Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 99
As-Saffat Ayat ke-99 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَقَالَ اِنِّيْ ذَاهِبٌ اِلٰى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ ( الصّٰۤفّٰت : ٩٩)
- waqāla
- وَقَالَ
- And he said
- dan (Ibrahim) berkata
- innī
- إِنِّى
- "Indeed I am
- sesungguhnya aku
- dhāhibun
- ذَاهِبٌ
- going
- pergi
- ilā
- إِلَىٰ
- to
- kepada
- rabbī
- رَبِّى
- my Lord
- Tuhanku
- sayahdīni
- سَيَهْدِينِ
- He will guide me
- Dia akan memberi petunjuk kepadaku
Transliterasi Latin:
Wa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīn(QS. 37:99)
English Sahih:
And [then] he said, "Indeed, I will go to [where I am ordered by] my Lord; He will guide me. (QS. [37]As-Saffat verse 99)
Arti / Terjemahan:
Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. (QS. As-Saffat ayat 99)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Nabi Ibrahim selamat dari upaya pembunuhan oleh kaumnya, dan dia berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi berhijrah menuju tempat yang memungkinkan aku mendekatkan diri kepada Tuhanku dan mengajak umatku menuju tauhid. Dia pasti akan memberi petunjuk kepadaku dan orang-orang yang mengikuti jalan kebenaran. Ayat ini menganjurkan berhijrah dari suatu tempat ketika dakwah dan pengamalan agama mendapat tekanan dan penindasan.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Sesudah melihat keadaan kaumnya tertegun menunduk-kan kepala, Nabi Ibrahim lalu berkata lagi kepada mereka bahwa tidak patut mereka menyembah patung-patung yang mereka pahat dengan tangannya sendiri. Mereka mestinya bersyukur bahwa dari kalangan mereka sendiri, lahir seorang yang punya akal pikiran, yang mencegah penyembahan patung-patung itu. Nabi Ibrahim menegaskan lagi bahwa yang patut disembah hanyalah Allah yang menciptakan mereka dan patung-patung sesembahan mereka itu. Tuhan Maha Pencipta lebih berhak disembah daripada makhluk-Nya. Firman Allah:
Dia (Ibrahim) berkata, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?" (al-Anbiya'/21: 66-67)
Alasan yang disampaikan Nabi Ibrahim tidak dapat mereka bantah dengan alasan pula, sehingga mereka menempuh cara kekerasan menantang Ibrahim. Mereka merencanakan membunuh Ibrahim. Lalu didirikanlah sebuah bangunan untuk dijadikan tempat pembakaran Nabi Ibrahim. Ketika bangunan itu telah selesai dan apinya telah dinyalakan, lalu Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalamnya. Firman Allah:
Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat." (al-Anbiya'/21: 68)
Kaum Ibrahim benar-benar menghendaki ia binasa dan hangus terbakar dalam unggun api itu. Akan tetapi, Allah berkehendak menyelamatkan dia dari kebinasaan dengan memerintahkan kepada api supaya tidak membakar Ibrahim, sebagaimana firman-Nya:
Kami (Allah) berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!" (al-Anbiya'/21: 69)
Dengan demikian, Nabi Ibrahim selamat dari unggun api, dan mendapat kemenangan atas orang kafir.
Sesudah beliau tidak melihat lagi tanda-tanda kesediaan kaumnya untuk beriman, maka beliau bermaksud untuk meninggalkan mereka, hijrah dari kampung halaman. Barangkali di tempat yang baru itu, beliau dapat beribadah kepada Tuhan tanpa gangguan dari kaum yang ingkar, dan dapat mengembangkan agama dengan taufik dan hidayah Allah. Adapun negeri yang beliau tuju ialah Baitulmakdis.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan Ibrahim berkata, "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku) artinya berhijrah demi karena-Nya meninggalkan negeri orang-orang kafir (dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku) ke tempat yang aku diperintahkan-Nya berangkat ke sana, yaitu negeri Syam. Tatkala ia sampai di tanah suci yaitu Baitulmakdis, berkatalah ia dalam doanya,
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan tentang kekasih-Nya Nabi Ibrahim a.s. bahwa sesungguhnya setelah Allah menolongnya dari kejahatan kaumnya dan ia merasa putus asa dari keimanan kaumnya, padahal mereka telah menyaksikan mukjizat-mukjizat yang besar. Maka Ibrahim a.s. hijrah dari kalangan mereka seraya berkata:
"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (Ash Shaaffat:99-100)
Yakni anak-anak yang taat sebagai ganti dari kaumnya dan kaum kerabatnya yang telah ditinggalkannya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Setelah putus harapan untuk membawa mereka beriman, Ibrâhîm berkata, "Sesungguhnya aku akan pergi ke tempat yang diperintahkan oleh Allah. Tuhanku akan memberikan petunjuk ke sebuah tempat yang aman dan negeri yang baik.