Skip to content

Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 15

Yasin Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ ( يٰسۤ : ١٥)

qālū
قَالُوا۟
They said
mereka berkata
مَآ
"Not
tidaklah
antum
أَنتُمْ
you
kamu
illā
إِلَّا
(are) but
kecuali
basharun
بَشَرٌ
human beings
manusia
mith'lunā
مِّثْلُنَا
like us
seperti kami
wamā
وَمَآ
and not
dan tidak
anzala
أَنزَلَ
has revealed
menurunkan
l-raḥmānu
ٱلرَّحْمَٰنُ
the Most Gracious
Yang Maha Pengasih
min
مِن
any
dari
shayin
شَىْءٍ
thing
sesuatu
in
إِنْ
Not
tidaklah
antum
أَنتُمْ
you
kamu
illā
إِلَّا
(are) but
kecuali
takdhibūna
تَكْذِبُونَ
lying"
kamu berdusta

Transliterasi Latin:

Qālụ mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illā takżibụn (QS. 36:15)

English Sahih:

They said, "You are not but human beings like us, and the Most Merciful has not revealed a thing. You are only telling lies." (QS. [36]Ya-Sin verse 15)

Arti / Terjemahan:

Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka". (QS. Yasin ayat 15)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Penduduk negeri itu mengabaikan dakwah ketiga utusan tersebut. Mereka menjawab, “Kamu bertiga ini hanyalah manusia seperti kami; tidak ada kelebihan apa pun pada diri kamu atas kami, dan Allah Yang Maha Pengasih sama sekali tidak menurunkan sesuatu apa pun berupa perintah maupun larangan; kamu hanyalah pendusta belaka dalam pengakuan kamu sebagai utusan Tuhan.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian dalam ayat ini disebutkan alasan mendasar kaumnya tidak mau beriman kepada Allah. Kebanyakan orang-orang yang mendustakan itu berkeyakinan bahwa ketiga utusan itu adalah manusia biasa saja seperti mereka juga, tanpa ada keistimewaan yang menonjol. Ketika itu, mungkin juga sekarang, seseorang tidak akan dihargai kalau tidak mempunyai kepandaian atau keahlian yang luar biasa.
Alasan kedua, karena mereka yakin bahwa Tuhan Yang Maha Pengasih tidaklah menurunkan risalah ataupun kitab yang berisi wahyu dan Dia tidak pula memerintahkan untuk beriman kepada ketiga utusan itu. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan ketiga utusan itu bohong belaka. Firman Allah yang menggambarkan penolakan mereka "ma anzala ar-rahman", menunjukkan bahwa penduduk Antakia itu telah lama mengenal Tuhan, hanya mereka mengingkarinya dan digantinya dengan berhala. Oleh sebab itu, semua rasul mereka tolak.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka menjawab, "Kalian tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun. Tidak lain) (kalian hanyalah pendusta belaka.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Mereka menjawab, "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. (Yaa Siin:15)

Maksudnya, mana mungkin kalian diberi wahyu, sedangkan kalian adalah manusia seperti kami juga, dan kami tidak mendapat wahyu seperti kalian. Seandainya kalian benar-benar utusan, tentulah kalian adalah jenis malaikat. Dan memang inilah keraguan yang berada di benak kebanyakan umat yang mendustakan para rasul, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya yang menceritakan ucapan mereka:

Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata, "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” (At-Tagabun: 6)

Yakni mereka merasa heran dan tidak percaya bila rasul berasal dari jenis manusia. Disebutkan pula oleh firman-Nya:

Mereka berkata, "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (mem­belokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, Karena itu, datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.” (Ibrahim:10)

Dan firman Allah Swt. lainnya yang menceritakan perkataan mereka:

Dan sesungguhnya jika kamu sekalian menaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi. (Al-Mu-minun: 34)

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?" (Al Israa':94)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

"Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.” Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu." (Yaa Siin:15-16)

Yakni ketiga orang rasul mereka menjawab, "Namun Allah mengetahui bahwa kami adalah rasuI-rasul-Nya yang diutus kepada kalian. Dan seandainya kami dusta terhadap-Nya, tentulah Dia akan menghukum kami dengan siksaan yang keras. Akan tetapi, Dia pasti akan memenangkan kami dan menolong kami dalam menghadapi kalian, dan kalian akan mengetahui bagi siapakah kesudahan yang baik itu." Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

Katakanlah, "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.” (Al-'Ankabut: 52)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Akan tetapi penduduk kota itu menolak ajakan mereka dan berkata, "Kalian tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kami. Sang Maha Penyayang tidak akan mewahyukan sesuatu kepada manusia. Kalian tidak lain hanyalah sekelompok orang yang mengatakan sesuatu tanpa dasar."