Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 9

Asy-Syu'ara' Ayat ke-9 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ ( الشعراۤء : ٩)

wa-inna
وَإِنَّ
And indeed
dan sesungguhnya
rabbaka
رَبَّكَ
your Lord
Tuhanmu
lahuwa
لَهُوَ
surely He
benar-benar Dia
l-ʿazīzu
ٱلْعَزِيزُ
(is) the All-Mighty
Maha Perkasa
l-raḥīmu
ٱلرَّحِيمُ
the Most Merciful
Maha Penyayang

Transliterasi Latin:

Wa inna rabbaka lahuwal-'azīzur-raḥīm (QS. 26:9)

English Sahih:

And indeed, your Lord – He is the Exalted in Might, the Merciful. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 9)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (QS. Asy-Syu'ara' ayat 9)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan sungguh, Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, tidak akan terku-rangi kekuasaan-Nya oleh banyaknya orang-orang yang ingkar kepada-Nya, namun demikian, Dia juga Maha Penyayang dengan tidak cepat menyiksa makhluk-Nya yang durhaka, tapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah mencela orang-orang kafir yang tidak mau mempergunakan akal pikiran mereka untuk memperhatikan bahwa apa yang terjadi di alam ini menunjukkan kekuasaan Allah. Seandainya mereka mau memikirkan dan merenungkan ciptaan Allah, tentu mereka akan menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka tidak akan lagi menyembah berhala yang tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun dan tidak pula menolak bahaya dan kemudaratan, baik bagi dirinya sendiri maupun para penyembahnya.
Orang kafir itu memang tidak memperhatikan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka warna, masing-masing mempunyai kekhususan sendiri baik daun, bunga, dan buahnya. Padahal semuanya tumbuh di tanah yang sejenis dan diairi dengan air yang sama, tetapi menghasilkan buah-buahan yang berlainan bentuk, warna, dan rasanya. Tidakkah yang demikian itu menunjukkan kekuasaan dan kebijaksanaan Pencipta-Nya? Namun kalau hati sudah tertutup perasaan sombong dan takabur, pikiran sudah dipengaruhi oleh ketamakan untuk memperoleh pangkat, kedudukan, dan kekayaan, maka tertutuplah semua jalan untuk mencapai kebenaran. Apa saja yang bertentangan dengan kemauan mereka semuanya jahat dan jelek dalam pandangan mereka.
Inilah faktor-faktor yang memalingkan mereka dari berpikir dan merenungkan kekuasaan Allah. Oleh karena itu, kebanyakan mereka tetap dalam keingkaran, kekafiran, dan selalu menantang risalah dan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Mereka selalu mengingkari hari Kiamat, hari kebangkitan, dan hari perhitungan, karena tidak mau memikirkannya. Mereka hanya mau bersenang-senang saja di dunia ini, sehingga merasa tidak ada gunanya memikirkan bagaimana keadaan sesudah mati. Menurut mereka, jasad yang mati itu pasti hancur menjadi tanah dan tidak akan kembali.
Sebenarnya Allah kuasa untuk menghancurkan mereka dengan berbagai macam cara seperti Allah menghancurkan umat-umat dahulu yang durhaka. Ada yang dihancurkan dengan topan dan banjir besar, ada yang dimusnahkan dengan gempa yang dahsyat, dan ada pula dengan suara keras yang mengguntur. Namun demikian, Allah mempunyai sifat rahmat dan kasih sayang. Oleh sebab itu, Allah tidak menimpakan kepada kaum musyrik Mekah siksa azab yang ditimpakan kepada umat-umat terdahulu, dengan harapan mungkin ada di antara orang-orang kafir yang membangkang dan menantang itu atau anak cucunya yang akan beriman.
Al-Quran menyatakan bahwa semua benda mati dan makhluk hidup di alam semesta ini diciptakan berpasang-pasangan. Dalam ayat di atas dicontohkan mengenai tumbuhan. Namun demikian, sebenarnya konsep berpasangan tidak saja hanya pada tumbuhan, tetapi di hampir semua ciptaannya. Dalam Al-Qur'an dinyatakan, di antaranya:
"Maha Suci Dia yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Yasin/36: 36).

"Dan segala sesuatu telah Kami ciptakan berpasang-pasangan..." (adz-dzariyat/51: 49).

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-iah Yang Maha Perkasa) memiliki keperkasaan untuk membalas orang-orang kafir (lagi Maha Penyayang) terhadap orang-orang yang beriman.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Mahaperkasa. (Asy-Syu'ara': 9)

Artinya, Allah Mahaperkasa atas segala sesuatu, Yang mengalahkan dan menundukkannya.

lagi Maha Penyayang. (Asy-Syu'ara': 9)

Yakni terhadap makhluk-Nya. Maka Dia tidak menyegerakan azab-Nya terhadap orang yang durhaka kepada-Nya, bahkan menangguhkan serta memberinya tempo. Setelah itu (jika tidak mau bertobat), Dia akan meng­hukumnya dengan hukuman Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.

Abul Aliyah, Qatadah, Ar-Rabi ibnu Anas, dan Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Yang Mahaperkasa, artinya Mahaperkasa dalam menimpakan pembalasan-Nya terhadap orang-orang yang menentang perintah-Nya dan menyembah selain-Nya.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa Tuhan Maha Penyayang terhadap orang yang bertobat kepada-Nya dan memperbaiki amal perbuatannya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan sesungguhnya Penguasa dan Pemelihara dirimu, Dialah yang akan membalas para pendusta kebenaran dan mengaruniakan rahmat-Nya kepada orang-orang yang beriman.