Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 41

As-Saffat Ayat ke-41 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُوْمٌۙ ( الصّٰۤفّٰت : ٤١)

ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
Those
mereka itu
lahum
لَهُمْ
for them
bagi mereka (memperoleh)
riz'qun
رِزْقٌ
(will be) a provision
rezeki
maʿlūmun
مَّعْلُومٌ
determined
tertentu

Transliterasi Latin:

Ulā`ika lahum rizqum ma'lụm (QS. 37:41)

English Sahih:

Those will have a provision determined – (QS. [37]As-Saffat verse 41)

Arti / Terjemahan:

Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu, (QS. As-Saffat ayat 41)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan tanpa henti,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menceritakan kenikmatan yang diberikan kepada kaum yang taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka dengan penuh keikhlasan melakukan amal kebajikan, menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, bersih dari dosa selalu memanjatkan doa dan harapan kepada Tuhan mereka. Itulah hamba-hamba Allah yang ikhlas, yang akan mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah:

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. (at-Tin/95: 4-6)

Dan firman Allah:

Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (al-'A.shr/103: 1-3)

Golongan hamba Allah yang ikhlas itu, tidak akan merasakan azab, tidak akan ditanya pada hari hisab, bahkan mereka mungkin diampuni kesalahannya jika ada kesalahan, dan diberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat dari tiap amal saleh yang dikerjakannya atau lebih besar dari itu dengan kehendak Allah.
Kepada mereka inilah Allah memberikan rezeki yang telah ditentukan yakni buah-buahan yang beraneka ragam harum baunya dan rasanya amat lezat sehingga membangkitkan selera untuk menikmatinya. Mereka hidup mulia serta mendapat pelayanan dan penghormatan.
Dari ayat-ayat di atas, dapat dipahami bahwa makanan di surga itu disediakan untuk kenikmatan dan kesenangan.
(43-44) Pada ayat ini, Allah menjelaskan lebih lanjut hamba-hamba Allah yang beriman dan beramal saleh dan surga yang penuh nikmat yang mempunyai tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya:

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan. (al-'Ankabut/29: 58)

Ahli surga itu duduk di atas kursi yang megah berhadap-hadapan satu sama lain agar saling mengenal dan mereka berbincang-bincang tentang hal-hal yang menyenangkan, yang memberikan mereka kepuasan rohani dan jasmani sebagaimana diterangkan Allah dengan firman-Nya:

Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa. (ath-thur/52: 25)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka itu memperoleh) di dalam surga (rezeki yang tertentu) setiap pagi dan sorenya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu (Ash-Shaffat: 41)

Qatadah dan As-Saddi mengatakan bahwa rezeki tersebut di surga, kemudian dijelaskan oleh firman selanjutnya:

yaitu buah-buahan (yang beraneka ragam). Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan. (Ash-Shaffat: 42)

Maksudnya, dilayani, bersenang-senang, dan bahagia.

di dalam surga-surga yang penuh nikmat, di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan. (Ash-Shaffat: 43-44)

Mujahid mengatakan bahwa sebagian dari mereka tidak dapat melihat tengkuk sebagian yang lain.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah men­ceritakan kepada kami Yahya ibnu Abdukal Qazuwaini, telah menceritakan kepada kami Hassan ibnu Hassan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Bisyr, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Mu'in, telah menceritakan kepada kami Ibrahim Al-Qurasyi, dari Sa'id ibnu Syurahbil, dari Zaid ibnu Abu Aufa r.a. yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. keluar menemui kami, lalu membaca firman-Nya: di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan. (Ash-Shaffat: 44) Yakni sebagian dari mereka memandang kepada sebagian yang lain.

Hadis ini garib.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang dibuat ikhlas tersebut akan mendapat rezeki yang telah ditentukan oleh Allah pada hari kiamat.