Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Naml Ayat 4

An-Naml Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ اَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُوْنَ ۗ ( النمل : ٤)

inna
إِنَّ
Indeed
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
لَا
(do) not
(mereka) tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
believe
beriman
bil-ākhirati
بِٱلْءَاخِرَةِ
in the Hereafter
dengan akhirat
zayyannā
زَيَّنَّا
We have made fair-seeming
Kami jadikan memandang baik
lahum
لَهُمْ
to them
bagi mereka
aʿmālahum
أَعْمَٰلَهُمْ
their deeds
perbuatan-perbuatan mereka
fahum
فَهُمْ
so they
maka mereka
yaʿmahūna
يَعْمَهُونَ
wander blindly
mereka kebingungan

Transliterasi Latin:

Innallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati zayyannā lahum a'mālahum fa hum ya'mahụn (QS. 27:4)

English Sahih:

Indeed, for those who do not believe in the Hereafter, We have made pleasing to them their deeds, so they wander blindly. (QS. [27]An-Naml verse 4)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan). (QS. An-Naml ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat dan menganggapnya sebagai satu kemustahilan belaka, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka yang buruk, seperti kemusyrikan, dan segala bentuk kemaksiatan, sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat-ayat yang lalu, Allah menerangkan beberapa sikap orang-orang mukmin yang memperoleh petunjuk dan hidayah dari Allah. Ayat ini menerangkan tingkah laku dan perbuatan orang-orang kafir, yang tidak mau beriman kepada adanya hari akhirat, dan akibat yang akan mereka rasakan.
Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat adalah mereka yang tidak yakin akan adanya hari Kiamat, tidak yakin bahwa semua manusia akan kembali kepada Allah melalui kematian, tidak yakin akan dibangkitkan kembali pada hari penghisaban, serta tidak percaya akan adanya pahala sebagai balasan amal baik dan siksa sebagai balasan amal buruk.
Mereka hidup di dunia tanpa mengekang hawa nafsu, dan amat cinta kepada kenikmatan duniawi, seakan-akan hidup di dunia ini satu-satunya kehidupan bagi mereka. Mereka tidak mengenal halal dan haram, serta tidak memikirkan tanggung jawab di akhirat. Segala tingkah laku tersebut mereka anggap baik. Padahal mengikuti hawa nafsu berarti mengikuti ajaran setan yang sesat lagi menyesatkan. Dengan demikian, mereka pun hidup dan bergelimang dalam kesesatan. Hal ini adalah balasan bagi mereka karena keingkarannya itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka) yang buruk, yaitu dengan membarakan nafsu syahwat mereka, lalu hal itu mereka pandang baik (maka mereka bergelimang) merasa kebingungan di dalamnya, sebab hal itu dianggap buruk oleh kita.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat. (An-Naml: 4)

Maksudnya, mereka mendustakannya dan menganggap mustahil akan terjadi.

Kami jadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan). (An-Naml: 4)

Yakni mereka memandang indah dan baik apa yang mereka kerjakan, dan Kami biarkan mereka dalam kesesatannya sehingga mereka bergelimang di dalamnya. Hal itu merupakan balasan dari kedustaan mereka terhadap adanya negeri akhirat, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya. (Al-An'am: 110), hingga akhir ayat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kami menjadikan orang-orang yang tidak percaya pada hari akhir memandang indah perbuatan- perbuatan mereka, sehingga mereka terjerumus dalam jurang kesesatan.