Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 75
As-Saffat Ayat ke-75 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَلَقَدْ نَادٰىنَا نُوْحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيْبُوْنَۖ ( الصّٰۤفّٰت : ٧٥)
- walaqad
- وَلَقَدْ
- And verily
- dan sesungguhnya
- nādānā
- نَادَىٰنَا
- called Us
- telah menyeru Kami
- nūḥun
- نُوحٌ
- Nuh;
- Nuh
- falaniʿ'ma
- فَلَنِعْمَ
- and Best
- maka sebaik-baik
- l-mujībūna
- ٱلْمُجِيبُونَ
- (are We as) Responders!
- yang memperkenankan
Transliterasi Latin:
Wa laqad nādānā nụḥun fa lani'mal-mujībụn(QS. 37:75)
English Sahih:
And Noah had certainly called Us, and [We are] the best of responders. (QS. [37]As-Saffat verse 75)
Arti / Terjemahan:
Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami). (QS. As-Saffat ayat 75)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Bukti penghancuran para pendurhaka dan penyelamatan hamba-hamba Allah yang saleh tampak pada kisah Nabi Nuh dan kaumnya. Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami perihal kaumnya yang membangkang, maka sungguh Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Nuh berdoa kepada Tuhan supaya memberikan pertolongan kepadanya terhadap ancaman penganiayaan dari kaumnya. Bahkan mereka sudah bermaksud membunuhnya sewaktu dia menyeru mereka kepada agama tauhid.
Meskipun cukup lama Nabi Nuh menyeru kaumnya siang dan malam, secara sembunyi dan terang-terangan, namun hanya sedikit di antara mereka yang beriman. Setiap kali diberi peringatan dan pengajaran, mereka bertambah jauh dari agama dan tambah sengit permusuhannya kepada Nabi Nuh. Hal itu menyebabkan Nabi Nuh sangat kecewa lalu dia berdoa kepada Tuhan agar orang-orang kafir itu segera dibinasakan. Firman Allah:
Dan Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur. (Nuh/71: 26-27)
Allah mengabulkan doa Nabi Nuh itu. Allah menyebutkan dirinya sebagai Zat yang paling baik dalam mengabulkan doa. Pengabulan itu sangat diharapkan oleh Nabi Nuh pada saat itu karena kaumnya mendustakan dan menentangnya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami) melalui doanya, sebagaimana yang disitir oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)." (Q.S. Al-Qamar, 10). (maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan) doanya adalah Kami. Maksudnya, Nuh berdoa kepada Allah untuk dimenangkan atas kaumnya, lalu Allah binasakan mereka melalui banjir besar hingga mereka tenggelam semuanya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Setelah Allah Swt. menyebutkan bahwa kebanyakan orang-orang terdahulu sesat dari jalan keselamatan, lalu Allah menjelaskan hal tersebut secara rinci. Untuk itu Allah Swt. menceritakan perihal Nabi Nuh a.s. dan apa yang dijumpainya dari kaumnya yaitu mereka mendustakannya, dan bahwa tiada yang beriman dari kalangan kaumnya kecuali hanya sedikit, padahal masa kerasulannya cukup lama. Nabi Nuh a.s. tinggal di kalangan kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun.
Dan dalam kurun waktu yang lama sekali Nabi Nuh a.s. menyeru mereka dan semakin keras pula kedustaan kaumnya terhadap dirinya. Manakala dia menyeru mereka ke jalan Allah, makin bertambahlah keingkaran kaumnya. Lalu Nuh a.s. berdoa kepada Tuhannya, "Bahwa sesungguhnya aku dalam keadaan terkalahkan, maka tolonglah aku." Maka Allah Swt. murka dengan marahnya Nabi Nuh a.s. terhadap kaumnya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami, maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami). (Ash-Shaffat: 75)
Yakni Kamilah yang sebaik-baik memperkenankan seruannya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sesungguhnya Nûh memohon kepada Kami ketika telah merasa putus asa menghadapi kaumnya. Sungguh, Kami adalah sebaik-baik yang memperkenankan, karena Kami mengabulkan doanya dan membinasakan kaumnya dengan topan.