Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 86
As-Saffat Ayat ke-86 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اَىِٕفْكًا اٰلِهَةً دُوْنَ اللّٰهِ تُرِيْدُوْنَۗ ( الصّٰۤفّٰت : ٨٦)
- a-if'kan
- أَئِفْكًا
- Is it falsehood -
- apakah kebohongan
- ālihatan
- ءَالِهَةً
- gods
- tuhan
- dūna
- دُونَ
- other than
- selain
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah -
- Allah
- turīdūna
- تُرِيدُونَ
- (that) you desire?
- kamu menghendaki
Transliterasi Latin:
A ifkan āliḥatan dụnallāhi turīdụn(QS. 37:86)
English Sahih:
Is it falsehood [as] gods other than Allah you desire? (QS. [37]As-Saffat verse 86)
Arti / Terjemahan:
Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong? (QS. As-Saffat ayat 86)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Apakah kamu menghendaki kebohongan dengan sesembahan selain Allah itu sehingga kamu menganggap benar apa yang kamu lakukan?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian Allah mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim ketika dia dengan jiwanya yang bersih dan tulus ikhlas berkata kepada orang tuanya dan kaumnya mengapa mereka menyembah patung-patung. Seharusnya hal itu tidak patut terjadi jika mereka mau berpikir tentang patung-patung sembahan yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudarat kepada mereka:
Firman Allah:
(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun? Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (Maryam/19: 42-43)
Nabi Ibrahim dengan tegas menyatakan kepada mereka bahwa tidaklah benar sikap mereka yang menghendaki selain Allah untuk disembah dengan alasan-alasan yang tidak benar. Untuk menyembah Tuhan yang gaib diperlukan petunjuk kalau tidak penyembahan itu tentulah didasarkan atas khayalan-khayalan dan selera pikiran masing-masing orang. Hal demikian ini akan menimbulkan banyaknya bentuk penyembahan kepada Tuhan sesuai dengan konsepsi masing-masing orang tentang Tuhan.
Pada zaman Jahiliah, tiap-tiap kabilah Arab mempunyai berhala dan patung sendiri-sendiri sesuai dengan pikirannya masing-masing. Demikian juga zaman Nabi Ibrahim terdapat banyak patung sembahan mereka sebagai hasil imajinasi kaumnya pada waktu itu. Nabi Ibrahim yang diberi Allah ilmu pengetahuan yang tidak diberikan kepada kaumnya, tentulah beliau berusaha untuk mengubah keadaan demikian. Lalu beliau mengemukakan berbagai pertanyaan kepada kaumnya sehingga terpaksa mereka berpikir tentang diri mereka masing-masing apa dasar anggapan mereka tidak menyembah Tuhan Pencipta dan Penguasa semesta alam, bahkan sebaliknya mereka mempersekutukan-Nya dengan patung-patung dan berhala-berhala. Sebenarnya mereka tidak dapat mengemukakan alasan untuk menolak menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Apakah dengan jalan berbohong) kedua huruf Hamzah pada ayat ini dapat dibaca Tahqiq atau Tas-hil (kalian menghendaki sesembahan-sesembahan selain Allah?) lafal Ifkan adalah Maf'ul Lah, dan lafal Aalihah adalah Maf'ul Bih bagi lafal Turiduuna. Al-Ifku artinya dusta yang paling buruk; makna yang dimaksud adalah, apakah kalian menyembah selain Allah?
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong? Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam? (Ash-Shaffat: 86-87)
Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah bagaimanakah dugaanmu terhadap apa yang akan Dia lakukan terhadapmu bila kamu menjumpai-Nya kelak, sedangkan kalian telah menyembah selain-Nya bersama Dia?
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Apakah, dengan perbuatan itu, kalian ingin melakukan kebohongan yang memalukan, sebab kalian menyembah selain Allah, dan kalian menginginkan kebohongan itu tanpa alasan kecuali sekadar pilihan kalian?