Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 16

As-Saffat Ayat ke-16 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ ( الصّٰۤفّٰت : ١٦)

a-idhā
أَءِذَا
Is it when
apakah bila
mit'nā
مِتْنَا
we are dead
kami telah mati
wakunnā
وَكُنَّا
and have become
dan kami adalah/menjadi
turāban
تُرَابًا
dust
debu/tanah
waʿiẓāman
وَعِظَٰمًا
and bones
dan tulang-belulang
a-innā
أَءِنَّا
shall we then
apakah sesungguhnya kami
lamabʿūthūna
لَمَبْعُوثُونَ
be certainly resurrected
benar-benar akan dibangkitkan

Transliterasi Latin:

A iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn (QS. 37:16)

English Sahih:

When we have died and become dust and bones, are we indeed to be resurrected? (QS. [37]As-Saffat verse 16)

Arti / Terjemahan:

Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)? (QS. As-Saffat ayat 16)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka berkata pula, “Apabila kami telah mati dan jasad-jasad kami telah berubah menjadi tanah dan tulang-belulang yang lapuk dan hancur, apakah benar kami akan dibangkitkan kembali seperti semula?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menunjukkan keingkaran kaum musyrikin terhadap peristiwa-peristiwa pada hari Kiamat. Kejadian-kejadian pada hari Kiamat itu membingungkan akal mereka. Mereka sama sekali tidak dapat mengerti apa yang dikatakan Nabi Muhammad bahwa tulang-belulang yang berserakan dan sudah menjadi tanah dapat dihidupkan kembali. Lebih mengherankan mereka lagi adalah kebangkitan nenek moyang mereka yang sudah lama terkubur dalam bumi, yang tidak ada bekasnya lagi, sehingga dengan demikian nenek moyang mereka itu tidak dapat hidup kembali. Semua ini ditanyakan mereka kepada Nabi saw.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang-belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan?) lafal A-idzaa dan A-innaa dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayidzaa dan Ayinnaa.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

"Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)? Dan apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (akan dibangkitkan pula)?" (Ash-Shaffat: 16-17)

Mereka menganggap mustahil hal itu terjadi dan mendustakannya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Apakah, apabila kami telah mati dan menjadi tanah serta tulang belulang, kami akan dikeluarkan dari dalam kubur dalam keadaan hidup?