibril a.s. Jibril mengatakan kepadanya, "Berendah dirilah!" Maka Rasulullah Saw. memilih pilihan pertama.

Demikian itu karena pilihan yang pertama lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah Swt. dan lebih tinggi derajatnya kelak di hari kemudian, sekalipun pilihan yang kedua (yaitu kenabian dan kerajaan) termasuk hal yang agung pula di dunia dan akhirat. Karena itulah setelah menyebutkan tentang apa yang telah Allah berikan kepada Sulaiman a.s. di dunia ini, maka Allah mengingatkan bahwa Sulaiman adalah seorang yang mempunyai bagian yang besar di sisi Allah kelak di hari kiamat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah mewahyukan kepadanya, "Sesungguhnya yang Kami berikan kepadamua adalah anugerah Kami. Maka berikanlah dan cegahlah orang yang kamu kehendaki. Tidak ada dosa bagimu untuk memberikan dan menahannya."