Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara' Ayat 39
Asy-Syu'ara' Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَّقِيْلَ لِلنَّاسِ هَلْ اَنْتُمْ مُّجْتَمِعُوْنَ ۙ ( الشعراۤء : ٣٩)
- waqīla
- وَقِيلَ
- And it was said
- dan dikatakan
- lilnnāsi
- لِلنَّاسِ
- to the people
- kepada manusia (orang banyak)
- hal
- هَلْ
- "Will
- apakah
- antum
- أَنتُم
- you
- kamu
- muj'tamiʿūna
- مُّجْتَمِعُونَ
- assemble
- orang-orang yang berkumpul
Transliterasi Latin:
Wa qīla lin-nāsi hal antum mujtami'ụn(QS. 26:39)
English Sahih:
And it was said to the people, "Will you congregate. (QS. [26]Ash-Shu'ara verse 39)
Arti / Terjemahan:
Dan dikatakan kepada orang banyak: "Berkumpullah kamu sekalian. (QS. Asy-Syu'ara' ayat 39)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan diumumkan kepada orang banyak untuk segera berkumpul menyaksikan pertandingan yang sangat menentukan nasib para petarung, apakah Nabi Musa atau para penyihir itu. “Berkumpullah kamu semua, jangan ada di antara kamu yang tertinggal.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa Fir'aun menyuruh rakyatnya berkumpul, untuk menyaksikan peristiwa yang akan terjadi pada hari yang ditetapkan sebagai hari raya itu. Fir'aun yakin bahwa pihaknya yang akan mendapatkan kemenangan. Ia berpendapat bahwa tak seorang pun dari rakyatnya itu yang akan beriman kepada Musa. Fir'aun sengaja mengumpulkan semua rakyatnya untuk menyaksikan adu kekuatan antara para pesihirnya dengan Musa, supaya mereka tetap mengikuti para pesihir itu dan berpegang teguh kepada agama mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan dikatakan kepada orang banyak, "Berkumpullah kamu sekalian).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum, dan dikatakan kepada orang banyak, "Berkumpullah kamu sekalian, semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.” Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fir’aun, "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" Fir’aun menjawab, "Ya. Kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku).” Berkatalah Musa kepada mereka, "Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan.” Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata, "Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.” Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu. Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah). Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.”
Allah Swt. menceritakan perdebatan antara Musa a.s. dan orang-orang Qibti dalam surat Al-A'raf, surat Taha, dan surat Asy-Syu'ara' ini. Demikian itu karena orang-orang Qibti bermaksud memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, maka Allah menolak. Dia tetap akan menyempurnakan cahaya-Nya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Demikianlah perihal kekufuran dan keimanan, tidak sekali-kali keduanya berhadapan dan berbenturan, melainkan iman dapat mengalahkannya.
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kalian disebabkan kalian menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). (Al-Anbiya: 18)
Dan katakanlah, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.”(Al-Isra': 81), hingga akhir ayat.
Para ahli sihir datang dari segenap penjuru negeri Mesir, mereka diundang oleh Fir'aun, pada masa itu mereka adalah orang yang paling pandai dan paling pakar dalam ilmu sihir dan paling ahli dalam membuat ilusi pandangan mata orang lain. Para ahli sihir yang dikumpulkan oleh Fir'aun jumlahnya sangat banyak; menurut suatu pendapat jumlah mereka dua belas ribu orang. Menurut pendapat yang lain lima belas ribu orang; menurut pendapat yang lainnya lagi tujuh belas ribu orang. Ada yang mengatakan bahwa jumlah mereka sembilan belas ribu orang, ada yang mengatakan tiga puluh ribu orang lebih, ada yang mengatakan delapan puluh ribu orang, ada pula yang mengatakan lebih dari itu; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui tentang jumlah mereka yang sebenarnya.
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa mereka dapat terhimpunkan berkat usaha empat orang dari kalangan mereka yang merupakan para pemimpin mereka, yaitu Sabur, Azur, Hat-hat, dan Musaffa. Dan orang-orang mencurahkan perhatiannya secara penuh untuk menghadiri pertemuan tersebut. Seseorang dari mereka ada yang mengatakan seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang. (Asy-Syu'ara': 40)
Mereka tidak mengatakan, "Semoga kita mengikuti yang hak, baik itu berasal dari para ahli sihir ataupun dari Musa." Hal ini tiada lain menunjukkan bahwa rakyat itu mengikuti agama raja (pemimpin) mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Semua orang berharap dapat menghadiri acara yang ditunggu-tunggu pada hari yang telah ditentukan itu. Mereka saling bertanya satu sama lain, "Adakah kalian akan berkumpul?" Maksudnya, "Berkumpullah kalian semua!"