Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 18

Al-'Ankabut Ayat ke-18 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِنْ تُكَذِّبُوْا فَقَدْ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنْ قَبْلِكُمْ ۗوَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ ( العنكبوت : ١٨)

wa-in
وَإِن
And if
dan jika
tukadhibū
تُكَذِّبُوا۟
you deny
kamu mendustakan
faqad
فَقَدْ
then verily
maka sesungguhnya
kadhaba
كَذَّبَ
denied
telah mendustakan
umamun
أُمَمٌ
(the) nations
ummat
min
مِّن
before you
dari
qablikum
قَبْلِكُمْۖ
before you
sebelum kalian
wamā
وَمَا
And not
dan tidaklah
ʿalā
عَلَى
(is) on
atas
l-rasūli
ٱلرَّسُولِ
the Messenger
Rasul
illā
إِلَّا
except
kecuali
l-balāghu
ٱلْبَلَٰغُ
the conveyance
penyampaian
l-mubīnu
ٱلْمُبِينُ
clear"
yang nyata

Transliterasi Latin:

Wa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā 'alar-rasụli illal-balāgul-mubīn (QS. 29:18)

English Sahih:

And if you [people] deny [the message] – already nations before you have denied. And there is not upon the Messenger except [the duty of] clear notification. (QS. [29]Al-'Ankabut verse 18)

Arti / Terjemahan:

Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya". (QS. Al-'Ankabut ayat 18)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan jika kamu orang-orang kafir terus-menerus mendustakan ajaran Allah yang disampaikan oleh Rasul Muhammad, maka ketahuilah, sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Tetapi mereka tidak dapat memberi mudarat kepada rasul-rasul itu, bahkan sebenarnya mereka membuat kemudaratan kepada diri mereka sendiri, yaitu ketika mereka dihancurkan oleh Allah karena pendustaan mereka itu. Dan kewajiban Rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah kepada kaumnya dengan uraian serta praktek dan contoh pengamalan tuntunan Allah yang jelas dan dengan cara seterang-terangnya.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ibrahim kembali memperingatkan kaumnya bahwa jika mereka membenarkan apa yang telah disampaikan kepada mereka, pasti mereka akan bahagia. Sebaliknya, mereka akan mendapat mudarat dan kesengsaraan jika tetap mendustakan seruan nabi seperti yang dialami orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para utusan Tuhan. Di antaranya seperti yang telah dialami umat Nabi Nuh, Nabi Hud, dan Nabi Saleh. Mereka semua telah disiksa Allah akibat kedurhakaan mereka. Di sisi lain, Allah telah menyelamatkan orang-orang yang beriman beserta para rasul-Nya.
Ayat ini diakhiri dengan penegasan bahwa tugas dan misi rasul adalah menyampaikan kebenaran yang nyata kepada umat manusia. Andaikata mereka itu mau membenarkan atau menolaknya, maka itu tidak membawa akibat apa-apa terhadap diri rasul. Tidak ada wewenang yang diberikan Allah kepada setiap rasul untuk memaksa manusia mempercayai seruan dakwahnya. Apakah mereka mau membenarkannya atau tetap mendustakannya adalah di luar tanggung jawabnya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan jika kalian mendustakan) aku, hai penduduk Mekah (maka umat sebelum kalian juga telah mendustakan) umat-umat sebelumku. (Dan kewajiban Rasul itu tidak lain hanyalah menyampaikan agama Allah dengan seterang-terangnya") dengan penyampaian yang sejelas-jelasnya. Pada kedua kisah ini terkandung makna yang dapat menghibur hati Nabi saw. dan Allah berfirman kepada kaumnya,

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. (Al-'Ankabut: 18)

Yakni telah sampai kepadamu berita azab dan pembalasan yang menimpa mereka karena melanggar perintah rasul-rasul.

Dan kewajiban rasul-rasul itu, tidak lain hanyalah menyampai­kan (agama Allah) dengan sejelas-jelasnya. (Al-'Ankabut: 18)

Yakni tiada lain tugas rasul hanya menyampaikan kepadamu apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikannya yaitu risalah. Dan Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya serta menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Oleh karena itu berbuatlah dengan rajin untuk kemanfaatan dirimu agar kamu menjadi orang-orang yang berbahagia.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. (Al-'Ankabut: 18) Menurut Qatadah, ayat ini mengandung makna yang menghibur hati Nabi Saw. yang berarti bahwa kalimat ini terpisah dari kalimat pertama, dan kedudukannya sebagai kalimat sisipan sampai dengan firman-Nya: Maka tidak adalah jawaban kaumnya. (Al-'Ankabut: 24)

Hal yang sama telah dinaskan oleh Ibnu Jarir. Tetapi makna lahiriah konteks ayat menunjukkan bahwa seluruhnya merupakan perkataan Nabi Ibrahim a.s. yang sedang mengemukakan alasannya untuk membuktikan adanya hari akhirat, karena sesudahnya terdapat firman-Nya:

Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim. (Al-'Ankabut: 24)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan apabila kalian terus-menerus mendustakanku, maka sebenarnya kalian tidak akan memberi kemudaratan kepadaku. Aku telah menyampaikan kepada kalian bahwa rasul-rasul sebelumku telah didustakan oleh kaum-kaum mereka, tetapi mereka tidak dapat memberi mudarat kepada rasul-rasul itu. Tetapi sebenarnya mereka membuat kemudaratan kepada diri mereka sendiri, yaitu ketika mereka dihancurkan oleh Allah karena pendustaan mereka itu. Maka kewajiban rasul tidak lain hanyalah untuk menyampaikan ajaran-ajarannya kepada kaumnya dengan sejelas-jelasnya."