Skip to content

Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 6

Yasin Ayat ke-6 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ ( يٰسۤ : ٦)

litundhira
لِتُنذِرَ
That you may warn
agar kamu memberi peringatan
qawman
قَوْمًا
a people
kaum
مَّآ
not
belum
undhira
أُنذِرَ
were warned
diberi peringatan
ābāuhum
ءَابَآؤُهُمْ
their forefathers
bapak-bapak mereka
fahum
فَهُمْ
so they
maka mereka
ghāfilūna
غَٰفِلُونَ
(are) heedless
mereka lalai

Transliterasi Latin:

Litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụn (QS. 36:6)

English Sahih:

That you may warn a people whose forefathers were not warned, so they are unaware. (QS. [36]Ya-Sin verse 6)

Arti / Terjemahan:

Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (QS. Yasin ayat 6)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Al-Qur’an diturunkan agar engkau, wahai Nabi Muhammad, memberi peringatan untuk pertama kali kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, tepatnya pada masa kekosongan dari risalah kenabian antara Nabi Isa dengan Nabi Muhammad, karena itu mereka lalai dari iman dan ajaran-ajaran agama yang dibawa oleh rasul sebelumnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Adapun hikmah penurunan Al-Qur'an antara lain untuk memberi peringatan kepada bangsa Arab yang belum pernah diutus kepada mereka seorang rasul. Dalam ayat ini disebutkan kerusakan moral bangsa Arab akibat sifat lalai dalam hati mereka. Hati yang lalai ialah hati yang tidak melaksanakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Mereka adalah bangsa Arab keturunan Nabi Ismail yang belum pernah dikirim seorang rasul pun kepada mereka. Oleh karena itu, mereka belum mengenal syariat yang membawa manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Adapun kata qaum yang mengandung pengertian khusus ditujukan kepada bangsa Arab saja, tidak mengubah maksud risalah yang sebenarnya, yakni tertuju kepada seluruh manusia, sebagaimana ditegaskan dalam ayat lain:

Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua. (al-A'raf/7: 158)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Agar kamu memberi peringatan) dengan Alquran itu (kepada kaum) lafal Litundzira berta'alluq kepada lafal Tanziilun (yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan) mereka belum pernah diberi peringatan karena hidup di zaman fatrah atau zaman kekosongan nabi dan rasul (karena itu mereka) yakni kaum itu (dalam keadaan lalai) lalai dari iman dan petunjuk.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (Yaa Siin:6)

Yang dimaksud dengan 'mereka' adalah orang-orang Arab, karena sesungguhnya belum pernah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan sebelum Nabi Muhammad Saw. Penyebutan 'mereka' secara tersendiri, bukan berarti meniadakan yang lainnya. Sebagaimana penyebutan beberapa orang tertentu, tidak meniadakan pengertiannya secara umum. Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan ayat-ayat dan hadis-hadis yang mutawatir, yang menunjukkan bahwa kerasulan Nabi Muhammad Saw. bersifat umum untuk seluruh umat manusia, yaitu pada tafsir firman-Nya:

Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kalian semuanya.” (Al A'raf:158)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Agar kamu memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang terdekat mereka tidak diberi peringatan. Karena itulah mereka menjadi lupa akan kewajiban mereka kepada Allah, diri mereka sendiri dan umat manusia.