Skip to content

Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 104

As-Saffat Ayat ke-104 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ ( الصّٰۤفّٰت : ١٠٤)

wanādaynāhu
وَنَٰدَيْنَٰهُ
And We called out to him
dan Kami panggil dia
an
أَن
that
bahwa
yāib'rāhīmu
يَٰٓإِبْرَٰهِيمُ
"O Ibrahim!
hai Ibrahim

Transliterasi Latin:

Wa nādaināhu ay yā ibrāhīm (QS. 37:104)

English Sahih:

We called to him, "O Abraham, (QS. [37]As-Saffat verse 104)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, (QS. As-Saffat ayat 104)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Nabi Ibrahim berbuat demikian supaya keteguhan hatinya dalam melaksanakan perintah Allah tidak terganggu. Ketika pisaunya dia ayunkan, lalu Kami panggil dia dari arah bukit, “Wahai Ibrahim!

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Tatkala keduanya sudah pasrah kepada Tuhan dan tunduk atas segala kehendak-Nya, kemudian Ismail berlutut dan menelungkupkan mukanya ke tanah sehingga Ibrahim tidak melihat lagi wajah anaknya itu. Ismail sengaja melakukan hal itu agar ayahnya tidak melihat wajahnya. Dengan demikian Nabi Ibrahim bisa dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya. Nabi Ibrahim mulai menghunus pisaunya untuk menyembelihnya. Pada waktu itu, datanglah suara malaikat dari belakangnya, yang diutus kepada Ibrahim, mengatakan bahwa tujuan perintah Allah melalui mimpi itu sudah terlaksana dengan ditelungkupkannya Ismail untuk disembelih. Tindakan Ibrahim itu merupakan ketaatan yang tulus ikhlas kepada perintah dan ketentuan Allah. Sesudah malaikat menyampaikan wahyu itu, maka keduanya bergembira dan mengucapkan syukur kepada Allah yang menganugerahkan kenikmatan dan kekuatan jiwa untuk menghadapi ujian yang berat itu. Kepada keduanya Allah memberikan pahala dan ganjaran yang setimpal karena telah menunjukkan ketaatan yang tulus ikhlas. Mereka dapat mengatasi perasaan kebapakan semata-mata untuk menjunjung perintah Allah.
Menurut riwayat A.hmad dari Ibnu 'Abbas, tatkala Ibrahim diperintahkan untuk melakukan ibadah sa'i, datanglah setan menggoda. Setan mencoba berlomba dengannya, tetapi Ibrahim berhasil mendahuluinya sampai ke Jumrah Aqabah. Setan menggodanya lagi, tetapi Ibrahim melemparinya dengan batu tujuh kali hingga dia lari. Pada waktu jumratul wustha datang lagi setan menggodanya, tetapi dilempari oleh Ibrahim tujuh kali. Kemudian Ibrahim menyuruh anaknya menelungkupkan mukanya untuk segera disembelih. Ismail waktu itu sedang mengenakan baju gamis (panjang) putih. Dia berkata kepada bapaknya, "Wahai bapakku, tidak ada kain untuk mengafaniku kecuali baju gamisku ini, maka lepaskanlah supaya kamu dengan gamisku dapat mengafaniku." Maka Ibrahim mulai menanggalkan baju gamis itu, tapi pada saat itulah ada suara di belakang menyerunya, "Hai Ibrahim, kamu sudah melaksanakan dengan jujur mimpimu." Ibrahim segera berpaling, tiba-tiba seekor domba putih ada di hadapannya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami panggil dia, "Hai Ibrahim!)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan Kami panggillah dia, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu!" (Ash Shaaffat:104-105)

Yakni sesungguhnya engkau telah mengerjakan apa yang telah dilihat dalam mimpimu itu hanya dengan membaringkan putramu untuk disembelih.

As-Saddi dan lain-lainnya menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim a.s. sempat menggorokkan pisaunya, tetapi tidak dapat memotong sesuatu pun, bahkan dihalang-halangi antara pisau dan leher Nabi Ismail oleh lempengan tembaga. Lalu saat itu juga Ibrahim a.s. diseru: sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. (Ash Shaaffat:105)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah mengetahui kebenaran Ibrâhîm dan anaknya dalam melaksanakan cobaan tersebut. Kemudian Allah memanggilnya dengan panggilan kekasih, "Wahai Ibrâhîm, sesungguhnya engkau telah memenuhi panggilan wahyu melalui mimpi dengan tenang, dan engkau tidak ragu-ragu dalam melaksanakannya. Cukuplah bagimu itu semua. Sesungguhnya Kami akan meringankan cobaan Kami untukmu sebagai balasan atas kebaikanmu, seperti halnya Kami membalas orang-orang yang berbuat baik karena kebaikan mereka."