Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 169
As-Saffat Ayat ke-169 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
لَكُنَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ ( الصّٰۤفّٰت : ١٦٩)
- lakunnā
- لَكُنَّا
- Certainly we (would) have been
- niscaya kami menjadi
- ʿibāda
- عِبَادَ
- slaves
- hamba-hamba
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- (of) Allah
- Allah
- l-mukh'laṣīna
- ٱلْمُخْلَصِينَ
- the chosen"
- orang-orang yang ikhlas
Transliterasi Latin:
Lakunnā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn(QS. 37:169)
English Sahih:
We would have been the chosen servants of Allah." (QS. [37]As-Saffat verse 169)
Arti / Terjemahan:
Benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)". (QS. As-Saffat ayat 169)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
tentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan dari dosa. Kami akan beriman kepada Allah, beribadah dengan ikhlas, dan tidak akan mengingkari syariat yang diturunkan kepada kami.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dijelaskan bahwa kaum kafir Mekah itu sebelum kedatangan Nabi Muhammad sebenarnya sudah berjanji bahwa seandainya mereka memiliki kitab suci yang berisi pedoman seperti yang dimiliki oleh kaum Yahudi dan Nasrani, mereka akan beriman dan melaksanakan perintah yang tertera dalam kitab suci itu dengan sepatuh-patuhnya. Mereka mengharapkan datangnya seorang rasul untuk membimbing mereka menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat seperti yang dipunyai mereka. Mereka ingin pula mengalami kejayaan seperti yang pernah dialami kedua kaum itu di bawah nabi mereka masing-masing, karena umat di bawah pimpinan nabi pastilah terjamin kebahagiaan dan kejayaannya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang mukhlis") maksudnya beribadah kepada-Nya semata.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Sesungguhnya mereka benar-benar akan berkata "Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu, benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)." (Ash-Shaffat: 167-169)
Yakni dahulu mengharapkan sebelum kedatangan Nabi Muhammad, sekiranya di kalangan mereka ada orang yang mengingatkan mereka kepada perintah Allah, dan mendapatkan apa yang telah didapat oleh umat-umat terdahulu, yaitu diberi Kitab dari sisi Allah. Seperti pengertian yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran). (Fatir: 42)
Dan firman Allah Swt.:
(Kami turunkan Al-Qur'an itu) agar kamu (tidak) mengatakan, "Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca.” Atau agar kamu (tidak) mengatakan, "Sesungguhnya jikalau kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.” Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk, dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami. dengan siksaan yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling (Al-An'am: 156-157)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Orang-orang kafir Mekah, sebelum datangnya Muhammad, selalu berkata, 'Seandainya kami memiliki kitab suci semacam kitab-kitab suci umat terdahulu seperti Tawrât dan Injîl, tentu kami termasuk hamba-hamba Allah yang memurnikan ibadah hanya untukNya. '