Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 8
Yasin Ayat ke-8 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ ( يٰسۤ : ٨)
- innā
- إِنَّا
- Indeed We
- sesungguhnya Kami
- jaʿalnā
- جَعَلْنَا
- [We] have placed
- Kami telah menjadikan
- fī
- فِىٓ
- on
- pada
- aʿnāqihim
- أَعْنَٰقِهِمْ
- their necks
- leher-leher mereka
- aghlālan
- أَغْلَٰلًا
- iron collars
- belenggu
- fahiya
- فَهِىَ
- and they
- lalu ia
- ilā
- إِلَى
- (are up)to
- sampai
- l-adhqāni
- ٱلْأَذْقَانِ
- the chins
- dagu
- fahum
- فَهُم
- so they
- maka mereka
- muq'maḥūna
- مُّقْمَحُونَ
- (are with) heads aloft
- tertengadah
Transliterasi Latin:
Innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn(QS. 36:8)
English Sahih:
Indeed, We have put shackles on their necks, and they are to their chins, so they are with heads [kept] aloft. (QS. [36]Ya-Sin verse 8)
Arti / Terjemahan:
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. (QS. Yasin ayat 8)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menggambarkan kondisi kaum kafir tersebut dengan firman-Nya, “Sungguh, Kami telah memasang belenggu yang diikat di leher mereka, lalu tangan mereka diangkat ke dagu, karena itu kepala mereka tertengadah dan mendongak sehingga tidak dapat menunduk apalagi bergerak dengan bebas.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian diberikan sebuah perumpamaan bagi orang-orang yang tidak mau beriman itu, seolah-olah belenggu telah dipasang di leher mereka, tangan diangkat sampai ke atas dagu. Hal demikian menyebabkan muka mereka selalu tertengadah. Demikianlah gambaran orang yang tidak beriman karena dia tidak dapat menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengambil perbandingan. Belenggu itu demikian erat, sehingga tidak memungkinkan kepalanya bergerak sama sekali. Di ayat lain terdapat pula keterangan:
Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. (al-Mu'minun/23: 71)
Menurut riwayat, ayat ini pada mulanya diturunkan sehubungan dengan niat Abu Jahal bersama dua orang temannya yang berasal dari Bani Makhzum. Abu Jahal pernah bersumpah bila melihat Muhammad sedang salat di Baitullah, ia akan menjatuhkan batu besar ke atas kepalanya. Pada suatu hari, dilihatnya Nabi sedang sujud, di tangannya sudah tersedia batu yang cukup besar. Ketika batu itu diangkatnya dan akan dilemparkan ke arah Nabi yang sedang sujud itu, ia jadi ragu-ragu dan batu itu terlepas dari pegangan tangannya. Abu Jahal kembali kepada kaumnya dan menceritakan apa yang terjadi.
Kemudian ada pula seorang Bani Makhzum karena tertarik dengan cerita Abu Jahal, bermaksud pula melempar Nabi pada waktu beliau akan salat. Ketika ia hendak melaksanakan niat jahatnya, Allah membutakan matanya. Ia kembali kepada kaumnya dalam keadaan buta. Dia menceritakan bahwa ketika hendak melaksanakan niatnya tiba-tiba muncul seekor binatang besar yang siap hendak menerkamnya. Seandainya batu itu ia lemparkan juga, binatang itu pasti menerkamnya. Ada yang mengatakan bahwa makna belenggu di sini adalah arti majazi (kiasan). Jadi yang dimaksud dengan belenggu adalah penghalang yang menghalangi niat seseorang untuk beriman kepada Allah.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka) tangan mereka disatukan dengan leher mereka dalam satu belenggu, karena pengertian lafal Al-Ghillu ialah mengikatkan kedua tangan ke leher (lalu tangan mereka) yaitu tangan-tangan mereka diangkat dan disatukan (ke dagu) mereka, lafal Adzqaan bentuk jamak dari lafal Dzaqanun yaitu tempat tumbuh janggut (maka karena itu mereka tertengadah) kepala mereka terangkat dan tidak dapat ditundukkan. Ini merupakan tamtsil, yang dimaksud ialah mereka tidak mau taat untuk beriman, dan mereka sama sekali tidak mau menundukkan kepalanya dalam arti kata tidak mau beriman.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya Kami menjadikan perumpamaan mereka yang telah dipastikan oleh Kami sebagai orang-orang yang celaka dalam hal mencapai petunjuk, sama dengan orang yang lehernya dibelenggu, lalu kedua tangannya disatukan dengan lehernya dalam belenggu itu sehingga kepalanya terangkat dan tidak dapat berbuat sesuatu apa pun." Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
maka karena itu mereka tertengadah. (Yaa Siin:8)
Al-muqmah artinya orang yang terangkat kepalanya, seperti yang dikatakan oleh Ummu Zari' dalam ucapannya, "Saya minum dengan menengadahkan kepala," maksudnya dia minum hingga kenyang dengan menengadahkan kepalanya agar air mudah masuk dan menyegarkan. Dan sudah dianggap cukup hanya menyebut 'belenggu pada leher' tanpa menyebut 'kedua tangan', sekalipun pada kenyataannya kedua tangan pun dibelenggu pula menjadi satu dengan leher.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. (Yaa Siin:8) Bahwa ayat ini semakna dengan ayat lain yang mengatakan: Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu. (Al Israa':29) Yakni tangan mereka terikat ke leher mereka sebagai kata kiasan yang menunjukkan bahwa tangan mereka tidak mau diulurkan untuk memberi kebaikan.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: maka karena itu mereka tertengadah. (Yaa Siin:8) Mereka menengadahkan kepalanya, sedangkan tangan mereka diletakkan di mulut mereka dan mereka terbelenggu tidak mendapatkan kebaikan apa pun.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sesungguhnya Kami menjadikan mereka yang bersikeras mempertahankan kekufuran bagaikan orang yang memasang belenggu di leher mereka hingga mencapai dagu. Lalu mereka mengikat dan mengangkat tangan mereka ke kepala dengan mata terpejam. Dengan demikian, mereka tak dapat menggerakkan kepala untuk melihat.