Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 5

Asy-Syu'ara' Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنَ الرَّحْمٰنِ مُحْدَثٍ اِلَّا كَانُوْا عَنْهُ مُعْرِضِيْنَ ( الشعراۤء : ٥)

wamā
وَمَا
And (does) not
dan tidak
yatīhim
يَأْتِيهِم
come to them
datang kepada mereka
min
مِّن
any
dari
dhik'rin
ذِكْرٍ
reminder
suatu peringatan
mina
مِّنَ
from
dari
l-raḥmāni
ٱلرَّحْمَٰنِ
the Most Gracious
Yang Maha Pengasih
muḥ'dathin
مُحْدَثٍ
new
baru
illā
إِلَّا
but
kecuali
kānū
كَانُوا۟
they
adalah mereka
ʿanhu
عَنْهُ
from it
daripadanya
muʿ'riḍīna
مُعْرِضِينَ
turn away
orang-orang yang berpaling

Transliterasi Latin:

Wa mā ya`tīhim min żikrim minar-raḥmāni muḥdaṡin illā kānụ 'an-hu mu'riḍīn (QS. 26:5)

English Sahih:

And no mention [i.e., revelation] comes to them anew from the Most Merciful except that they turn away from it. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 5)

Arti / Terjemahan:

Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. (QS. Asy-Syu'ara' ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan setiap kali disampaikan kepada mereka suatu peringatan baru yakni ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka selalu berpaling darinya. Mereka tidak mau mendengarkan, tidak mau memedulikannya, bahkan menertawakannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menjelaskan watak dan tabiat kaum musyrikin. Hati mereka telah tertutup untuk menerima kebenaran, karena telah dikotori oleh sifat takabur dan sombong. Mereka sangat mencintai kedudukan, pangkat, dan harta. Bila mendengar ayat-ayat Allah, yang menyeru mereka untuk beriman dan mematuhi ajaran-ajarannya, mereka dengan spontan menolak dan berpaling daripadanya. Padahal kalau mereka mau memperhatikan dan merenungkannya, mereka tentu akan mendapat banyak pelajaran yang dapat mengingatkan mereka bahwa paham yang mereka anut dan tindakan yang mereka lakukan telah jauh menyimpang dari kebenaran yang disampaikan Al-Qur'an.
Demikianlah watak dan tabiat orang-orang musyrik. Mereka dengan serta merta menolak ayat-ayat itu dan mendustakannya bahkan memperolok-olokan dan mencemoohkannya. Oleh karena itu, Allah mengancam dengan mengatakan bahwa mereka di akhirat nanti akan melihat dan merasakan sendiri akibat dari cemoohan dan olok-olokan mereka. Mereka akan disiksa dalam neraka Jahanam dengan siksaan yang amat pedih dan sangat menghinakan, sesuai dengan firman Allah pada ayat yang lain:
Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah; sehingga apabila Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang Kiamat itu," sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu. (al-An'am/6: 31)

Dan firman-Nya:
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. (Yasin/36: 30)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan) yaitu Alquran (yang baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah) yang membeberkan rahasia mereka (melainkan mereka selalu berpaling daripadanya).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling darinya. (Asy-Syu'ara': 5)

Artinya, setiap kali datang kepada mereka suatu Kitab dari langit, kebanyakan manusia berpaling darinya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf:103)

Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (Yaa Siin:30)

Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:

Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya. (Al-Mu-minun: 44), hingga akhir ayat.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dan kalaulah Allah terus menurunkan wahyu-Nya lagi kepadamu, yang mengingatkan mereka--sebagai suatu rahmat--akan kebenaran agama ini, mereka akan terus-menerus menampik dan mengingkarinya. Pelbagai jalan yang dapat menghantarkan mereka untuk menerima petunjuk telah tertutup.