Al-Qur'an Surat Luqman Ayat 22
Luqman Ayat ke-22 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
۞ وَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ وَاِلَى اللّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ ( لقمٰن : ٢٢)
- waman
- وَمَن
- And whoever
- dan barang siapa
- yus'lim
- يُسْلِمْ
- submits
- menyerahkan
- wajhahu
- وَجْهَهُۥٓ
- his face
- wajahnya/dirinya
- ilā
- إِلَى
- to
- kepada
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah
- Allah
- wahuwa
- وَهُوَ
- while he
- dan dia
- muḥ'sinun
- مُحْسِنٌ
- (is) a good- doer
- orang yang berbuat kebaikan
- faqadi
- فَقَدِ
- then indeed
- maka sesungguhnya
- is'tamsaka
- ٱسْتَمْسَكَ
- he has grasped
- dia telah berpegang
- bil-ʿur'wati
- بِٱلْعُرْوَةِ
- the handhold
- pada tali
- l-wuth'qā
- ٱلْوُثْقَىٰۗ
- the most trustworthy
- teguh/kokoh
- wa-ilā
- وَإِلَى
- And to
- dan kepada
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah
- Allah
- ʿāqibatu
- عَٰقِبَةُ
- (is the) end
- kesudahan
- l-umūri
- ٱلْأُمُورِ
- (of) the matters
- segala perkara
Transliterasi Latin:
Wa may yuslim waj-hahū ilallāhi wa huwa muḥsinun fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi 'āqibatul-umụr(QS. 31:22)
English Sahih:
And whoever submits his face [i.e., self] to Allah while he is a doer of good – then he has grasped the most trustworthy handhold. And to Allah will be the outcome of [all] matters. (QS. [31]Luqman verse 22)
Arti / Terjemahan:
Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. Luqman ayat 22)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Sungguh mengherankan jika seseorang mengingkari wujud dan keesaan-Nya, apalagi hal itu hanya didasarkan pada taklid buta. Ia tidak memiliki pegangan, berbeda halnya dengan orang yang berserah diri kepada Allah. Siapa saja yang berserah diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan, sedang dia orang yang berbuat kebaikan dengan menebarkan kebajikan kepada siapa pun dan di mana pun, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kukuh. Di akhirat ia akan memperoleh balasannya karena hanya kepada Allah kesudahan segala urusan untuk diputuskan dan dibalas dengan sangat adil.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyembah Allah, tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya, ikhlas dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan semua perbuatan maksiat dan mungkar, berarti telah berpegang pada buhul tali yang kukuh.
Maksud perkataan "ihsan" dalam ayat ini ialah beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga merasakan seolah-olah berhadapan langsung dengan-Nya, sebagaimana yang diterangkan oleh hadis, bahwa Nabi saw ditanya Jibril:
Terangkanlah kepadaku tentang ihsan, Nabi saw menjawab, "Bahwa engkau menyembah Allah, seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat engkau." (Riwayat Muslim dari 'Umar)
Allah mengibaratkan orang yang melakukan "ihsan" yang benar-benar beriman kepada-Nya, taat melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan menghentikan larangan-larangan-Nya adalah sebagai pendaki gunung, yang menggunakan tali yang dibundelkan pada tempat berpegang. Ia tidak usah khawatir karena ia menggunakan tali dengan buhul-buhul yang kuat dan kukuh tempat berpegang. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun dalam hatinya akan jatuh.
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa semua makhluk kembali kepada Allah saja. Oleh karena itu, hanya Dialah yang memberikan penghargaan yang baik kepada orang yang bertawakal dengan memberikan pembalasan yang baik pula.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah) yakni mau menaati-Nya (sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan) mengesakan-Nya (maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh) yakni bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan akan putus. (Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan) maksudnya segala urusan itu akan kembali kepada-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan perihal orang yang berserah diri kepada Allah, yakni ikhlas dalam beramal karena Allah, tunduk kepada perirtah-Nya, dan mengikuti syariat agama-Nya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan. (Luqman:22)
Yaitu berbuat baik dalam amalnya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. (Luqman:22)
Artinya, sesungguhnya dia telah mengambil janji yang kuat dari Allah bahwa Dia tidak akan mengazabnya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Barangsiapa yang menghadap kepada Allah dengan hati dan wajahnya, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya, serta selalu berbuat baik dalam setiap perbuatannya, maka sebenarnya dia telah berpegang pada tali terkuat yang akan mengantarkannya kepada keridaan Allah. Dan kepada-Nyalah tempat kembali segala urusan.