Skip to content

Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 74

Ali 'Imran Ayat ke-74 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ ( اٰل عمران : ٧٤)

yakhtaṣṣu
يَخْتَصُّ
He chooses
Dia menentukan
biraḥmatihi
بِرَحْمَتِهِۦ
for His Mercy
dengan rahmatNya
man
مَن
whom
siapa
yashāu
يَشَآءُۗ
He wills
Dia kehendaki
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
dhū
ذُو
(is) the Possessor
mempunyai
l-faḍli
ٱلْفَضْلِ
(of) Bounty
karunia
l-ʿaẓīmi
ٱلْعَظِيمِ
[the] great
yang besar

Transliterasi Latin:

Yakhtaṣṣu biraḥmatihī may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-'aẓīm (QS. 3:74)

English Sahih:

He selects for His mercy whom He wills. And Allah is the possessor of great bounty. (QS. [3]Ali 'Imran verse 74)

Arti / Terjemahan:

Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Ali 'Imran ayat 74)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dia juga menentukan rahmat-Nya, yakni kenabian dan risalah, kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah memiliki karunia yang besar, tidak seorang pun bisa melawan-Nya dan menghalangi-Nya kepada siapa karunia itu akan diberikan. Rangkaian ayat-ayat ini mengajari manusia agar tidak dengki atas karunia yang Allah berikan kepada orang lain, sebab hal itu hanya akan mendorong seseorang melakukan perilaku buruk lainnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Rahmat Allah yang diberikan kepada nabi adalah suatu karunia Allah semata. Karunia Allah sangat luas dan rahmat-Nya merata pada setiap hamba-Nya. Tak ada seorang pun yang dapat mempengaruhi Allah dalam memberikan karunia itu. Maka Allah berhak untuk menambah rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-Nya sesuai dengan keadilan-Nya, tidak seperti pendapat Ahli Kitab bahwa rahmat Allah dan karunia-Nya, untuk mereka saja. Dengan demikian Allah mempunyai kekuasaan yang tak terbatas untuk mengutus nabi menurut kehendak-Nya. Jika Allah mengutus seorang nabi dari satu bangsa tertentu, hal itu semata-mata karena limpahan karunia dan rahmat-Nya semata.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa penilaian Allah terhadap seseorang pada dasarnya adalah sama. Tidak ada seorang pun yang melebihi orang lain kecuali dengan takwanya. Keutamaan itu hanyalah datang dari Allah yang diberikan kepada seseorang menurut kehendak-Nya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

"Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Ali Imran: 73-74)

Artinya, Allah mengkhususkan karunia-Nya kepada kalian —hai orang-orang mukmin— dengan karunia yang tak terbatas dan tak ter-perikan, yaitu dengan dimuliakan-Nya nabi kalian —Muhammad Saw.— di atas semua para nabi, dan memberi petunjuk kalian dengan melaluinya kepada syariat yang paling sempurna.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Allah memberikan kenabian dan kerasulan kepada siapa yang dihekendaki, semata-mata karena karunia-Nya. Allah adalah Pemilik karunia yang besar. Tidak ada yang dapat menentang-Nya. Dia tidak membatasi pemberian-Nya.