Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 19

Al-'Ankabut Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ( العنكبوت : ١٩)

awalam
أَوَلَمْ
Do not
ataukah tidak
yaraw
يَرَوْا۟
they see
mereka memperhatikan
kayfa
كَيْفَ
how
bagaimana
yub'di-u
يُبْدِئُ
Allah originates
memulai menciptakan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah originates
Allah
l-khalqa
ٱلْخَلْقَ
the creation
makhluk
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
yuʿīduhu
يُعِيدُهُۥٓۚ
repeats it?
Dia mengulanginya
inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
dhālika
ذَٰلِكَ
that
demikian itu
ʿalā
عَلَى
for
atas/bagi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
yasīrun
يَسِيرٌ
(is) easy
mudah

Transliterasi Latin:

A wa lam yarau kaifa yubdi`ullāhul-khalqa ṡumma yu'īduh, inna żālika 'alallāhi yasīr (QS. 29:19)

English Sahih:

Have they not considered how Allah begins creation and then repeats it? Indeed that, for Allah, is easy. (QS. [29]Al-'Ankabut verse 19)

Arti / Terjemahan:

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al-'Ankabut ayat 19)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan apakah mereka lengah sehingga tidak memperhatikan bagaimana Allah senantiasa memulai penciptaan semua makhluk, termasuk manusia, dari tiada. Setelah Allah menciptakan mereka kemudian Dia mengulanginya kembali setelah hancur dan binasa dengan mengembalikan penciptaan itu seperti semula. Sungguh, mengembalikan penciptaan yang demikian itu sangatlah mudah bagi Allah. Jika demikian, bagaimana mereka mengingkari pengembalian manusia hidup kembali kelak di hari kemudian?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Sebagian ulama memandang ayat ini ditujukan kepada penduduk Mekah yang tidak mau beriman kepada Rasulullah. Tetapi jumhur mufasir berpendapat bahwa ayat ini masih merupakan rangkaian dari peringatan Nabi Ibrahim kepada kaumnya.
Di sini Allah menegaskan bilamana orang-orang kafir tetap tidak juga percaya kepada Allah Yang Maha Esa seperti apa yang disampaikan oleh para rasul-Nya, maka mereka diajak untuk melihat dan memikirkan tentang proses kejadian diri mereka sendiri sejak dari permulaan sampai akhir. Allah menciptakan manusia mulai dari proses di rahim ibu selama enam atau sembilan bulan, atau lebih. Setelah lahir, manusia dilengkapi dengan kemampuan pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran. Untuk menjamin kehidupannya, Allah memudahkan sumber-sumber rezeki guna menunjang kelestarian hidupnya. Apabila telah datang takdir, Allah mewafatkannya melalui malaikat yang ditugaskan. Bagi Allah membangkitkan manusia adalah mudah seperti mudahnya menciptakan mereka. Allah menegaskan dalam ayat lain:
Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (ar-Rum/30: 127)

Tegasnya ayat ini memperingatkan bahwa manusia seharusnya dapat memahami betapa mudahnya bagi Allah menciptakan manusia. Akan tetapi, mengapa mereka tidak mempercayai akan adanya hari Kebangkitan padahal itu justru lebih mudah bagi Allah?

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) dapat dibaca Yarau dan Tarau, artinya memikirkan (bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya) lafal Yubdi-u menurut suatu qiraat dibaca Yabda-u berasal dari Bada-a, makna yang dimaksud bagaimana Allah menciptakan mereka dari permulaan (kemudian) Dia (mengulanginya kembali) maksudnya mengulangi penciptaan-Nya kembali sebagaimana permulaan Dia menciptakan mereka. (Sesungguhnya yang demikian itu) yaitu hal yang telah disebutkan mengenai penciptaan pertama dan penciptaan kedua (adalah mudah bagi Allah) dan kenapa mereka mengingkari adanya penciptaan yang kedua itu; yang dimaksud adalah hari berbangkit.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menceritakan kisah Nabi Ibrahim a.s., bahwa Ibrahim memberi petunjuk kepada kaumnya untuk membuktikan adanya hari berbangkit yang mereka ingkari melalui apa yang mereka saksikan di dalam diri mereka sendiri. Yaitu bahwa Allah menciptakan mereka yang pada sebelumnya mereka bukanlah sebagai sesuatu yang disebut-sebut (yakni tiada). Kemudian mereka ada dan menjadi manusia yang dapat mendengar dan melihat. Maka Tuhan yang memulai penciptaan itu mampu mengembalikannya menjadi hidup kembali, dan sesungguhnya mengembalikan itu mudah dan ringan bagi-Nya.

Kemudian Ibrahim a.s. memberi mereka petunjuk akan hal tersebut melalui segala sesuatu yang mereka saksikan di cakrawala, berupa berbagai macam tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah menciptakannya. Yaitu langit dan bintang-bintang yang ada padanya, baik yang bersinar maupun yang tetap dan yang beredar. Juga bumi serta lembah-lembah, gunung-gunung yang ada padanya, dan tanah datar yang terbuka dan hutan-hutan, serta pepohonan dan buah-buahan, sungai-sungai dan lautan, semuanya itu menunjukkan statusnya sebagai makhluk, juga menunjukkan adanya yang menciptakannya, yang mengadakan, serta memilih segalanya. Dialah yang bila ingin menciptakan hanya mengatakan terhadap sesuatu, "Jadilah," maka terjadilah ia. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya, menyitir kata-kata Nabi Ibrahim a.s.:

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulangi­nya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Al-'Ankabut: 19)

Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain:

Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikannya (menghidupkannya) kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. (Ar Ruum:27)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka telah melihat dan mengetahui bahwa Allahlah yang mengawali penciptaan, kemudian Dia akan mengembalikan penciptaan itu. Maka bagaimana mungkin mereka mengingkari kebangkitan di hari akhir untuk dihitung dan diberi balasan? Sesungguhnya pengembalian penciptaan sangatlah mudah bagi Allah.