Skip to content

Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 66

Ali 'Imran Ayat ke-66 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ حَاجَجْتُمْ فِيْمَا لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاۤجُّوْنَ فِيْمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ واَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ( اٰل عمران : ٦٦)

hāantum
هَٰٓأَنتُمْ
Here you are -
beginilah kamu
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
those who
(kamu) ini
ḥājajtum
حَٰجَجْتُمْ
argued
(kamu) berbantahan
fīmā
فِيمَا
about what
tentang apa
lakum
لَكُم
[for] you
bagi kalian
bihi
بِهِۦ
of it
dengannya
ʿil'mun
عِلْمٌ
(have some) knowledge
pengetahuan
falima
فَلِمَ
Then why
maka mengapa
tuḥājjūna
تُحَآجُّونَ
(do) you argue
kamu berbantahan
fīmā
فِيمَا
about what
tentang apa
laysa
لَيْسَ
not
tidak ada
lakum
لَكُم
for you
bagi kalian
bihi
بِهِۦ
of it
dengannya
ʿil'mun
عِلْمٌۚ
(any) knowledge
pengetahuan
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
knows
Dia mengetahui
wa-antum
وَأَنتُمْ
while you
dan kalian
لَا
(do) not
tidak
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
know
(kalian) mengetahui

Transliterasi Latin:

Hā`antum hā`ulā`i ḥājajtum fīmā lakum bihī 'ilmun fa lima tuḥājjụna fīmā laisa lakum bihī 'ilm, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụn (QS. 3:66)

English Sahih:

Here you are – those who have argued about that of which you have [some] knowledge, but why do you argue about that of which you have no knowledge? And Allah knows, while you know not. (QS. [3]Ali 'Imran verse 66)

Arti / Terjemahan:

Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Ali 'Imran ayat 66)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Selanjutnya Allah memberi isyarat tentang ketidakbenaran anggapan mereka sekaligus kebodohan mereka tentang Nabi Ibrahim. Begitulah kenyataan yang terjadi di antara kamu! Kamu bukan saja berbantah-bantahan tentang apa yang kamu ketahui, yaitu tentang Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad, tetapi kamu juga berbantah-bantahan tentang apa yang tidak kamu ketahui, yaitu tentang Nabi Ibrahim? Padahal Allah mengetahui sejarah masing-masing, lalu Dia menginformasikan kepada kalian melalui rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad, sedang kamu tidak mengetahui melainkan hanya dugaan semata yang tidak memiliki alasan yang kuat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Memang sewajarnya orang-orang berbantahan tentang urusan Nabi Isa dan sewajarnya pula bila perbantahan mereka itu berdasarkan hal-hal yang mereka ketahui.
Tetapi ternyata di antara yang berbantahan itu ada yang terlibat pada persoalan yang berlebih-lebihan, hingga mengakui bahwa Nabi Isa itu tuhan, bahkan di antaranya ada yang sebaliknya, menuduhnya sebagai pembual dan pendusta. Demikian itu terjadi karena masing-masing pihak tidak mengetahui yang sebenarnya, sehingga masing-masing pihak tak dapat menghindarkan diri dari kesalahan.
Seterusnya Allah mencela orang Yahudi dan orang Nasrani yang berbantahan tentang agama Nabi Ibrahim, karena perbuatan itu tidak didasarkan pada alasan yang benar dan ilmu pengetahuan. Maka bukanlah lebih baik dan masuk akal apabila mereka itu mengikuti saja wahyu yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad, yang memang betul-betul datang dari Allah yang mempunyai pengetahuan yang luas tak terbatas. Karena itu Allah menegaskan kepada mereka bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang nyata maupun yang tidak nyata, yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Hal ini menunjukkan adanya pengertian bahwa mengenai hal-hal yang bersifat gaib, seharusnyalah orang tidak memperdebatkan dan tidak membenarkannya kecuali yang telah diterangkan oleh wahyu. Dengan perkataan lain pengetahuan manusia dibatasi oleh ruang lingkup, waktu dan tempat, sedangkan pengetahuan Allah swt tidak terkait dengan ketentuan-ketentuan tersebut.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Begitulah) sebagai peringatan (kamu) menjadi mubtada (semuanya) sedangkan khabarnya ialah: (kalian masih berbantah-bantahan tentang hal yang kalian ketahui) tentang Nabi Musa dan Nabi Isa yang kalian akui diri kalian sebagai pemeluk agama keduanya (maka kenapa kalian berbantah-bantahan pula tentang apa yang tidak kalian ketahui) yakni perihal Nabi Ibrahim. (Allah mengetahui) keadaannya (sedangkan kalian tidak mengetahui)nya. Kemudian firman Allah membersihkan Ibrahim dari tuduhan tersebut:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Beginilah kalian, kalian ini (sewajarnya) bantah-membantah tentang hal yang kalian ketahui, maka mengapa kalian bantah-membantah tentang hal yang tidak kalian ketahui?, hingga akhir ayat.

Hal ini merupakan sikap ingkar terhadap orang-orang yang melakukan bantah-berbantah tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui. Karena sesungguhnya orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani berbantah-bantahan tentang hal Ibrahim tanpa ilmu. Seandainya mereka berbantah-bantahan tentang kitab yang ada di tangan mereka yang sebagiannya terdapat hal-hal yang berkaitan dengan agama mereka yang disyariatkan buat mereka hingga masa Nabi Muhammad Saw. diangkat menjadi seorang utusan, maka hal tersebut lebih utama bagi mereka. Sesungguhnya mereka hanyalah membicarakan hal-hal yang tidak mereka ketahui. Maka Allah Swt. mengingkari perbuatan mereka itu, dan memerintahkan kepada mereka agar mengembalikan hal-hal yang tidak mereka ketahui kepada Tuhan Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata yang mengetahui semua perkara sesuai dengan hakikat dan kejelasannya. Karena itulah Allah Swt. berfirman dalam akhir ayat ini:

Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Begitulah! Kalian ini telah berselisih tentang ihwal 'Isâ dan Mûsâ yang, menurut pengakuan kalian, telah kalian ketahui. Mengapa sekarang kalian mempertentangkan apakah Ibrâhîm penganut agama Nasrani atau Yahudi, padahal kalian tidak tahu apa-apa tentang dirinya? Dan, Allah mengetahui hakikat apa yang kalian pertentangkan, sedangkan kalian tidak mengetahuinya.