Al-Qur'an Surat Sad Ayat 17
Sad Ayat ke-17 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ ( ص : ١٧)
- iṣ'bir
- ٱصْبِرْ
- Be patient
- bersabarlah
- ʿalā
- عَلَىٰ
- over
- atas
- mā
- مَا
- what
- apa
- yaqūlūna
- يَقُولُونَ
- they say
- mereka katakan
- wa-udh'kur
- وَٱذْكُرْ
- and remember
- dan ingatlah
- ʿabdanā
- عَبْدَنَا
- Our slave
- hamba Kami
- dāwūda
- دَاوُۥدَ
- Dawood
- Daud
- dhā
- ذَا
- the possessor of strength
- mempunyai
- l-aydi
- ٱلْأَيْدِۖ
- the possessor of strength
- tangan/kekuatan
- innahu
- إِنَّهُۥٓ
- Indeed, he (was)
- sesungguhnya dia
- awwābun
- أَوَّابٌ
- repeatedly turning
- seorang yang kembali
Transliterasi Latin:
Iṣbir 'alā mā yaqụlụna ważkur 'abdanā dāwụda żal-aīd, innahū awwāb(QS. 38:17)
English Sahih:
Be patient over what they say and remember Our servant, David, the possessor of strength; indeed, he was one who repeatedly turned back [to Allah]. (QS. [38]Sad verse 17)
Arti / Terjemahan:
Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). (QS. Sad ayat 17)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah meminta Nabi bersabar dalam menghadapi keingkaran orang-orang musyrik, sebagaimana nabi-nabi terdahulu juga menghadapi rintangan yang sama. Bersabarlah wahai Nabi Muhammad atas apa yang mereka katakan dan tuduhkan kepadamu bahwa kamu adalah pendusta dan penyihir. Dan ingatlah akan kisah seorang hamba sebelum kamu yang Kami utus, yaitu Nabi Dawud, yang mempunyai kekuatan dalam memahami dan menjalankan ajaran agama. Sungguh dia sangat taat dan selalu mengembalikan urusannya kepada Allah. Bila merasa bersalah, ia pun segera minta ampun kepada Allah.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah memerintahkan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya agar tetap bersabar menghadapi apa saja yang dikatakan oleh kaum musyrikin, meskipun perkataan itu merupakan hinaan dan pendustaan. Hal serupa itu tidak saja menimpa Rasulullah dan para pengikutnya, akan tetapi juga menimpa nabi-nabi yang diutus sebelumnya. Bagi orang-orang yang beriman, pengingkaran dan penganiayaan yang datang dari pihak musuh-musuh Allah, tidaklah mengurangi semangat perjuangan mereka dalam menegakkan agama tauhid, bahkan menjadi pendorong untuk tetap mempertahankan kebenaran tauhid dan tetap berjuang menghancurkan kemusyrikan.
Allah memerintahkan kepada Rasulullah agar mengingatkan kaumnya akan kisah Nabi Daud yang memiliki kekuatan. Dimaksud kekuatan pada ayat ini ialah kekuatan dalam menaati Allah dan kekuatan dalam memahami agama. Ketaatan kepada Allah dan pengetahuannya terhadap agama tergambar pada tindakannya yang selalu berjuang untuk melaksanakan amanat, menyebarluaskan seruan menganut agama tauhid, tanpa menampakkan kelemahan sedikit pun.
Nabi Daud terkenal sebagai nabi yang paling kuat beribadah. Ia menggunakan waktunya sepertiga malam untuk salat, dan selang sehari ia berpuasa.
Mengenai ketaatan Daud kepada Tuhannya lebih jauh dijelaskan dalam beberapa hadis sebagai berikut:
Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud. Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Salat yang paling dicintai Allah Ta'ala ialah salat Daud, Dia tidur separuh malam, dan melakukan salat sepertiganya, lalu tidur lagi seperenamnya. (Riwayat A.hmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Ibnu 'Umar)
Dari riwayat ini dapat dipahami bahwa Nabi Daud dalam segala urusan selalu mengembalikannya kepada Allah. Apabila ia merasa bersalah, atau terlintas dalam hatinya ada kesalahan pada dirinya, maka ia selalu meminta ampun kepada Allah.
Imam al-hakim meriwayatkan dari Abu ad-Darda' yang menyatakan:
Apabila Nabi (Muhammad) saw menyebutkan Nabi Daud atau membicarakannya, maka beliau memberikan sifat bahwa ia adalah manusia yang paling banyak ibadahnya.
Imam adh-ailami meriwayatkan dari Ibnu 'Umar yang menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
Tidak patut bagi seseorang mengatakan bahwa saya lebih banyak beribadah dari Nabi Daud.
Riwayat-riwayat tersebut menunjukkan bahwa Nabi Daud adalah nabi yang amat taat kepada Allah, sebagaimana ditegaskan oleh Allah pada akhir ayat ini.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
Allah swt. berfirman, ("Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan) dalam beribadah; tersebutlah bahwa dia sepanjang tahun selalu berpuasa sehari dan berbuka sehari; bangun pada tengah malam untuk melakukan salat, kemudian tidur selama sepertiga malam dan seperenam malam harinya lagi ia gunakan untuk salat (sesungguhnya dia amat taat) yakni selalu mengerjakan hal-hal yang menjadi keridaan Allah swt.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan perihal hamba dan rasul-Nya, Daud a.s., bahwa dia telah dianugerahi kekuatan, di sini diungkapkan dengan memakai kata al-aid yang artinya kekuatan dalam masalah ilmu dan amal.
Ibnu Abbas r.a., As-Saddi, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa al-aid artinya kekuatan.
Ibnu Zaid sehubungan dengan pengertian ini membacakan firman-Nya:
Dan langit itu kami bangun dengan kekuatan (Kami) dan sesunggguhnya Kami benar-benar berkuasa (Adz Dzaariyaat:47)
Mujahid mengatakan bahwa al-aid artinya kekuatan dalam ketaatan.
Qatadah mengatakan bahwa Daud a.s., dianugerahi kekuatan dalam mengerjakan ibadah dan memberinya pengetahuan tentang Islam.
Telah diceritakan pula kepada kami bahwa Nabi Daud a.s. selalu mengerjakan salat pada sepertiga malamnya, dan puasa setengah tahun. Hal ini telah disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui salah satu hadisnya dari Rasulullah Saw. yang menyebutkan bahwa beliau Saw. telah bersabda:
Salat yang paling disukai Allah ialah salatnya Daud, dan puasa yang paling disukai Allah adalah puasanya Daud. Dia tidur sampai tengah malam, lalu bangun sepertiganya (mengerjakan salat), dan tidur seperenamnya. Dan dia puasa sehari dan buka sehari, dia tidak pernah lari bila bersua dengan musuh (dalam peperangan) dan ia adalah seorang, yang amat taat kepada Allah.
Yang dimaksud dengan awwab ialah selalu taat kepada Allah dalam semua urusan dan perkaranya:
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Bersabarlah, hai Muhammad, atas apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik kepadamu. Ingatlah hamba Kami, Dâwûd, yang memiliki kekuatan agama dan dunia. Sesungguhnya dia selalu kembali kepada Allah dalam setiap keadaan.