Skip to content

Al-Qur'an Surat Sad Ayat 15

Sad Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا يَنْظُرُ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً مَّا لَهَا مِنْ فَوَاقٍ ( ص : ١٥)

wamā
وَمَا
And not
dan tidak
yanẓuru
يَنظُرُ
await
menunggu
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
these
mereka itu
illā
إِلَّا
but
melainkan
ṣayḥatan
صَيْحَةً
a shout
suara keras/teriakan
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
one;
satu kali
مَّا
not
tidak
lahā
لَهَا
for it
bagi mereka
min
مِن
any
dari
fawāqin
فَوَاقٍ
delay
ulangan/tangguh

Transliterasi Latin:

Wa mā yanẓuru hā`ulā`i illā ṣaiḥataw wāḥidatam mā lahā min fawāq (QS. 38:15)

English Sahih:

And these [disbelievers] await not but one blast [of the Horn]; for it there will be no delay. (QS. [38]Sad verse 15)

Arti / Terjemahan:

Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang. (QS. Sad ayat 15)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan apabila kaum musyrik Mekah dan umat-umat durhaka terdahulu itu tetap dalam keingkaran mereka, maka sebenarnya yang mereka tunggu adalah satu teriakan saja yang tidak ada selanya. Itulah teriakan sebagai tanda datangnya hari Kiamat—teriakan yang sangat keras dan cepat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah mengancam kaum musyrik Mekah yang tidak mau mengubah keingkarannya kepada Rasul, dengan ancaman berupa teriakan yang amat keras dan cepat, sebagai tanda datangnya hari Kiamat yang membinasakan. Pada saat itu, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk mengelakkan diri dari kebinasaan yang datang secara tiba-tiba dan tidak berselang sesaat pun.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tiadalah yang ditunggu-tunggu) yang dinantikan (oleh mereka) oleh orang-orang kafir Mekah. (melainkan hanya satu teriakan) yaitu tiupan sangkakala untuk kiamat yang saat itu mereka ditimpa oleh azab (yang tidak ada bagi mereka saat berselang) maksudnya, sesudah itu tidak akan ada saat hidup kembali seperti di dunia. Lafal Fawaaqin dapat pula dibaca Fuwaaqin.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam, makna yang dimaksud ialah tiada masa tangguh bagi mereka melainkan saat (detik-detik) datangnya kiamat menimpa mereka dengan sekonyong-konyong, karena sesungguhnya semua pertandanya telah ada. Dengan kata lain, hari kiamat itu telah dekat masanya. Dan teriakan yang dimaksud adalah tiupan yang mengejutkan, Allah memerintahkan kepada Malaikat Israfil agar memperpanjang tiupan yang pertama ini, sehingga tiada seorang pun dari kalangan penduduk langit dan bumi, melainkan terkejut terkecuali orang-orang yang dikecualikan oleh Allah Swt.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka yang mendustakan para rasul itu hanya menunggu satu teriakan keras yang tidak perlu diulang.