Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 126

As-Saffat Ayat ke-126 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اللّٰهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ ( الصّٰۤفّٰت : ١٢٦)

al-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
rabbakum
رَبَّكُمْ
your Lord
Tuhan kalian
warabba
وَرَبَّ
and (the) Lord
dan Tuhan
ābāikumu
ءَابَآئِكُمُ
(of) your forefathers?"
bapak-bapak kamu
l-awalīna
ٱلْأَوَّلِينَ
(of) your forefathers?"
terdahulu

Transliterasi Latin:

Allāha rabbakum wa rabba ābā`ikumul-awwalīn (QS. 37:126)

English Sahih:

Allah, your Lord and the Lord of your first forefathers?" (QS. [37]As-Saffat verse 126)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?" (QS. As-Saffat ayat 126)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pencipta itu adalah Allah, Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu, yaitu Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Harun, dan lainnya.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Nabi Ilyas menegaskan bahwa Tuhan yang Maha Pencipta itu adalah Allah. Allah-lah yang menciptakan mereka dan nenek moyang mereka. Karena itu Allah-lah Tuhan mereka yang sebenarnya dan juga Tuhan nenek moyang mereka, yaitu Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishak dan Nabi Yakub. Sebelum meninggal, Nabi Yakub telah menerima janji dari anak-anaknya bahwa mereka hanya akan mempertuhankan Allah, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an:

Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya." (al-Baqarah/2: 133)

Dengan penyembahan patung Ba'l itu berarti bahwa mereka telah melanggar ikrar nenek moyang mereka tersebut.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu Allah Rabb kalian dan Rabb bapak-bapak kalian yang terdahulu?") kalau dibaca Allaahu Rabbukum Warabbu Aabaa-ikum, berarti sebelumnya diperkirakan adanya lafal Huwa. Kalau dibaca Allaaha Rabbakum warabba Aabaa-ikum berarti menjadi Badal dari lafal Ahsanal Khaaliqiina.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah telah menciptakan kalian dan nenek moyang kalian. Maka Dialah yang patut disembah."