Skip to content

Al-Qur'an Surat Luqman Ayat 4

Luqman Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ( لقمٰن : ٤)

alladhīna
ٱلَّذِينَ
Those who
orang-orang yang
yuqīmūna
يُقِيمُونَ
establish
mereka mendirikan
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
the prayer
sholat
wayu'tūna
وَيُؤْتُونَ
and give
dan mereka menunaikan
l-zakata
ٱلزَّكَوٰةَ
zakah
zakat
wahum
وَهُم
and they
dan mereka
bil-ākhirati
بِٱلْءَاخِرَةِ
in the Hereafter
pada akhirat
hum
هُمْ
[they]
mereka
yūqinūna
يُوقِنُونَ
believe firmly
mereka meyakini

Transliterasi Latin:

Allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yụqinụn (QS. 31:4)

English Sahih:

Who establish prayer and give Zakah, and they, of the Hereafter, are certain [in faith]. (QS. [31]Luqman verse 4)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. (QS. Luqman ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka yang berbuat kebajikan itu ialah orang-orang yang melaksanakan salat secara konsisten dan sempurna sesuai syarat dan rukunnya, menunaikan zakat sebagai bukti komitmen sosialnya, dan mereka tanpa keraguan sedikit pun meyakini adanya akhirat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat-ayat ini disebutkan bahwa di antara tanda-tanda orang yang muhsin itu adalah:
1. Selalu mengerjakan salat lima waktu yang diwajibkan kepadanya pada setiap waktu yang telah ditentukan. Ia selalu berusaha untuk melaksanakan salat itu dengan sebaik-baiknya lengkap dengan rukun dan syaratnya.
2. Selalu menunaikan zakat jika telah terpenuhi syarat-syarat wajibnya. Ia yakin bahwa menunaikan zakat itu adalah kewajiban karena dalam hartanya itu terdapat hak orang lain yang harus segera diserahkan.
3. Yakin bahwa masih ada hidup sesudah mati, yaitu di akhirat. Pada kehidupan akhirat itu setiap manusia akan memperoleh keadilan yang sempurna dari Allah. Perbuatan baik di balas dengan surga dan perbuatan jahat dibalas dengan siksaan neraka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yaitu orang-orang yang mendirikan salat) lafal ayat ini berkedudukan menjadi bayan atau penjelasan bagi lafal muhsiniin, maksudnya orang-orang yang berbuat kebaikan itu adalah orang-orang yang mendirikan salat (menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya hari akhirat) lafal hum yang kedua merupakan pengukuh makna bagi lafal hum yang pertama.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dalam tafsir surat Al-Baqarah telah diterangkan semua yang berkaitan dengan permulaan surat seperti ini. Yang singkatnya menyebutkan bahwa Allah Swt. menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk, penawar, dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik. Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan kebaikan, yaitu mengikuti petunjuk syariat, mengerjakan salat fardu dengan memelihara batasan-batasan serta waktu-waktunya, berikut mengerjakan salat sunat yang mengiringinya baik yang ratib maupun yang tidak ratib. Mereka juga membayar zakat yang fardu kepada orang-orang yang berhak menerimanya, menghubungkan silaturahmi, serta beriman kepada hari pembalasan di akhirat nanti. Karena itulah mereka berharap akan pahala Allah dalam mengerjakan semua amal per­buatannya, mereka tidak pamer dalam mengerjakannya, dan tidak menghendaki balasan dari manusia, serta tidak pula terima kasih dari mereka. Barang siapa yang mengerjakan semuanya itu dengan cara demikian, maka dia termasuk orang-orang yang disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:

Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya. (Luqman:5)

Yakni beroleh petunjuk yang jelas dan berada pada jalan yang lurus lagi terang.

dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Luqman:5)

Yaitu di dunia dan di akhiratnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan sempurna dan memberikan zakat kepada orang yang berhak serta benar-benar mengimani adanya kehidupan akhirat.