Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 39

As-Saffat Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۙ ( الصّٰۤفّٰت : ٣٩)

wamā
وَمَا
And not
dan tidak
tuj'zawna
تُجْزَوْنَ
you will be recompensed
kamu diberi balasan
illā
إِلَّا
except
kecuali
مَا
what
apa
kuntum
كُنتُمْ
you used (to)
kalian adalah
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
do
kamu kerjakan

Transliterasi Latin:

Wa mā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn (QS. 37:39)

English Sahih:

And you will not be recompensed except for what you used to do – (QS. [37]As-Saffat verse 39)

Arti / Terjemahan:

Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, (QS. As-Saffat ayat 39)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Itulah azab bagimu, wahai kaum musyrik, dan kamu tidak diberi balasan dan azab di akhirat melainkan sebagai balasan terhadap kejahatan apa saja yang telah kamu kerjakan. Allah tidak menzalimimu sedikit pun.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah pada ayat ini membantah tuduhan orang-orang kafir Mekah itu. Nabi Muhammad saw tidak pernah mengucapkan kalimat-kalimat khayalan sebagai penyair, tetapi sesungguhnya beliau pembawa dan pendukung kebenaran. Ajaran tauhid yang disebarluaskan beliau tidak perlu lagi diragukan, sebab keesaan Tuhan itu dikukuhkan oleh pikiran yang sehat dan dapat dibuktikan dengan dalil-dalil yang nyata. Tidaklah patut bilamana Rasul itu dikatakan penyair padahal dia membawa ajaran yang benar. Ajaran yang sama telah dibawakan pula sebelumnya oleh para nabi-nabi terdahulu.
Ajaran tauhid yang dibawa beliau meneruskan ajaran tauhid yang dibawa oleh nabi-nabi dahulu, dan bukan sekali-kali buatan Muhammad saw. Jadi tuduhan kepada Rasul sebagai penyair dan orang gila hanyalah karena kebencian dan keingkaran semata-mata. Allah pastilah akan menimpakan azab yang pedih dan hukuman yang berat kepada orang-orang kafir yang menuduh Rasul dengan tuduhan nista itu. Azab bagi mereka yang ingkar kepada ajaran rasul-rasul itu bisa jadi dirasakan di dunia ini, sebelum dirasakan di akhirat. Seperti azab yang diderita oleh kaum Samud, Fir'aun dan lain-lain. Namun Tuhan tidak akan menurunkan azab kepada manusia kecuali hanya sebagai balasan dan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Allah berfirman:

Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya). (Fushshilat/41: 46)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan kalian tidak diberi pembalasan melainkan) pembalasan (apa yang telah kalian kerjakan.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, ditujukan pada manusia:

Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih. Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan. (Ash-Shaffat. 38-39)

Dikecualikan dari hal tersebut hamba-hamba-Nya yang mukhlis, sebagaimana firman-Nya::

Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. (Al-Asr: 1-3)

Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempa, yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-arang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (At-Tin: 4-6)

Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam:71-72)

dan firman Allah Swt.:

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan. (Ai-Muddassir: 38-39)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Yang kalian dapatkan di akhirat itu tidak lain adalah balasan atas perbuatan kalian di dunia.