Al-Qur'an Surat Sad Ayat 19
Sad Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَالطَّيْرَمَحْشُوْرَةً ۗ كُلٌّ لَهٗٓ اَوَّابٌ ( ص : ١٩)
- wal-ṭayra
- وَٱلطَّيْرَ
- And the birds
- dan burung-burung
- maḥshūratan
- مَحْشُورَةًۖ
- assembled
- keadaan berkumpul
- kullun
- كُلٌّ
- all
- masing-masing/semuanya
- lahu
- لَّهُۥٓ
- with him
- kepada-Nya
- awwābun
- أَوَّابٌ
- repeatedly turning
- kembali/bertaubat
Transliterasi Latin:
Waṭ-ṭaira maḥsyụrah, kullul lahū awwāb(QS. 38:19)
English Sahih:
And the birds were assembled, all with him repeating [praises]. (QS. [38]Sad verse 19)
Arti / Terjemahan:
Dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah. (QS. Sad ayat 19)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Kami tundukkan pula baginya burung-burung untuk bertasbih bersamanya dalam keadaan terkumpul maupun terbang. Burung-burung itu ikut bertasbih begitu mendengar suara Nabi Dawud yang merdu bertasbih dan melantunkan kitab Zabur. Masing-masing dari gunung-gunung dan burung-burung itu sangat taat kepada Allah.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Di dalam ayat-ayat ini, Allah menyebutkan beberapa kenikmatan yang telah diberikan kepada Daud.
Pertama, bahwa Allah telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama-sama Daud di waktu petang dan pagi. Ungkapan seperti ini mengandung pengertian bahwa Nabi Daud selalu taat beribadah kepada Allah. Dia selalu bertasbih, memuji kebesaran-Nya pagi dan petang. Allah menyamakan ketaatan Daud ini dengan ketaatan gunung-gunung untuk menunjukkan betapa dalam ketaatan Nabi Daud itu. Adapun tentang ketaatan gunung bertasbih itu adalah dalam kenyataan bahwa gunung-gunung itu mengikuti sunah Allah yang tidak berubah-ubah, yang sudah barang tentu lain dengan taatnya manusia.
Allah berfirman:
Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. (al-Isra'/17: 44)
Apabila seseorang memperhatikan dengan cermat arti dan kegunaan penciptaan gunung untuk manusia, serta memperhatikan pula fungsinya sebaik-baiknya, maka ia akan mengetahui bahwa gunung itu merupakan salah satu penyebab turunnya hujan, yang memberi kehidupan bagi manusia. Ia juga sebagai media penyimpan air di musim penghujan, yang dialirkannya di musim kemarau, serta mineral yang dimuntahkannya menjadi penyubur tanah pertanian. Demikian pula dalam perutnya terdapat segala macam barang tambang yang sangat diperlukan untuk kepentingan perlengkapan hidup manusia. Gunung-gunung itu menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak pernah keluar dari ketentuan yang berlaku.
Allah selanjutnya menjelaskan bahwa Dia menundukkan pula burung-burung yang selalu bertasbih kepada-Nya bersama Nabi Daud. Ungkapan serupa ini mengandung pengertian betapa indahnya suara Nabi Daud pada saat membaca kitab Zabur, sehingga seolah-olah getaran suaranya dapat menawan burung-burung yang sedang beterbangan di angkasa. Digambarkan seolah-olah burung-burung yang sedang terbang itu terhenti di udara karena mendengar suara Nabi Daud yang sedang bertasbih, dan ikut pula bertasbih bersama-sama dengannya.
Tasbih burung-burung tidak sama dengan tasbih manusia. Burung-burung mempunyai cara tersendiri di dalam menyatakan keagungan Allah.
Sesudah itu Allah menegaskan bahwa masing-masing makhluk yang disebutkan tadi, yaitu gunung dan burung tunduk, takluk dan jinak patuh pada ketentuan Allah untuk kepentingan umat manusia.
Pada ayat ini terdapat sindiran bagi orang-orang musyrik Mekah, pertama bahwa apabila gunung dan burung yang diciptakan tidak berakal itu selalu menaati ketentuan-ketentuan Allah, maka seharusnyalah mereka yang diciptakan sebagai makhluk yang lebih sempurna dan dilengkapi dengan akal lebih taat kepada hukum-hukum Allah. Apabila terjadi sebaliknya, berarti telah terjadi sesuatu yang tidak wajar pada diri mereka.
Kedua, Allah telah menguatkan kerajaan Nabi Daud dengan tentara yang banyak, harta kekayaan yang melimpah ruah, pribadi yang sangat disegani, dan kemahiran dalam mengatur siasat perang sehingga selalu meraih kemenangan.
Ketiga, Allah telah menganugerahkan kepadanya hikmah. Yang dimaksud hikmah dalam ayat ini adalah kenabian, kesempurnaan ilmu, dan ketelitian dalam melaksanakan amal perbuatan, serta pemahaman yang tepat.
Di antara ilmu pengetahuan yang diberikan Allah kepada Nabi Daud ialah seperti disebutkan dalam firman Allah:
¦ dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Saba'/34: 10-11)
Sedang yang dimaksud ketelitiannya dalam melaksanakan amal perbuatan ialah dia tidak mau memulai sesuatu perbuatan, terkecuali ia mengetahui sebab apa dan untuk apa amal perbuatan itu dilakukan.
Keempat, Allah telah menganugerahkan kepadanya kebijakan dalam menyelesaikan perselisihan. Dalam menyelesaikan persengketaan ia selalu memeriksa pihak-pihak berdasarkan bukti-bukti yang meyakinkan jauh dari sifat-sifat berat sebelah, dan bersih dari pengaruh hawa nafsu. Untuk mencari keyakinan yang sebenar-benarnya yang dapat dijadikan landasan yang tepat dalam memutuskan perkara memerlukan ilmu pengetahuan yang luas, sikap yang lemah-lembut, menguasai persoalan yang dipersengketakan, dan kesabaran yang kuat.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan) Kami tundukkan pula (burung-burung dalam keadaan berkumpul) berkumpul untuk bertasbih bersama dengan dia. (Masing-masing) dari gunung-gunung dan burung-burung itu (amat taat kepada-Nya) taat bertasbih kepada-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul (Shaad:19)
Maksudnya, tertahan di udara.
Masing-masingnya amat, taat kepada Allah. (Shaad:19)
Artinya, taat kepada Allah Swt.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kami pun menundukkan burung-burung yang terkumpul dari berbagai jenis dan tempat untuknya. Seluruh burung dan gunung itu tunduk pada kemauan Dâwûd. Dia dapat memanfaatkannya dengan cara yang dia kehendaki untuk kepentingan umum.