Al-Qur'an Surat Fatir Ayat 19
Fatir Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَمَا يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ۙ ( فاطر : ١٩)
- wamā
- وَمَا
- And not
- dan tidak
- yastawī
- يَسْتَوِى
- equal
- sama
- l-aʿmā
- ٱلْأَعْمَىٰ
- (are) the blind
- orang yang buta
- wal-baṣīru
- وَٱلْبَصِيرُ
- and the seeing
- dan orang yang melihat
Transliterasi Latin:
Wa mā yastawil-a'mā wal-baṣīr(QS. 35:19)
English Sahih:
Not equal are the blind and the seeing, (QS. [35]Fatir verse 19)
Arti / Terjemahan:
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat. (QS. Fatir ayat 19)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Usai menjelaskan bahwa yang mau menerima peringatan dari Nabi adalah mereka yang takut kepada Allah dan menjalankan salat, pada ayat-ayat berikut Allah mendatangkan perumpamaan perbedaan antara orang mukmin dengan orang kafir. Dan tidaklah sama orang yang buta mata dan hatinya sehingga tidak dapat melihat dan menerima kebenaran,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang tidak mengetahui atau mengingkari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad tidak sama dengan orang-orang yang membuka matanya lebar-lebar sehingga dapat melihat dan mengetahui dengan jelas kebenaran agama yang dibawanya, lalu mereka mengikuti dan menaatinya. Golongan pertama termasuk orang-orang yang jahat dan tidak mengetahui, sedang golongan kedua adalah orang-orang yang baik dan mengetahui.
Firman Allah:
Katakanlah (Muhammad), "Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik." (al-Ma'idah./5: 100)
Dan firman-Nya:
Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (az-Zumar/39: 9)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat) orang kafir dan orang mukmin.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Sebagaimana tidak sama di antara segala sesuatu yang beraneka ragam dan bertentangan, seperti buta dan melihat, yang jelasnya keduanya jauh berbeda. Sebagaimana tidak sama antara gelap dan terang, tidak pula antara naungan dan terik matahari, maka berbeda pula antara orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Ini merupakan tamsil atau perumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk menggambarkan orang-orang mukmin diumpamakan sebagai orang-orang yang hidup, sedangkan orang-orang kafir diumpamakan oleh Allah sebagai orang-orang yang mati, sebagaimana yang disebutkan pula dalam ayat lain melalui firman Allah Swt. yang mengatakan:
Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? (Al An'am:122)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Tidaklah dapat disamakan antara orang yang tidak mendapat petunjuk kebenaran karena kebodohan dengan orang yang berjalan dalam tuntunan hidayah karena pengetahuannya. Juga tidak dapat disamakan antara kebatilan dan kebenaran, antara keteduhan dan udara panas.